Rabu, 12 Agustus 2020

Rambo Sampai Hollywood, Hal Ini Dipercayai jadi Propaganda AS untuk Tutupi Kebenaran

ZONAKONSPIRASI- Rambo Sampai Hollywood, Hal Ini Dipercayai jadi Propaganda AS untuk Tutupi Kebenaran. Warga pasti memahami akan sepak terjang Amerika Serikat sebagai negara adidaya, yang kehadirannya nampak sering turut mencampuri kepentingan negara lain. Bak ‘polisi' dunia, hal itu seakan jadi salah satunya langkah dari negeri Paman Sam itu untuk memberikan pengaruhnya ke penjuru dunia.

Sayang, hal itu kadang tidak selama-lamanya berjalan lancar serta berbuntut pada ketidakberhasilan. Untuk tutupi ‘aib' itu, didengungkanlah propaganda-propanda yang diperuntukkan untuk tutupi fakta yang sebenarnya berlangsung. Baik melalui tokoh fiktif seperti Rambo sampai film-film produksi Hollywood.

1. Menonjolkan figur Rambo sebab malu sesudah kalah perang dengan Vietnam

Selesai Perang Dunia II, AS yang mengantongi kemenangan di front pasifik (menantang Jepang) serta di Eropa (menaklukkan Hitler serta Nazi Jerman), dibikin tidak berkapasitas di babakan perselisihan setelah itu waktu hadapi Viet Cong dalam Perang Vietnam. Rontoknya pertahanan Vietnam Selatan pada 1975, jadi ‘lonceng kekalahan' buat militer AS. Awalnya, Presiden Richard Nixon sudah memundurkan diri pada 1974.

Jauh sebelum menyerah, militer AS sebenarnya sudah ditaklukkan waktu Kesepakatan Damai Paris disetujui pada Januari 1973. Tidak ingin pulang dengan kepala menunduk, mereka juga membuat tokoh fiktif namanya Rambo, yang dicitrakan untuk penentu kemenangan AS atas Vietnam. Kecuali untuk selingan, film itu sukses menghasilkan imajinasi serta pendapat di dunia jika militer AS ialah juara perang di Vietnam.

2. Film-film produksi Hollywood yang begitu menonjolkan AS

Kecuali Rambo, Hollywood gemar mengusung cerita dengan sedikit mengagung-agungkan Amerika Serikat. Ini dapat disaksikan dari film-film mereka dalam topik action bertopik perang. Bisa ditebak, Rusia, China, Iran, serta Korea Utara ialah beberapa negara yang sering terpasang untuk villain alias lawan beresiko yang perlu selekasnya dilenyapkan.

Film-film itu diantaranya The Interviu (2014), yang disebutkan untuk bentuk kritikan AS pada Korea Utara. Ada pula The Dictator (2012), film humor dengan arah untuk mengkritik Iran atas program nuklir mereka. Untuk kelompok yang nampak benar-benar "pro Amerika Serikat", film-film itu salah satunya ialah The Sum Of All Fears (2002), We Were Soldiers (2002) yang kembali lagi mengglorifikasi perjuangan tentara AS waktu menaklukkan Viet Cong.

3. Penyesatan politis dengan alasan senjata pembasmi massal untuk menginvasi Irak

Salah satunya propaganda paling memilukan yang dilaksanakan AS ialah, waktu negara ini di bawah pemerintahan Presiden George W. Bush serta mereka menginvasi Irak. Triknya, Gedung Putih diyakinkan dengan pengakuan tidak berdata yang mengatakan jika Saddam Hussein mempunyai senjata pembasmi massal. Dapat disebut, berikut hoax yang sukses dicemarkan ke penjuru dunia di saat itu.

Tidak cuma hoax pemerintahan George W. Bush masalah senjata pembasmi massal, Presiden ke-43 itu masih tetap mengelak jika invasinya ke Irak, untuk alasan untuk melepaskan rakyatnya dari cengkraman Saddam Hussein yang dikatakan sebagai diktator. Karena itu, operasi militer itu juga diberi nama untuk "Operation Iraqi Freedom". Dapat ditebak, AS juga sukses menggulingkan Saddam serta membuat negeri 1001 malam itu hancur berkalang debu.

Tiap negara punyai agendanya semasing, ditambah lagi sebesar Amerika Serikat, dimana dia dipandang seperti adidaya, serta polisinya dunia. Kemungkinan citra ialah yang ingin mereka menjaga hingga membuat beberapa hal di atas barusan.
UPDATE TERSEDIA LIVECHAT POKER757 
DENGAN VERSI ANDROID & IOS
KLIK DI BAWAH INI
Share:

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2025 ZONA KONSPIRASI | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com