ZONAKONSPIRASI- Fakta Virus Flu Babi Semakin Ganas Daripada Covid-19. Satu account Instagram mengupload tabel dari Business Insider yang berjudul "Wuhan coronavirus compared to other major viruses". Tabel itu berisi mengenai perbandingan epidemi serta epidemi yang sempat berlangsung. Termasuk juga epidemi virus corona Covid-19.
Tabel yang diupload account Instagram @crasyrichsurabayans bernarasi bila virus H1N1 atau flu babi semakin ganas dibanding virus corona Covid-19.
Berikut ceritanya:
"Virus corona rupanya tidak engganas yang anda pikir jika dibandingin sama virus h1n1/ yang kita mengenal influenza semakin kejam jauh," yang dicatat pada 3 Maret 2020.
Pencarian
Cek Bukti merdeka.com mencari klaim pemicu virus flu babi semakin ganas dibanding virus corona Covid-19. Dalam artikel cek bukti Tempo.co berjudul "Bukti atau Hoaks] Apakah benar Virus Flu Babi Semakin Ganas Daripada Virus Corona Covid-19?" merilis dari LiveScience, epidemi flu pada 2009 ialah epidemi virus H1N1 ke-2 yang berlangsung di dunia sesudah flu Spanyol pada 1918.
Epidemi flu yang disebutkan flu babi ini dikarenakan oleh strain baru dari H1N1 yang datang dari Meksiko pada musim semi 2009 sebelum pada akhirnya menebar ke penjuru dunia. Pada Juni 2009, dengan adanya banyak masalah yang berlangsung, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan flu babi untuk epidemi.
CDC memprediksi, di antara April 2009-April 2010, ada 60,8 juta (rata-rata: 43,3-89,3 juta) masalah flu babi yang berlangsung di Amerika Serikat, dengan 274.304 (rata-rata: 195.086-402.719) pasien rawat inap serta 12.469 (rata-rata:8.868-18-306) kematian.
Namun, berdasar laporan LiveScience, virus H1N1 2009 tidak kurang menyebar daripada virus Corona baru, SARS-CoV-2. Angka reproduksi fundamen atau R0 virus H1N1 2009 ialah 1,46. Ini bermakna tiap individu yang terkena bisa menyebarkan virus itu pada 1-2 orang.
Disamping itu, untuk SARS-CoV-2, R0-nya ialah 2,5. Berarti, seorang yang terkena dapat menyebarkan virus itu pada 2-3 orang. Ini dikarenakan oleh waktu inkubasi SARS-CoV-2 yang sekitar di antara 4-14 hari, hingga seorang bisa bawa serta menebarkan virus yang telah masuk dalam badannya sampai dua minggu sebelum alami tanda-tanda.
Tingkat kematian flu babi juga cuma seputar 0,02 %. Seputar 80 % kematian berlangsung ke orang berumur di bawah 65 tahun. Ini dikarenakan oleh banyak orangtua yang mempunyai kebal, memperlihatkan jika H1N1 atau suatu hal yang sama peluang sudah mengontaminasi sebagian besar orang beberapa dasawarsa awalnya.
Menurut CDC, walau epidemi H1H1 2009 intinya menggempur beberapa anak, dewasa muda, serta 1/2 baya, efek dari virus ini pada populasi global semasa satu tahun pertama tidak separah epidemi awalnya. Diprediksikan, 0,001-0,007 % populasi dunia wafat karena kompleksitas pernafasan yang berkaitan dengan virus H1N1 semasa 12 bulan pertama virus itu tersebar.
Mengenai angka kematian Covid-19 dengan cara global, menurut WHO per 3 Maret 2020, ialah seputar 3,4 %. "Untuk perbandingan, flu musiman biasanya membunuh semakin lebih sedikit dari 1 % dari mereka yang terkena," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Dikutip dari MedicalNewsToday, tingginya angka infeksi serta kematian Covid-19 itu menerpa semua barisan usia, khususnya orang dewasa yang semakin tua yang mempunyai penyakit penyerta. Diambil dari World0Meters, per 9 Juni 2020, Covid-19 sudah mengontaminasi 7.198.634 orang di 215 negara. Jumlah kematian juga sudah capai 408.734 orang dalam tempo enam bulan.
Simpulan
Klaim pemicu virus H1N1 atau flu babi semakin ganas dari pemicu virus corona baru Covid-19 ialah salah.
Kenyataannya, tingkat kematian SARS-CoV-2 atau virus corona baru Covid-19 ialah 2,2 %, semakin tinggi dibanding tingkat kematian virus H1N1 2009 yang cuma 0,02 %.
Jangan gampang yakin serta cek tiap info yang kalian peroleh, tekankan itu datang dari sumber paling dipercaya, hingga dapat di pertanggungjawabkan kebenarannya.
UPDATE TERSEDIA LIVECHAT POKER757
DENGAN VERSI ANDROID & IOS
KLIK DI BAWAH INI
0 komentar:
Posting Komentar