ZONAKONSPIRASI- Sempat Desak Pemindahan Asam Natrium dari Beirut, Kolonel Lebanon Tewas Secara Misterius. Pejabat senior Lebanon yang sempat meminta pemindahan 2.750 ton amonium nitrat dari Beirut dilaporkan meninggal secara misterius.
Sebagaimana diwartakan Al Arabiya English, Kolonel Joseph Skaf yang menjabat sebagai Kepala Divisi Pengawasan Narkoba di Pabean Lebanon, meninggal pada 2017 lalu. Namun, otoritas tidak kunjung menentukan penyebab pasti kematian Skaf.
Terlebih, saat itu, ada dua laporan autopsi yang dilaporkan saling bertentangan.
Ketika itu, surat kabar ternama Lebanon an-Nahar juga sempat menuliskan kejanggalan terkait penyebab kematian Skaf. Kepada publik, an-Nahar mengemukakan keraguan dengan mempertanyakan apakah Skaf meninggal karena kecelakaan atau sebab lainnya.
"Apakah kaki pensiunan Kolonel Joseph Skaf terpeleset atau dia terlempar dari ketinggian dari ketinggian 3 meter? Sebuah pertanyaan yang masih belum terselesaikan, terutama setelah dua laporan forensik pemeriksa medis yang ditugaskan oleh Jaksa Penuntut Umum menunjukkan hasil kontradiktif," tulis an-Nahar mengutip pernyataan dari sumber di Pasukan Keamanan Internal Lebanon (ISF).
Sementara itu, sumber ISF pada saat itu membeberkan bahwa salah satu laporan hasil forensik menyatakan penyebab kematian karena kecelakaan. Sebaliknya, laporan satunya mengklaim bahwa kematian Skaf merujuk pada indikasi pembunuhan.
"Salah satu dari dua laporan menyatakan insiden itu kecelakaan, dan yang lainnya menegaskan bahwa itu disengaja karena ditemukan memar di kepala almarhum," terang sumber kepada an-Nahar.
Laporan rancu penyebab kematian Skaf ini jelas makin menyita perhatian banyak pihak. Pasalnya, sebelum ledakan mengguncang Beirut, Skaf dilaporkan sudah melayangkan dokumen peringatan pada 2014 silam.
Mulai dibagikan oleh media-media Lebanon, dokumen tersebut pada dasarnya berisi kekhawatiran Skaf terhadap keberadaan amonium nitrat di pelabuhan Beirut.
"Kami memberitahu Anda bahwa divisi ini menerima informasi tentang keberadaan kapal Rhosus di Pelabuhan Beirut. Itu sarat dengan amonium nitrat, yang digunakan dalam bahan peledak, sangat berbahaya dan merupakan ancaman bagi keselamatan publik," tulis Skaf.
Tumpukan amonium nitrat di Pelabuhan Beirut meledak pada hari Selasa (5/8) lalu. Akibatnya, 137 orang dinyatakan tewas dan 5 ribu lainnya luka-luka.
Presiden Lebanon Michel Aoun, juga telah mengklaim bahwa ledakan disebabkan oleh timbunan stok amonium nitrat di pelabuhan. Menurutnya, bahan berbahaya tersebut telah disimpan di gudang pelabuhan selama bertahun-tahun dan tanpa adanya pengawasan ketat.
Meski begitu, hingga kini, pihak terkait sendiri diketahui masih belum menetapkan pemicu pasti ledakan amonium nitrat.
UPDATE TERSEDIA LIVECHAT POKER757
DENGAN VERSI ANDROID & IOS
KLIK DI BAWAH INI
0 komentar:
Posting Komentar