Kamis, 20 Agustus 2020

Menanyakan Klaim Korea Utara Bebas Virus Corona

ZONAKONSPIRASI- Menanyakan Klaim Korea Utara Bebas Virus Corona. Sampai akhir Maret, Korea Utara belum memberikan laporan satupun masalah positif virus corona. Waktu tetangganya, Korea Selatan menulis 9.786 masalah dengan 162 kematian, klaim nihil infeksi Covid-19 Korea Utara ditanyakan.

Data paling akhir yang dikutip worldmeters.informasi, keseluruhan masalah infeksi virus corona di penjuru dunia capai 810.123 orang serta angka kematian capai 39.572. Amerika Serikat ada di posisi paling atas jumlah infeksi capai 166.214 orang. Sedang Italia jadi negara dengan angka kematian paling tinggi 11.591 orang, menaklukkan China (3.305 orang) tempat pertama kali virus ini menyebar serta jadi epidemi global.

Dengan situasi isolasi berpuluh tahun serta sangsi internasional, banyak faksi yang tidak yakin skema kesehatan publik di Korea Utara dapat hadapi epidemi ini. Dapatkah klaim Korea Utara ini dipercayai sesaat beberapa negara lain di dunia tengah kesusahan membendung penebaran virus ini?

Alkisah, seputar awal Februari lalu, Shin Dong-yun, seorang periset dari Institut Virologi Korea Utara, bergegas ke tepian barat laut dengan China. Disana, dia lakukan 300 tes serta memeriksa satu-satu orang untuk memandang hingga "negara terlindung dari invasi virus corona baru."

Cerita-kisah semacam ini, dimuat di media massa sah punya pemerintah, Rodong Sinmun. Dalam beberapa publikasinya, Korea Utara mengakui sudah ambil beberapa aksi paling mencolok pada penjagaan penebaran virus serta melakukan bertambah cepat dibanding umumnya negara lain.

Diantaranya tutup perbatasannya di akhir Januari, tutup usaha dengan negara tetangga China, yang memberi sembilan per sepuluh dari perdagangan external. Selanjutnya mengkarantina semua diplomat di Pyongyang semasa sebulan.

Disamping itu, peraturan keras negara mengatur gerakan orang memberikan dukungan usaha pengaturan penyakit ini.

"Anda bisa selekasnya lihat apakah yang akan berlangsung bila Anda memperoleh kenaikan pasien Covid-19 yang masuk," kata Dr. Kee B. Park, seorang dosen di Harvard Medical School yang sudah kerja bersama-sama dokter Korea Utara untuk menolong tingkatkan skema kesehatan negara.

"Ini akan membanjiri skema dengan cepat sekali," katanya seperti diambil New York Times, Selasa (31/3).

Park memberikan tambahan, klaim nihil infeksi Covid-19 benar-benar disangsikan. Sebaliknya, kurangnya alat tes yang membuat tidak ada satupun masalah yang disampaikan.

"Itu sebab mereka mempunyai masalah tapi mereka tidak paham langkah mendeteksinya. Jadi mereka dapat menjelaskan: Kami belum mengonfirmasinya," ujar Park.

Jaga Keteraturan

Tuduhan lain dibalik tidak ada satupun masalah Covid-19 ialah, pemerintah Korea Utara dipandang sembunyikan data sebenarnya dengan arah jaga keteraturan.

"Itu kebohongan terus-terang saat mereka menjelaskan mereka tidak mempunyai satupun masalah," kata Search engine optimization Jae-pyoung.

Jae-pyoung ialah sekretaris perkumpulan masyarakat Korea Utara yang membelot ke Korea Selatan. Ia yang tinggal di Seoul, akui dengar dari kontaknya di Korea Utara jika satu keluarga yang terbagi dalam 3 orang serta satu pasangan lansia wafat sebab virus di kota pantai timur Chongjin pada tengah Maret.

"Hal yang tidak diharapkan Korea Utara ialah kericuhan sosial yang kemungkinan meletus saat Korea Utara mengetahui jika orang sedang kritis sebab pandemi tanpa ada obat," tuturnya.

Disamping itu, pimpinan paling tinggi Korea Utara, Kim Jong-un, jelas mengetahui intimidasi virus pada skema kesehatan negaranya. Waktu Washington memberitahukan pada 13 Februari jika mereka akan mengirim pertolongan kemanusiaan yang terkait dengan virus corona, Korea Utara membuat keinginan untuk pertolongan genting dari kelompok-kelompok pertolongan, termasuk juga perlengkapan diagnostik.

Dalam beberapa minggu paling akhir, Rodong Sinmun membuat laporan efek epidemi corona ini di penjuru dunia dengan menguraikan jumlah korban di penjuru dunia. Termasuk juga laporan situasi di Korea Selatan, Mayat-mayat yang menimbun di Italia, dan laporan Masyarakat yang cemas menumpuk senjata serta amunisi di Amerika Serikat.

Media sah pemerintah itu memperbandingkan berita-berita itu dengan beberapa gambar tindakan petinggi pengatur penyakit Korea Utara yang kenakan pakaian alat pelindung sedang menyemprotkan disinfektan di bis, trem, taman bermain, serta pusat kesehatan hotel di Pyongyang. Demikian pula kabar mengenai pabrik garmen yang sekarang berubah membuat masker. Ada pula kabar masalah timbulnya pergerakan nasional untuk kirim telur, daging, serta ikan pada mereka yang ada di bawah karantina yang disebutkan capai 10 ribu orang.

Mirakel Kematian 200 Tentara

Bulan kemarin, Daily NK, satu situs situs berbasiskan di Seoul yang memakai informan anonim di Korea Utara, memberikan laporan kematian 200 tentara, dan 23 yang lain, yang diduga menderita virus corona.

Tetapi Kang Mi-jin, seorang jurnalis Korea Utara sebagai pembelot di Seoul, menjelaskan susah untuk memperoleh verifikasi sah, termasuk juga dari kontaknya di Korea Utara berkaitan kematian yang dilakukan konfirmasi akibatnya karena virus corona.

Disamping itu, Jung Gwang-il, seorang pembelot yang pimpin No Chain, barisan aktivis HAM Korea Utara di Seoul memandang, cara keras pemerintah malah sudah menahan epidemi ini menebar.

Ia memperoleh info, waktu epidemi disampaikan di China, Korea Utara kumpulkan semua wisatawan asal China di kota Rason dibagian timur laut serta mengkarantina mereka dalam suatu pulau semasa satu bulan.

"Aman untuk menjelaskan jika ada masalah di Korea Utara, tetapi saya tidak memikir epidemi disana sama besar yang kita melihat di Korea Selatan, Italia serta AS," kata Ahn Kyung-su, kepala Pusat Riset Kesehatan serta Kesejahteraan DPRK yang berpusat di Seoul, yang mengawasi skema kesehatan Korea Utara.

"Masyarakat Korea Utara dilatih untuk patuhi perintah pemerintah semasa kritis. Tapi ada efek virus jadi tidak teratasi bila mulai menebar antara beberapa orang yang kekurangan gizi," katanya sambil memberikan tambahan bila alat tes dari China ada di beberapa kota besar seperti Pyongyang.

Ini diperkokoh dengan publikasi Kim Jong-un waktu mengecek uji-coba rudal bulan ini serta beberapa perwira militer di sekelilingnya tidak kenakan masker, yang menurut Ahn tidak berlangsung bila mereka tidak dites negatif.

Pada bulan ini, beberapa pertolongan mulai capai Korea Utara dalam usahanya untuk hadapi virus. Rusia memberi sumbangan 1.500 alat tes. China dipercaya sudah kirim alat diagnostik. Perserikatan Bangsa-Bangsa sudah mulai melepas sangsi buat kelompok-kelompok pertolongan seperti Palang Merah untuk kirim mesin pengujian serta perlengkapan diagnostik, dan ventilator serta perlengkapan pelindung. Tapi pengirimannya lamban.

"Mengingat kekurangan suplai global serta beberapa barang yang ada di tempat yang lain, kami masih juga dalam proses penyediaan beberapa barang," kata Ellie Van Baaren, seorang jubir Palang Merah.
UPDATE TERSEDIA LIVECHAT POKER757 
DENGAN VERSI ANDROID & IOS
KLIK DI BAWAH INI
Share:

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2025 ZONA KONSPIRASI | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com