Selasa, 22 September 2020

Bangunan Unik serta Mirakelus

ZONAKONSPIRASI- Bangunan Unik serta Mirakelus. Bagaimana membuat piramida, berapakah lama waktu untuk mengakhirinya, serta berapakah beberapa orang yang melakukannya? Lama beberapa ahli belum juga dapat memberi jawaban memberi kepuasan.

Mirakel Piramida Mesir

Banyak ahli menyangka piramida dibuat dari sisi bawah terus ke atas. Tangga naik, untuk menempatkan beberapa batu di atasnya, memakai punggung bukit. Sesudah sisi paling tinggi selesai, karena itu bukit itu dipotong habis. Dengan begitu yang masih ada hanya piramida.

Yang sulit diprediksikan ialah bagaimana bawa batu seberat dua ton ke atas. Jika dengan kerekan, berapakah besar kerekannya? Jika dengan tangkai pohon, bagaimana menggulirkan batu yang demikian berat itu? Permasalahannya, salah penghitungan sedikit saja, nyawa terancam melayang-layang. lni sebab bentuk piramida Mesir benar-benar agak miring, tidak berundak seperti piramida Amerika Selatan.

Didefinisikan, piramida ditangani semasa berpuluh-puluh tahun. Bahan bangunan kemungkinan datang dari selama sungai Nil serta beberapa daerah di seputar tempat piramida berdiri.

Sekian tahun lantas pakar-pakar Jepang, Prancis, serta beberapa negara maju pemah bereksperimen untuk bikin piramida tiruan. Mereka memakai beberapa alat berat serta beberapa alat kekinian, termasuk juga helikopter untuk alat pengangkut batu.

Pada step pertama. mereka memulainya dari sisi bawah. Rupanya pembangunan piramida tidak selesai. Begitupun saat diawali pada sisi atas.

Kenapa tehnologi saat ini tidak dapat menandingi tehnologi purba? Apakah benar pekerja-pekerja Mesir dahulu dibantu tenaga gaib beberapa jin serta dewa hingga sukses membangun bangunan supermonumental itu?

Piramida Mesir tidak dibikin asal-asalan. Ada beberapa kaidah spesifik yang perlu ditaati. Di bagian atas piramida ada satu lubang. Lubang ini menghadap mengarah matahari keluar. Ini pasti dimaklumi sebab bangsa Mesir purba memandang dewa Ra (Matahari) untuk dewa paling tinggi.

Yang unit ialah The Great Pyramid Giza, mempunyai ukuran, tempat, yang 100% sama dengan rasi bintang Orion. Melihat gambar berikut ini:

Menurut bangsa Mesir kuno, sabuk Orion adalah tempat Dewa Osiris bersemayam. Yang pasti bukti The Great Pyramid di atas memperlihatkan jika 4.600 tahun lalu, seorang, entahlah siapa, kenal dengan teramat baik pengetahuan mengenai bumi serta jagat raya. Serta melewati dengan pengetahuan dunia kekinian sekarang ini.

Mirakel Candi Borobudur

Di Indonesia ada juga bangunan raksasa yang ada banyak mirakel tidak terlewati. Yakni Candi Borobudur.

Menurut riwayat Candi Borobudur dibuat oleh Raja Smaratungga salah satunya raja kerajaan Mataram kuno dari dinasti Syailendra pada era ke-8. Menurut legenda Candi Borobudur dibuat oleh seorang arsitek namanya Gunadharma, tetapi kebenaran kabar itu dengan cara hirtoris belum tahu dengan cara tepat.

Jika kita melihat dari terlalu jauh, Borobudur akan terlihat seperti formasi bangunan berundak atau seperti piramida serta satu stupa. Tidak sama dengan piramida raksasa di Mesir serta Piramida Teotihuacan di Meksiko Candi Borobudur adalah versus lain bangunan piramida. Piramida Borobudur berbentuk kepunden berundak yang tidak diketemukan di wilayah serta negara mana saja. 

Sedang saat disaksikan dari udara, bentuk Candi Borobudur seperti dengan teratai. Teratai memang satu dari simbol-simbol yang digunakan dalam penghormatan (puja) agama Buddha, melambatgkan kesucian, memperingatkan umat Buddha untuk selalu jaga pemikiran serta hati masih bersih walau ada di lingkungan yang ‘tidak bersih'

Tahun 1930-an W.O.J. Nieuwenkamp sempat memberi angan-angan ilmiah pada Candi Borobudur. Dibantu riset geologi, Nieuwenkamp menjelaskan jika Candi Borobudur bukanlah disebut untuk bangunan stupa tetapi untuk bunga teratai yang mengapung di atas danau. Danau yang saat ini telah kering benar-benar, dahulu mencakup beberapa dari wilayah dataran Kedu yang terhampar di seputar bukit Borobudur. Photo udara wilayah Kedu memang memberikan kesan-kesan ada danau yang sangat luas di sekitar Candi Borobudur.

Menurut kitab-kitab kuno, satu candi dibangun di seputar tempat bercengkeramanya beberapa dewa. Pucuk serta lereng bukit, wilayah pekerjaan gunung berapi, dataran tinggi, pinggiran sungai serta danau, serta tatap muka dua sungai dipandang jadi tempat yang bagus untuk pendirian satu candi.

Yang menarik dari Candi Borobudur ialah nama arsiteknya, yang namanya Gunadharma. Tetapi siapakah Gunadharma?

Tidak ada catatan riwayat tentang tokoh namanya Gunadharma ini. Diprediksikan Gunadharma adalah lambang dari nama seorang yang punyai cendekiawan mengagumkan. Ada asumsi jika Candi Borobudur dibuat dengan pertolongan ‘makhluk lain'.

Bahan fundamen penyusun Candi Borobudur ialah batuan yang capai beberapa ribu mtr. kubik banyaknya. Satu batu beratnya beberapa ratus kg. Hebatnya, untuk menyambung batu tidak dipakai semen. Antarbatu cuma sama-sama dihubungkan, yaitu batu atas-bawah, kiri-kanan, serta belakang-depan. Jika disaksikan dari udara, karena itu bentuk Candi Borobudur serta arca-arcanya relatif simetris. Kedahsyatan lain, di dekat Candi Borobudur ada Candi Mendut serta Candi Pawon. Rupanya Borobudur, Mendut, serta Pawon bila ditarik garis khayat, ada pada sebuah garis lurus.

Jadi tidak bingung ada legenda yang menjelaskan orang jaman dahulu kuasai pengetahuan sichir hingga dapat terbang melayang-layang di angkasa. Termasuk juga sang Gunadharma ini ?

Keanehan sama diketemukan di Peru, persisnya di wilayah Nazca atau keanehan ini bertambah diketahui dengan panggilan Nazca Line. Bila disaksikan dari darat, karena itu Nazca Line cuma nampak biasa saja.

Tetapi bila disaksikan dari udara, maka nampak bentuk yang mengagumkan, contohnya semacam ini :

Sampai sekarang ini beberapa pakar masih tetap belum mendapatkan jawaban bagaimana serta siapa yang membuat lukisan sketsa raksasa di permukaan bumi. Gambar itu benar-benar jelas, seolah dibikin sekalian dipantau dari angkasa.

Mirakel patung batu di Pulau Paskah

Pulau Paskah (bahasa Polinesia: Rapa Nui, bahasa Spanyol: Isla de Pascua) ialah satu pulau punya Chili yang terdapat di selatan Samudra Pasifik. Meskipun jaraknya 3.515 km samping barat Chili Daratan, dengan cara administratif dia termasuk juga dalam Propinsi Valparaiso. Pulau Paskah seperti segitiga. Daratan paling dekat yang berpenghuni adalah Pulau Pitcairn yang jaraknya 2.075 km samping barat. Luas Pulau Paskah sebesar 163,6 km². Menurut sensus 2002, populasinya sejumlah 3.791 jiwa yang mayoritasnya tinggal di ibukota Hanga Roa. Pulau ini populer dengan adanya banyak patung-patung (moai), patung berumur 400 tahun yang diukir dari batu yang sekarang terdapat di selama garis pantai.

Sampai sekarang patung-patung batu serta Pulau Paskah masih jadi mirakel. Banyak versus yang coba menjelaskan bagaimana serta apakah yang berlangsung di Pulau Paskah. Tetapi hal tersebut masih jadi pro-kontra. Permasalahannya ialah, belum diketemukan bangsa mana yang membuat patung itu (sangkaanya sesaat – kemungkinan orang Polinesia). Soalnya cocok diketemukan oleh bangsa Eropa, pulau itu telah kosong. Entahlah sebab penghuninya telah geser atau habis sebab berperang sendiri.

Patung-patung batu yang terbagi dalam minimal 3 variasi itu disangka terkait erat dengan ritual pemujaan suku-suku yang menempati Pulau Paskah. Semasing suku punyai beberapa puluh arca sendiri dengan ukuran yang demikian besar. Setiap saat berlangsung perang antar suku, patung itu akan turut jadi target perusakan.

Berdasar riset, patung batu itu dibikin oleh masyarakat lokal dari dinding batu yang ada di gunung-gunung berapi yang beradadi Pulau Paskah. Minimal ada empat gunung di Pulau Paskah. Sebab Pulau Paskah sendiri ialah pulau vulkano. Dikawah gunung api penting yang disebutkan Rano Raraku, masih nampak jejak-jejak pengerjaan patung. Dari sana diketemukan patung-patung yang terpahat pada dinding batu gunung. Di sekelilingnya menyebar 400-an patung yang belum usai, hampir usai, serta telah usai tetapi belum dipindah.

Patung-patung besar dari batu, atau moai, sebagai lambang Pulau Paskah diukir pada saat yang bertambah dulu dari yang diprediksikan. Arkeologis sekarang memprediksi pemahatan itu berjalan di antara 1600 serta 1730, patung yang paling akhir diukir saat Jakob Roggeveen mendapatkan pulau ini. Ada lebih dari 600 patung batu monolitis besar (moai). Meskipun sisi yang seringkali nampak hanya "kepala", moai sebetulnya memiliki tangkai badan yang komplet; tetapi banyak moai yang sudah tertimbun sampai lehernya. Umumnya diukir dari batu di Rano Raraku. Tambang disana kelihatannya sudah dibiarkan dengan mendadak, dengan patung-patung 1/2 jadi yang dibiarkan di batu. Teori terkenal mengatakan jika moai itu diukir oleh masyarakat Polinesia (Rapanui) di saat pulau ini umumnya berbentuk pohon-pohon serta sumber alam ada banyak yang menyokong populasi 10.000-15.000 masyarakat asli Rapanui. Sebagian besar moai tetap berdiri tegak saat Roggeveen tiba pada 1722. Kapten James Cook lihat banyak moai yang berdiri saat ia datang di pulau pada 1774. Sampai era ke-19, semua patung sudah roboh karena peperangan internecine.

Patung Moai itu diukir dari batu yang dari Rano Raraku, gunung berapi yang tidak aktif lagi di pulau itu. Lantas bagaimana beberapa batu raksasa seberat 14 sampai 80 ton ini dipindah dari gunung ke sejumlah tempat "Ahu" yang menyebar di pulau itu, masih sebuah teka-teki yang belum terlewati. Menurut dongeng masyarakat ditempat, nenek moyang mereka memakai "Manna" atau kemampuan supernatural untuk memerintah beberapa "Maoi" itu berjalan sendiri ke atas tribune batu.

Ada banyak teori yang lain yang berupaya pecahkan mirakel artifak ini. Beberapa salah satunya yakin jika pulau ini ialah ujung dari daratan yang ada di peradaban prasejarah (sisi dari peradaban Mu/Lemuria), sedang yang lain bertaruh ada keterkaitan kehidupan luar planet. Pertaruhan tentang terlibat kehidupan luar memang cukup dapat diterima, karena berat patung itu kurang dari 12,5 ton serta jumlah capai lebih dari 880 buah. Project perpindahan patung ini sama dengan project perpindahan beberapa batu raksasa pada Stonehenge serta Piramid.

Ada beberapa lembaran (tablet) yang diketemukan di pulau yang berisi tulisan mirakelus. Tulisan, yang diketahui dengan Rongorongo, belum bisa dirinci meskipun beberapa generasi pakar bahasa sudah berupaya. Seorang sarjana Hongaria, Wilhelm atau Guillaume de Hevesy, pada 1932 mengundang perhatian mengenai persamaan di antara beberapa ciri-ciri rongorongo Pulau Paskah serta tulisan pra-sejarah Lembah Indus di India, yang menyambungkan lusinan (sedkitnya 40) rongorongo dengan sinyal cap dari Mohenjo-daro. Jalinan ini sudah diedarkan kembali lagi di beberapa buku. Makna rongorongo peluang adalah damai-damai, serta tulisannya kemungkinan menulis dokumen kesepakatan damai, contohnya di antara yang bertelinga panjang serta penguasa bertelinga pendek. Tetapi, keterangan itu masih juga dalam pembicaraan.

Walau terkadang satu bukti yang ada di depan kita bisa didefinisikan dengan beberapa langkah, selanjutnya keterangan yang berlaku umum, simpel, serta tidak berlawanan dengan fakta-fakta yang lain ada, itu yang akan diambil untuk jawaban. Walaupun klaim Paleocontact Theory belum pasti betul ada, kita harus tetap berlaku terbuka dengan semua jenis peluang jalan keluar. Bagaimana juga, riwayat masa lampau manusia sendiri masih simpan banyak mirakel.

UPDATE TERSEDIA LIVECHAT POKER757 
DENGAN VERSI ANDROID & IOS
KLIK DI BAWAH INI
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © ZONA KONSPIRASI | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com