Selasa, 11 Agustus 2020

Riwayat Unik Talossa, Negara Paling kecil Sedunia Seukuran Kamar Tidur

ZONAKONSPIRASI- Riwayat Unik Talossa, Negara Paling kecil Sedunia Seukuran Kamar Tidur.
Kerajaan imajiner yang diperintah seorang remaja lelaki sukses menarik ketertarikan beberapa ratus orang dari semua pelosok bumi masuk jadi masyarakat negaranya.

Robert Ben Madison sah melantik dianya untuk Raja Talossa pada 26 Desember 1979. Waktu itu umurnya baru 14. Ia lakukan acara pengukuhan itu di kamar tidur, lantai dua rumah orang tuanya yang terdapat disamping timur Kota Milwaukee. Talossa waktu itu memerdekakan diri dari Amerika Serikat.

Sang remaja tidak memikirkan fantasi sembarangan itu rupanya memunculkan resiko di dunia riil sekian tahun selanjutnya. Sesudah 37 tahun, Kerajaan Talossa rupanya masih ada. Serta, negara imajiner ini sukses mempunyai beberapa ratus masyarakat negara dari semua pelosok bumi. "Penghuni" Talossa mempunyai bahasa sendiri, namanya Talossan. Semua masyarakat negara fasih ucapkannya. Talossa mempunyai skema hukum yang komplet, serta seperti negara yang lain, kerajaan ini punyai riwayat berwarna sekaligus juga amburadul.

Semasa 10 tahun pertama sesudah membangun Talossa, Madison menyibukkan diri membuat Bahasa Talossan. Bahasa ini terbagi dalam lebih dari pada 35 ribu leksikon. Pada beberapa tahun pertama itu Madison membuat skema monarki konstitusional buat kerajaannya. Di waktu awal, Talossa rupanya bukan hanya dihidupi Madison. Beberapa rekan serta sepupu siap jadi masyarakat negaranya. Beberapa masyarakat negara itu saban tahun bergabung mengadakan "Talossafests" di Taman Kota Milwaukee. Agendanya rayakan hari kemerdekaan pada 26 Desember. Karena pertolongan teman-temannya, Madison sukses membuat detil-detail lain mengenai Talossa, dari mulai parpol, langkah mengadakan pemilu, dan mempublikasikan media massa mingguan.

"Semasa periode 1979 sampai 1996, Talossa betul-betul ada untuk komune yang riil, spesial untuk orang di Milwaukee," kata Madison waktu saya hubungi. Semua beralih sesudah pada 1996, Madison membuat situs sah Talossa, yang tujuannya ialah mengenalkan negaranya pada publik luas. "Arah yang lain supaya beberapa orang di penjuru dunia dapat memperoleh kewarganegaraan, walau mereka tidak tinggal di Milwaukee," katanya.

Sesudah membuat situs itu, Talossa jadi bahan gunjingan publik. Kerajaan fiktif itu diliput oleh mass media rasio nasional, termasuk juga Wired serta the New York Times. Liputan media besar membuat Talossa kebanjiran keinginan "imigrasi". Banyaknya orang yang mendaftarkan untuk masyarakat negara selama 1996 jauh semakin banyak dibandingkan keseluruhan yang masuk semasa 17 tahun keberadaan Talossa waktu itu. Beberapa orang tertarik jadi masyarakat negara Talossa sebab berbagai fakta. Dari mulai sebatas ingin tahu ingin ketahui semacam apa situasi kerajaan abal-abal itu, ada yang tertarik jadi politisi serta jalankan pemerintahan Talossa, dan tentunya, beberapa orang kesepian yang berasa mendapatkan sahabat baru dari komunitas Internet yang saling serius menjaga fantasi kerajaan.

Semakin hari semakin banyak saja 'cybercits' masuk. Itu panggilan untuk masyarakat negara yang mendaftarkan melalui Internet, bukannya masyarakat asli Milwaukee. Makin lama, beberapa masyarakat negara yang tiba terakhir berasa Talossa diurus sembarangan. Mereka lakukan protes pada Madison.

"Perselisihan mulai ada, saat banyak masyarakat berbasiskan Internet berasa masyarakat Talossa yang kurang aktif di komunitas online harus ditarik posisi masyarakat negaranya," kata Madison. "Semakin lama, ada masyarakat negara yang berasa saya 'mengendalikan' masyarakat lama, memaksakan mereka pilih pola kerajaan tanpa peluang merasai penyeleksian umum."

Madison selekasnya punyai panggilan baru di komunitas internet: 'Ben'. Ia jadi lambang tirani.

Barisan yang menginginkan Talossa semakin demokratis pada akhirnya memisahkan diri. Mereka membuat Republik Talossa, saat Madison tidak sedang online sebab berlibur. Sepanjang tahun ke-2 masyarakat negara itu sama-sama serang melalui komunitas Internet. Masyarakat Republik Talossa seringkali menjelek-jelekkan Madison serta beberapa orang yang masih tetap setia padanya.

Pada 2004, akhir yang pahit menerpa Madison. Ia putuskan mundur dari tahta Raja Talossa. Diakuinya waktu itu alami periode susah, "yang benar-benar traumatis buat hidup saya, semakin jelek dari info wafatnya bagian keluarga atau perpisahan."

Saya mengontak John Wooley untuk cari info pengimbang. Wooley masuk dengan Kerajaan Talossa pada 2005, sekarang ia memegang untuk raja. Menurut Wooley, momen perang saudara sampai mundurnya Madison benar-benar sulit.

"Ini opini saya saja. Menurut saya, kesemua orang yang tertarik masuk dengan Talossa semakin lama jemu dengan watak Madison," katanya. "Ben orang yang pintar, tetapi ia tetap mengatur segala hal. [Talosssa] memang hasil ciptaannya serta ia tidak ikhlas melepasnya untuk diurus bersama-sama seseorang."

Saat masih berpadu, beberapa masyarakat Talossa risau sebab mereka jangan membuat ketentuan baru, di luar yang diinginkan Madison. Sempat, satu kali, Madison sampai sewa detektif swasta untuk menyelidik account masyarakat negara Talossa yang seringkali mengkritiknya. Ia memakai data pribadi orang itu untuk menggempur balik, menjelek-jelekkan ia di komunitas internet Talossa.

Madison menyanggah tuduhan itu. Diakuinya keluarganya jadi target gempuran verbal dari masyarakat online Talossa. Komputernya berulang-kali diretas, yang menurut dia diotaki oleh beberapa masyarakat Talossa yang punyai tekad politik.

"Saya sampai memikir, beberapa orang ini apa betul-betul akan menggempur saya, atau mereka cuma berani di Internet," kata Madison. "Sebab siaga, saya terhubung data kriminil online, untuk lihat background sebagian orang yang memberikan ancaman saya. Ceritanya semacam itu. Dari catatan itu, ia memang sempat lakukan kejahatan sebab lakukan kekerasan pada wanita, sampai pengadilan jatuhkan larangan merapat dalam jarak spesifik."

Beberapa serangan serta kritikan membuat Madison turut jemu. Puncaknya, pada Agustus 2005, ia mengubah tahta pada cucunya yang berumur delapan tahun, namanya Louis Adam. Pangeran Adam kuasai Talossa sampai 2007, saat ibunya, anak Madison, tidak nyaman lihat beberapa orang dewasa tidak jelas jati dirinya mengulas putranya tiap hari di Internet.

Semenjak Adam diminta mundur oleh si ibu, sesudah 30 tahun berdiri, untuk kali pertamanya Talossa tidak mempunyai kepala negara. Nasib negara imajiner ini seolah tidak tentu, sampai selanjutnya masyarakat di komunitas internet pilih Woolley untuk raja baru untuk jaga skema monarki konstitusional. Sebab proses demokrasi telah berjalan lebih bagus, Republik Talossa kembali lagi masuk dengan Kerajaan Talossa pada 2012.

Woolley, si raja baru, di kehidupan riil ialah seorang teknisi piranti lunak. Ia jalankan peranan untuk Raja Talossa saban malam. Woolley semakin enjoy mengurus kerajaan fiktif ini. Terkadang beberapa minggu ia tidak terhubung internet. Tetapi, juga bisa ia semasa berjam-jam sampai pagi hari akan ada di muka computer menyelesaikan perselisihan antar masyarakat di Talossa.

Lalu, apa sich pemicu masyarakat negara abal-abal sama-sama serang umumnya? Menurut Woolley, penyebab seringkali ialah dakwaan manipulasi dalam pemilu. Ada orang yang mendakwa masyarakat lain pilih berkali-kali untuk memenangi calon pilihannya. Perselisihan-konflik seperti ini terkadang membuat Woolley capek .

"Pekerjaan saya ialah jalankan negara ini ibarat semestinya monarki konstitusional, bukan jadi kultus individu," kata Woolley. "Semua kewalahan ini saya kerjakan, supaya Talossa dapat terus bertahan sampai 50 atau 100 tahun lagi."

Woolley tingga di Denver, jaraknya lebih dari pada 1.200 km. dari tempat awal pendirian Talossa. Saya juga menanyakan padanya, mengapa ia tertarik habiskan waktu senggang mengurus negara imajiner. Ia katakan, Talossa ialah uji coba menarik untuk mengetes ide politik serta bahasa yang dapat menjadikan satu beberapa orang dari penjuru dunia. Madison juga telah merasai begitu politik dapat menjungkalkan seorang, serta di project kerajaan fiktif. Semuanya tentu tidak terbayangkan buat bocah 14 tahun yang memerdekakan diri dari AS di kamar tidurnya, demikian dasawarsa kemarin.

Talossa masih terkenal sampai saat ini. Buat Woolley, pemberontakan beberapa masyarakat pada Madison bukan lantaran mereka ingin merusak kerajaan itu, tetapi sebab inspirasi masyarakat ialah jalankan demokrasi. Sedang buat Madison, yang setiap harinya kerja untuk tukang bunga, cedera hati sebab dijungkalkan rakyatnya sendiri masih membekas.

"Saya alami kup pada periode 2004-2005," kata Madison. Ia awalannya sakit hati, berasa Talossa yang berada di Internet tidak sama dari bayangan awalannya saat pertama dibangun. Makin lama, ia mengetahui rakyat negara imajiner itu masih menjaga adat yang dahulu ia buat kerja keras. "Saya telah salah mengaitkan, Talossa yang ada saat ini masih seperti yang pertama-tama ada pada 1979. Saya akan berbahagia jika dapat masuk dengan kerajaan itu lagi."
UPDATE TERSEDIA LIVECHAT POKER757 
DENGAN VERSI ANDROID & IOS
KLIK DI BAWAH INI
Share:

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2025 ZONA KONSPIRASI | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com