Selasa, 28 Juli 2020

Konttroversi Serta Konspirasi Di Balik uang Kertas

ZONAKONSPIRASI- Konttroversi Serta Konspirasi Di Balik uang Kertas. Tahu kan anda uang kertas yang anda taruh saat ini memiliki banyak permasalahan..

Kecuali permasalahan kotor dengan cara benda yang dapat dibuktikan jika uang adalah benda terkotor setalah keyobard serta mouse..

Wewww… Rupanya dibalik ke kotorannya itu ada ‘kotoran' lain yang semakin beresiko!!

Apa itu? Kekotoran itu berbentuk kotoran konspirasi.

Bbukan asal mendakwa tetapi memang bukti, sejarahnya semacam itu serta banyak dari warga yang tidak ketahui jika uang kertas yang kita gunakan sehar-hari simpan beribu permasalahan ekonomi serta politik.

Serta Hendry Ford saja menjelaskan "Untunglah warga tidak pahami bagaimana skema perbankan serta keuangan kerja. Jika mereka pahami, Saya percaya akan ada revolusi esok pagi."

Saat ini kita melihat riwayat bagaimana uang kertas ‘lahir' :

Pada jaman koin emas masih dipakai, ada kesusahan yang diakibatkan yakni keperluan atas area untuk menyimpan emas yang lumayan besar. Untuk penuhi keperluan itu, banyak muncul layanan titipan koin emas (gudang uang) yang dilaksanakan oleh tukang emas.

Warga menitipkan koin mereka ke gudang uang, serta pemilik gudang uang mengeluarkan "kuitansi titipan/nota" yang mengatakan jika mereka simpan demikian koin emas serta koin itu bisa diambil setiap saat. Tentunya layanan itu ada biayanya. Dengan berlalunya waktu serta makin banyak nota titipan tersebar, warga mengetahui jika mereka bisa lakukan transaksi jual membeli cukup dengan memakai nota itu. Ini karena disebabkan mereka, beberapa pemilik nota serta pedagang PERCAYA jika mereka bisa ambil koin emas di gudang uang sesuai dengan jumlah yang tercantum di nota titipan. Mereka PERCAYA jika nota itu DIBACKUP oleh koin emas yang betul.

Sampai titik ini, kemungkinan dapat dipandang "tidak ada permasalahan" sebab jumlah nota tersebar, dibackup sesuai dengan dgn jumlah koin emas yang berada di gudang uang. Tetapi, semua mulai beralih waktu KETAMAKAN itu tiba. Seiring waktu berjalan, pemilik gudang uang mengetahui dengan cara empiris jika, tidak kesemua orang akan ambil semua simpanannya dalam periode waktu yang serupa.

Sebutkanlah, pada suatu waktu, cuma 10% dari keseluruhan koin yang diambil oleh pemiliknya. Bekasnya 90%, menimbun, menganggur, menanti bisikan si TAMAK untuk dipakai. Berdasar situasi itu, pemilik gudang uang mulai -secara diam2- meminjamkan koin emas yang menimbun itu pada orang2 yang memerlukan modal dengan mengeluarkan "nota kosong" yang seolah2 dibackup oleh emas walau sebenarnya berbeda sekali, sebab yang dipakai ialah koin emas beberapa nasabah yang menitipkan emasnya. Berikut awal dari arti "membuat uang dari udara kosong".

Kecuali meminjamkan, pasti mereka menarik bunga atas utang itu. Nota kosong juga tersebar seperti nota asli. Sebab pemilik gudang mengendalikan demikian rupa agar jumlah keseluruhan nota kosong yang tersebar tidak melewati jumlah koin emas yang tidak ditarik/mengambil oleh pemilik koin emas (cadangan emas di gudang), skema ini berjalan terus-terusan tanpa ada diakui. Berikut cikal akan "Bank Fractional".

Tetapi, sebab jumlah keseluruhan nota (asli+palsu) tersebar sebetulnya melewati jumlah emas sebenarnya yang tersimpan di gudang uang, dampak inflasi berlangsung serta harga2 merayap naik dengan cara tidak lumrah. Warga mulai risau serta ada yang mulai mengetahui suatu hal yang tidak beres sedang berlangsung. Mereka mulai ambil/klaim simpanan emas mereka dari gudang berdasar nota yang mereka punya.

Tetapi apakah yang berlangsung? Sebab nota asli serta palsu benar-benar tidak bisa dibedakan, cuma mereka yang tiba di awal2 saja yang bisa mengakui emasnya. Sesaat mereka yang tiba telat, benar-benar tidak bisa mengakui emasnya sebab memang tidak ada/habis. Berikut contoh awal dari "kolapsnya Bank".

Dari pertama kelahirannya telah memunculkan banyak permasalahan..

Hmm, tetapi tidaklah sampai dari sana rupanya permasalahan semakin bertambah saat di tahun 1971..

Ini sejarahnya :

Di tahun 1971, hal yang semakin lebih jelek berlangsung. Skema uang kertas dilepaskan dari emas hingga jadi betul2 "uang kertas". Kertas yang dipandang seperti uang serta TIDAK DIBACKUP APAPUN. Berikut yang disebutkan dengan uang fiat (fiat money).

Semua berawal dari diurungkannya kesepakatan Bretton Wood oleh Amerika. Kesepakatan Bretton Wood diawali tahun 1945. Kesepakatan ekonomi ini dilaksanakan sesudah Perang Dunia kedua. Pada saat itu, karena perang, negara2 di Eropa alami kemunduran/defisit finansial karena pembiayaan perang. Sebaliknya Amerika Serikat (AS) mempunyai cadangan emas yang mengagumkan melimpah. Sejumlah $25 Milyar.

Sebab kekayaan melimpah itu, AS dgn bebas membuat kesepakatan Bretton Wood yang pada dasarnya ialah mengaitkan nilai dolar sejumlah $1=1/35 ons emas, dan jadikan dollar untuk mata uang kunci di dunia hingga semua negara harus memakai dollar atau emas untuk devisa.

Untuk penambahan, dalam waktu ini, rakyat AS DILARANG mengakui/mengganti dolar-nya dengan emas. Emas dari klaim dollar cuma bisa tersebar di antara bank central serta pemerintah negara. Emas sekarang jadi uang antar pemerintahan.

Semasa beberapa saat skema ini bertahan serta berjalan mulus. Tetapi seperti umumnya, KETAMAKAN serta KESERAKAHAN itu tiba. AS yang kaya raya mempunyai ruangan untuk lakukan kebijaksanaan yang inflatif, mulai cetak dollar melewati jumlah cadangan emasnya. Semasa beberapa saat, ini berlangsung, dampak inflasi yang

dibuatnya membuat beberapa negara Eropa cemas apa AS bisa bayar emas-nya.

Diawali oleh Perancis yang mulai mengakui emas atas cadangan dollar yang dipunyainya, negara2 lain mulai turut mengakui emas mereka hingga emas juga mengalir dari AS ke negara2 lain. Semasa sekian tahun, insiden ini membuat stock emas AS tipis sampai sisa seputar $9Milyar.

Dengan cadangan yang menyusut jauh itu, AS cemas mereka tidak bisa lagi penuhi janjinya untuk bayar 1 ons emas pada harga $35, sebab banyaknya dollar yang tersebar. Ditambah lagi negara2 lain terus mengakui emas mereka. Pada akhirnya, di tahun 1971 AS dengan cara sepihak menggagalkan kesepakatan Bretton Wood serta mulai memutuskan kebijaksanaan uang fiat.

Uang fiat ini, sebab sebenarnya tidak berharga serta tidak ada yang ingin memakainya, karena itu dibuatlah Undang-undang yang disebutkan Legal Tender. Undang-undang yang memaksakan rakyat satu negara untuk terima pemakaian uang fiat. Kebijaksanaan uang fiat itu pada akhirnya diiringi juga oleh semua negara di dunia. Semua mata uang sah negara di dunia saat ini ialah uang fiat yang benar-benar tidak dibackup berdasar apa saja, terkecuali kemampuan politik serta militer negara itu.

Semakin jelas nampak masalahnyakan? Lalu apa hubungannya dengan konspirasi?

Oke.. Untuk ngoborlin permasalahan ini perlu referensi yang pas agar tidak asal tuduh, diambil dari "Gold Dinar, Skema Moneter Global yang Konstan serta Berkeadilan" yang dicatat oleh M.Lutfi Hamidi, MA Buku Gold Dinar, Skema Moneter yang Konstan serta Berkeadilan, yang dicatat oleh M. Luthfi Hamidi, ini mengurai carut-marut muka moneter dunia semenjak skema mata uang kertas dikenalkan lalu diterima warga dunia untuk alat traksaksi yang final.

Dengan bekal data serta analisis dalam, Luthfi memapar beberapa potret ketimpangan ekonomi yang menempa beberapa negara dunia ke-3 karena akseptasi mereka pada skema mata uang kertas (fiat money) itu. Fiat money ialah pemakaian mata uang berbasiskan kertas yang diedarkan pemerintah satu negara tanpa ada didukung logam mulia (emas serta perak).

Menurut Luthfi, pemakaian uang kertas untuk alat transaksi moneter internasional itu sudah buka ruangan buat timbulnya penjajahan baru serta salah satunya biang ketidakadilan moneter di dunia. Lewat mata uang kertas,

satu negara bisa menjajah, kuasai, serta menanggalkan kekayaan negara lain. Negara yang mempunyai nilai mata uang kertas semakin kuat mendesak negara lain yang mata uang kertasnya semakin loyo.

Contoh riil penjajahan melaluimata uang itu nampak dalam pemakaian uang kertas dolar Amerika Serikat (AS) yang diterima oleh 60 % masyarakat bumi. Berikut ironi paling besar dunia sekarang ini, menurut Luthfi. Dolar yang

terbagi dengan cara luas tempatkan AS pada tempat spesial. Lewat dolar–mata uang yang tidak berbasiskan pada emas itu, AS dapat mengeksploitasi serta memajaki masyarakat dunia dengan mengubah beban inflasi yang dijaminnya pada semua pengguna dolar di seantero dunia. Beberapa negara ke-3 diterpa kritis ekonomi berkelanjutan karena harus bayar inflasi yang diakibatkan oleh pemakaian uang kertas itu.

Bukan hanya itu. Ketidakadilan jugatersimak waktu beberapa negara ke-3 menyerahkan beberapa komoditas mereka seperti minyak, kayu serta kekayaan alam yang lain sesaat AS cukup mengganti semua komoditas itu dengan uang kertas yang dapat diciptakannya kapanpun.

Nah, menurut buku ini, selama dolar masih digunakan dalam beberapa transaksi moneter internasional, ketimpangan moneter serta kritis ekonomi tetap akan menempa beberapa negara ke-3. Lalu, bagaimana jika ingin

terlepas dari ketidakadilan moneter serta kritis ekonomi itu?

Langkahnya: skema moneter internasional sekarang ini yang didominasi uang kertas itu–dolar serta mata uang kertas kuat yang lain seperti euro serta yen–harus mendapatkan pilihan lain.

Apakah itu? Pilihan Luthfi jatuh pada mata uang dinar emas (gold dinar). Alasantasi kembali pada dinar emas tidaklah sampai disana. Buku yang dicatat berdasar tesis yang dicapai Luthfi di Markfield Institute, Inggris (2005) ini membentangkan berbagai data berikut analisa sekitar keunggulan mata uang dinar emas serta kerapuhan skema

mata uang berbasiskan uang kertas.

Memprioritaskan beberapa variabel serta mencuplik analisa beberapa ahli ekonomi dunia, Luthfi datang pada simpulan jika mata uang dinar emas dapat dibuktikan lebih baik dari mata uang kertas mana saja.

Pemakaian mata uang berbasiskan kertas (fiat money) pantas dibiarkan serta dinar emas (gold dinar) harus dikembalikan ke tempat terhormat untuk mata uang internasional. (Melihat Bab II: Fiat Money atau Emas?) Selanjutnya, pada bab Gold Dinar serta Peranan Uang Universal, pembaca dibawa pahami universalitas emas. Dinar yang berbasiskan emas ialah mata uang yang mandiri serta riwayat sudah menunjukkan begitu mata uang itu diketahui untuk extra ordinary currency yang anti-inflasi.

Serta, Dinar emas tidak terikat oleh kekuasaan politik mana saja. Satu pemerintahan atau negara dapat jatuh serta uang kertas yang diciptakan satu negara dapat kadaluarsa atau alami penurunan nilai. Tetapi, uang koin emas masih tersebar serta dihargai sesuai dengan nilai pasar.

Bukan negara yang membuat emas berharga, tetapi pasar. (hlm. 79) Dalam riwayat, koin dinar emas dapat dibuktikan diterima untuk alat moneter universal. Beberapa ribu tahun lamanya warga dunia dari beberapa peradaban pilih mata uang ini untuk alat ganti dalam bermacam praktik keuangan. Semasa beberapa ribu tahun juga, perdagangan

dunia berpedoman ide bimetalisme, kebijaksanaan moneter berbasiskan emas serta perak.

Imperium Romawi memakai denarius, mata uang berbentuk koin emas bergambar Hercules bersama-sama dua putranya, Herculyanoos serta Qustantine. Di Cina diketahui qian, mata uang yang berbasiskan logam. Disamping itu, pemakaian fiat money baru diketahui pada era 20 ini. Penandanya, waktu skema Bretton Woods roboh pada 1944.

Emas yang semasa beberapa ribu tahun jadi standard mata uang (classical gold standar) ditukar dengan skema kurs mengambang (flexible excange rate) yang benar-benar tidak lagi bertumpu pada emas. Dunia selanjutnya cuma mengenali satu mata uang kertas yang memimpin perdagangan serta jadi pilihan isi persediaan devisa oleh beberapa negara, yakni dolar AS.

Ditinggalkannya emas untuk standard moneter internasional bukan tanpa ada alasan lain. Luthfi mengutarakan, penghilangan emas untuk standard moneter adalah usaha skemaik. Mencuplik pernyatan Robert Mundel, peraih Nobel Ekonomi, emas alami marginalisasi sebab konspirasi internasional.

Diantaranya lewat penciptaan asset Special Drawing Right (SDR) yang dibuat International Moneter Fund (IMF). Seperti dolar, SDR awalnya dibantu oleh emas tetapi makin lama sesudah harga emas melejit naik pada 1970-an, garansi emasnya ditarik. (hlm. 148) Buku yang dicatat Luthfi ini lengkapi langkanya literatur yang membahas mata uang berbasiskan emas untuk mata uang pilihan dalam usaha perbaikan muka ekonomi dunia yang semakin berkeadilan.

Bisa dikata, pelajari dalam sekitar mata uang emas ini tidak banyak dilaksanakan oleh pemerhati atau ahli ekonomi kontemporer. Untuk menyebutkan beberapa, tema sama ada dalam buku Jerat Hutang IMF? karya

Abdurrazaq Lubis (1998), Dinar Emas, Jalan keluar Kritis Moneter oleh Ismail Yusanto, et.al (2001), dan Musuh Dolar dengan Dinar (2003) serta Kembali pada Dinar (2004) kedua-duanya buah pena Zaim Saidi. Beberapa buku itu tampil dengan pemikiran tidak sama dalam melihat kehadiran dinar, tetapi dalam semangat yang serupa.

Dunia perdagangan harus kembali ke mata uang berbasiskan emas, bukan fiat money. Apa ada ide mereka ini cuma satu utopia? Kenyataannya, tidak. Mengetahui kekuranganfiat money, kesadaran kembali ke mata uang berbasiskan logam mulia ini telah berkembang di berbagai penjuru dunia.

Pamor dinar yang meredup kembali lagi dihidupkan oleh Syaikh Dr Abdalqadr as-Sufi, seorang tokoh sufi asal Skotlandia. Di Eropa, ide kembali lagi memakai dinar emas digaungkan oleh Umar Ibrahim Vadillo, penulis buku Return of The Gold Dinar (1991). Serta, koin dinar emas sudah kembali lagi diciptakan oleh Islamic Mint Spanyol serta sudah disebarkan untuk alat transaksi dalam World Islamic Trading Organization (WITO).

Dibalik konspirasi uang kertas Sebelumya anda coba baca point ke 3, 20, 21 serta 22 "The Potocol Of Zion" serta cobalah ambil simpulan dari ‘blue print' Freemason itu.. Tidak lain yang bermain dibelakang semua ‘permainan' ini adalah zionis tersebut, permainan yang telah mereka targetkan dengan demikian rapi jauh

hari…. hmm, saat ini sesudah kita ketahui semua permasalahan dibalik uang kertas.

Lalu apakah yang kita kerjakan?? Kemungkinan kita belum juga dapat lari seutuhnya untuk tinggalkan uang kertas untuk alat transaksi. Tetapi ada banyak langkah lain untuk lari, saya mulai mengubah tabungan ke logam mulia (emas), sedang uang kertas yang saya taruh cuma untuk keperluan setiap hari serta keperluan tiba-tiba, ya meskipun ujung-ujung ny saya ‘menukarkan' emas dengan ‘kertas' lagi, tetapi minimal ada usaha untuk lari dibanding diam diri.
UPDATE TERSEDIA LIVECHAT POKER757 
DENGAN VERSI ANDROID & IOS
KLIK DI BAWAH INI

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © ZONA KONSPIRASI | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com