Minggu, 19 April 2020

Bukti Kesaktian Panglima Burung, Suku Dayak Kalimantan

ZONAKONSPIRASI- Salah satunya suku di Indonesia yang dihormati dengan pengetahuan kesaktiannya ialah Suku Dayak yang datang dari Kalimantan. Kita tak perlu menanyakan kehebatannya sebab mereka benar-benar sangat hebat dalam berperang semenjak zaman nenek moyang. Di Kalimantan sendiri, beberapa tokoh pedalaman asli ini jadi beberapa orang yang paling dihormati serta dihormati. Salah satunya suku paling tua di Indonesia ini demikian ditakuti warga sebab mereka sakti, karismatik, jumawa, serta mereka memiliki kesan-kesan mistik yang masih tetap kuat sampai saat ini. 

Suku Dayak makin dihormati sebab ada keberadaan figur "Panglima Burung" yang penting buat mereka. Ia ialah seorang pahlawan yang akan bersedia menolong rakyat Dayak yang memiliki permasalahan yang susah. Panglima Burung adalah figur yang demikian dihormati serta dipuji oleh orang Dayak. Konon tuturnya, permasalahan sebesar serta serumit apa saja bisa selekasnya dituntaskan waktu Panglima Burung ada. Berikut info sedetailnya mengenai Kesaktian Panglima Burung. 

Siapakah figur Panglima Burung yang sebetulnya? 

Ini ialah pertanyaan yang terbesar untuk orang luar Dayak. Seperti apa bentuk dari Panglima Burung yang sebetulnya?  Orangtua atau leluhur dari Suku Dayak menjelaskan jika figur yang satu ini berbentuk manusia tetapi dengan fisik yang benar-benar kuat serta beliau telah berumur benar-benar tua. Tetapi ada pula yang menjelaskan jika Panglima Burung ialah figur gaib yang dapat dipanggil lewat satu ritual spesial. 

Panglima Burung tinggal di pedalaman rimba Kalimantan sepanjang beberapa ratus tahun lamanya. Beliau ber tapa semedi dari sana serta akan pergi cuma saat dipanggil oleh anak cucunya yang memerlukan pertolongan. Ada pula yang menjelaskan jika Panglima Burung ialah jelmaan burung Enggang yang disebut makhluk suci yang dikeramatkan oleh orang Dayak. 

Panglima Burung ialah representasi orang Dayak 

Panglima Burung merepresentasikan orang Dayak karena ia benar-benar baik hati tetapi dapat menjadi kejam bila geram. Sama dengan orang Dayak pedalaman biasanya. Panglima Burung baik, sabar, sopan, ramah, serta benar-benar menghormati alam begitu juga dengan suku-suku di luar Kalimantan. Sebab bukti sebenarnya rata-rata warga Dayak diketahui benar-benar tenang, ramah, tidak senang dengan kekerasan tetapi bisa beralih keseluruhan 180 derajat bila mereka mengamuk, terlebih bila tersangkut harga diri keluarganya. 

Bila Panglima Burung dipanggil oleh anak cucunya sebab ada bahaya atau ada intimidasi yang menggempur orang Dayak, karena itu ia akan menjadi benar-benar kejam. Tanpa ada rasa tega dia akan menghabisi beberapa orang yang menyakiti beberapa anak keturunannya. Serta Panglima Burung dari Suku Dayak Kalimantan ini tidak ingin kembali pada rumahnya bila belum memotong kepala beberapa musuhnya. 

Menyebut Panglima Burung lewat Ritual Mangkuk Merah (gambar contoh by kaskus.co.id) 

Panglima Burung cuma akan ada bila ada hal penting yang berlangsung atau kondisi genting. Untuk bikin ia hadir serta membantu rakyatnya, harus diselenggarakan satu ritual spesial berbentuk upacara pemanggilan namanya Mangkuk Merah. Dalam ritual ghaib ini harus kumpulkan beberapa benda spesial yang mempunyai filosofi tinggi buat Suku Dayak seperti daun rumnia, tali simpul, bulu ayam, serta masih ada lagi benda yang lain yang dirahasiakan. 

Waktu semua benda terkumpul maka diletakkan dalam suatu wadah mangkuk berwarna merah. Ritual ini ialah ritual sakral yang perlu dibahas dengan beberapa tetua-tetua suku dayak terlebih dulu. Ritual Mangkuk Merah tidak dapat diurungkan serta akan bawa banyak jatuhnya korban sesudah mengundang kedatangan Panglima Burung. 

Momen Sampit 

Perang suku di antara orang Dayak serta orang Madura di tahun 2001 ini mengonsumsi banyak korban. Sejumlah besar korban yang wafat ialah dari faksi Madura. Konon tuturnya Panglima Burung ikut ada dalam Momen berdarah Sampit. Jadi ada sangkaan jika orang Madura yang wafat itu ialah hasil tindakan beliau atau peluang lain, kesaktian beliau di turunkan pada beberapa orang dayak yang disebut beberapa anak keturunannya. 

Aneh serta tidak logis buat kita mendengarnya tetapi kenyataannya ini memang sungguh sempat berlangsung. Menurut kesaksian beberapa orang, pada momen ironis itu, beberapa orang pedalaman suku dayak bisa mengenal suku madura cukup dengan mencium baunya dari terlalu jauh saja. Hebatnya lagi mereka tidak mempan walau dibacok dengan senjata tajam atau ditembak dengan senjata api waktu beberapa petugas Kepolisian dan TNI berupaya melerai pertikaian berdarah antar suku ini. 

Serta di waktu itu ada arti mandau terbang, dimana senjata ciri khas suku Dayak Kalimantan itu bisa terbang sendirinya tewaskan beberapa musuh-musuhnya. Ya momen sampit ini satu tragedi besar buat Indonesia, mudah-mudahan tidak lagi ada perselisihan antar suku, ras atau agama yang bisa mengadu domba keselarasan negeri terkasih kita ini 😀 
UPDATE TERSEDIA LIVECHAT POKER757 
DENGAN VERSI ANDROID & IOS
KLIK DI BAWAH INI


Share:
Lokasi: Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © ZONA KONSPIRASI | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com