Jumat, 18 September 2020

Kejadian Unik Burung Bunuh Diri Masal di Jatiga


ZONAKONSPIRASI- 5 Bukti Mengundang selera Gereja Setan Ini Dapat Buat Seorang Jadi Murtad. Dalam suatu desa di India yang namanya Jatinga, ada satu kejadian aneh serta unik yang berlangsung tiap tahun di antara September sampai November. Beberapa ribu burung di angkasa mendadak menabrakkan diri mereka ke bangunan serta beberapa pohon lantas jatuh ke tanah pada kondisi kritis sampai mati. Kejadian bunuh diri massal burung-burung yang terjadi sepanjang tahun ini masih tersisa mirakel serta belum tersingkap apa sebetulnya pemicunya..

Jatinga ialah satu desa kecil yang asri yang berada di Dima Hasao District (samping timur laut India), Assam, India. Tempatnya seputar 330 km selatan Guwahati. Desa yang cantik serta subur ini terdapat di lembah yang dikelilingi Pegunungan Haflong. Sebetulnya desa yang bersih dengan udara fresh ini dapat didapati di beberapa negara di dunia, tetapi ada yang membuanya spesial.


Tiap tahun turis-turis banyak yang datang ke tempat ini untuk lihat dengan cara langsung salah satunya kejadian di bagian ornotologi terpopuler sekaligus juga mirakelus di dunia yaitu burung-burung yang lakukan bunuh diri massal. Kejadian ini diketahui juga dengan "birds death".

Kejadian ini sendiri sebetulnya pertama-tama dilihat oleh suku awal yang menempati wilayah ini yakni Zeme Negas pada awal tahun 1900an. Jadi telah berjalan lebih dari 100 tahun lalu.

Jadi waktu itu beberapa orang Zeme Negas yang merasakan ada kejadian burung-burung yang bunuh diri ini merasai ketakutan. Mereka menduga jika tanah itu sudah dikutuk. Menurut keyakinan masyarakat ditempat saat itu, ada roh-roh jahat yang ada di langit yang memukuli burung-burung itu sampai mereka terhempas ke tanah serta mati. Jadi tidak bingung di tahun 1905, masyarakat disana ramai-ramai jual tanah itu serta keluar dari tanah itu.

Mereka jual tanah itu pada beberapa orang Jaintias. Bila beberapa orang Zeme Negas lihat kejadian ini untuk sumpah, tidak sama dengan beberapa orang Jaintias. Saat merasakan ada kejadian aneh itu, mereka malah menyaksikannya untuk karunia dari Tuhan.

Pandangan mereka rupanya betul. Burung-burung yang mati itu selanjutnya mereka buat jadi makanan. Disamping itu, kejadian aneh ini selanjutnya jadi populer ke penjuru dunia. Banyak wisatawan di luar India yang menyengaja tiba tiap tahunnya pada periode September-November untuk lihat dengan cara langsung kejadian itu.

Kejadian aneh ini berjalan di antara September sampai November tiap tahunnya. Jadi seputar jam 7-10 malam, langit di desa itu mendadak akan dipenuhi dengan kawanan burung-burung yang terbang dengan cara tidak teratur. Burung-burung yang terbagi dalam beberapa tipe spesies ini ibarat burung Raja-Udang (Kingfishers), Kowak (Tiger Bitterns), Bambangan Hitam (Black Bitterns), sampai Bangau sejumlah beberapa ratus mendadak turun dari langit serta dengan asal-asalan menabrak bangunan, rumah masyarakat, maupun beberapa pohon di sekelilingnya.

Burung-burung itu beberapa mati serta bekasnya kritis yang selanjutnya selang beberapa saat akan mati. Masyarakat desa selanjutnya akan jadikan burung-burung itu untuk makanan.

Kejadian ini sendiri sebetulnya sudah membuat bingung periset sepanjang tahun. Pasalnya kejadian aneh ini terus saja berlangsung sepanjang tahun. Serta tempat tempat burung-burung itu lakukan "harakiri" massal juga diketahui tentu serta tidak beralih dari tahun ke tahun, yakni pada sepetak tanah di desa itu dengan panjang 1,5 km serta lebar 200 mtr.. Disamping itu kenapa mereka keluar saat malam hari yang semestinya adalah jam tidur burung-burung itu? Jadi apa sebetulnya jawaban ilmiah dibalik kejadian mirakelus ini?

Walau beberapa periset belum memperoleh jawaban tentu tentang apakah yang mengakibatkan burung-burung itu membunuh diri sendiri, tetapi beberapa periset serta pakar ornitologi menyangka kejadian ini berlangsung karena burung-burung itu alami ketidaktahuan yang disebabkan oleh kabut. Jadi demikian malam datang waktu masyarakat desa menghidupkan lampu, mereka selanjutnya tertarik untuk terbang mengarah sinar itu. Waktu itu mereka selanjutnya menabrak pohon serta bangunan di sekelilingnya.

Penting dipahami jika desa Jatinga menjadi tempat persinggahan burung-burung yang lakukan migrasi atau untuk tempat istirahat. Tetapi anehnya burung-burung yang lakukan bunuh diri massal itu bukan burung-burung perantau dari tempat jauh. Biasanya mereka ialah kawanan burung yang tinggal di lembah serta lereng bukit dekat Jatinga.

Beberapa periset serta pemerhati burung mempunyai teori yang lain. Mereka menyangka beberapa kawanan burung itu kehilangan habitat mereka yang disebabkan oleh banjir yang berlangsung semasa musim hujan. Jadi mereka selanjutnya bermigrasi ke lain tempat, yaitu Jatinga.

Beberapa pakar ornotologi India yaitu Dr. Salim Ali, A. Rauf, serta Dr. Sengupta menjelaskan jika memerlukan riset yang bertambah dalam berkaitan kejadian ini. Jadi tidak bisa ditarik simpulan contohnya dari sisi cuaca saja, tetapi dapat jadi unsur yang lain punya pengaruh contohnya saja penerang atau lampu dan magnet bumi.

Disamping itu, tiap tahunnya desa Jatinga ramai didatangi pelancong lokal serta luar negeri, khususnya golongan pemerhati satwa. Semasa periode September-November beberapa wisatawan akan ramai datangi tempat ini. Masyarakat desa akan menghidupkan lampu untuk menarik burung serta tangkap mereka.

Desa Jatinga

Beberapa wisatawan akan dibawa untuk lihat burung-burung yang terbang di langit malam serta lakukan bunuh diri. Setelah itu beberapa wisatawan umumnya dibawa untuk tangkap serta melahap burung-burung itu. Pemda ditempat sendiri sudah mengadakan Festival Jatinga ini tiap tahun yang diawali di tahun 2010 lalu.

UPDATE TERSEDIA LIVECHAT POKER757 
DENGAN VERSI ANDROID & IOS
KLIK DI BAWAH INI
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © ZONA KONSPIRASI | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com