Rabu, 28 Oktober 2020

Periode Depan ISIS Setelah Kematian Baghdadi

Periode Depan ISIS Setelah Kematian Baghdadi

ZOANKONSPIRASI- Periode Depan ISIS Setelah Kematian Baghdadi. Kematian Abu Bakar al-Baghdadi, pimpinan barisan militan Negara Islam Irak serta Suriah (ISIS) dalam penangkapan pasukan Amerika Serikat 2 hari kemarin jadi pukulan tepat untuk barisan teroris yang sangat ditakutkan di dunia itu. Tetapi beberapa pemerhati menjelaskan kematian itu nampaknya tidak hentikan partisipan ISIS di penjuru dunia untuk menebarkan intimidasi serta ideologi berlebihan mereka.

Di bawah cara memimpin Baghdadi, ISIS masih dapat bekerja sendiri. Baghdadi yang meninggal dalam umur 48 tahun itu dipandang seperti pimpinan umat Islam sama beberapa pendukungnya. Ia dikenal juga selaku orang yang paling jaga keamanan serta memberi bawahannya kelonggaran untuk melakukan tindakan sendiri. Dalam beberapa propagandanya, ISIS sering menyebutkan beberapa pimpinan mereka dapat tiba serta pergi tetapi pergerakan tetap harus bersambung.

Kembali juga pendiri ISIS serta 2 pimpinannya yang terbunuh sebelumnya Baghdadi jadi figur yang diketahui selaku orang yang memperlebar kekuasaan ISIS di Timur tengah serta sekelilingnya.

Di beberapa tahun terakhir kalinya, Baghdadi mengaplikasikan ketentuan keamanan yang ketat serta ia dipercaya cuman dikelilingi sekumpulan kecil orang dekatnya, terhitung beberapa istri serta anak dan beberapa ajudannya.

Tiada Baghdadi, Kami akan Lagi Menantang

Menurut petinggi intelijen Irak serta Amerika, Baghdadi batasi komunikasi dengan dunia luar yang bermakna organisasinya dapat berjalan tiada banyak terlibat langsung dari dianya.

"Kematian Baghdadi pasti penting tetapi kita ketahui dari apakah yang kita saksikan sejauh ini, menghabisi si pimpinan bukan bermakna singkirkan organisasinya," ucap Hassan Abu Hanieh, ahli barisan berlebihanisme asal Yordania. "ISIS membuat satu susunan yang tidak harus terpusat serta tetap akan berjalan bahkan juga tiada Baghdadi."

Dalam satu tahun paling akhir ISIS mengakui bertanggungjawab atas gempuran mematikan di Afghanistan, terhitung bom di mushola yang tewaskan lebih dari 70 orang serta ledakan di pesta pernikahan membunuh 63 orang, penembakan di pasar Natal di Strasbourg, Prancis yang tewaskan 5 orang; bom di katedral Filipina sama cabang ISIS di situ yang tewaskan 22 orang' rangkaian gempuran bom di Sri Lanka yang tewaskan lebih dari 250 orang serta beberapa gempuran di Rusia, Mesir, Australia, serta beberapa posisi lain.

Umar Abu Layla, aktivis Suriah yang pimpin jaringan portal informasi namanya Deir Ezzour 24, menjelaskan ia mengharap kematian Baghdadi dapat menjatuhkan kepribadian beberapa penganutnya, walau juga bisa membuat mereka mempersiapkan tindakan balas sakit hati.

"Beberapa sel di Eropa serta negara Barat bisa memperlancar gempuran untuk menunjukkan 'tanpa Baghdadi, kami tetap akan melawan'," katanya.

Informasi Presiden Donald Trump mengenai kematian Baghdadi di Propinsi Idlib, Suriah, berlangsung di tengah-tengah situasi ISIS yang memperlihatkan pertanda kebangunan sesudah daerah yang didominasinya di Suriah serta Irak diambil sama pasukan Amerika serta milisi Kurdi Maret kemarin.

Ini Bukan Akhir, Tetapi Awalnya dari Zaman Baru

Walau kekhalifahan ISIS telah tercerai-berai tetapi barisan intimidasi ini masih memiliki banyak simpatisan serta merajut jalinan dengan partisipan mereka di Afghanistan, Libya, Filipina, Semenanjung Sinai di Mesir, Nigeria, serta beberapa lain tempat.

Cabang-cabang ISIS dengan idelogi sama beberapa bekerja dengan mandiri, memperlancar gempuran ke pasukan keamanan ditempat, menggantikan daerah atau beberapa teritori di beberapa kota serta berperang dengan barisan berlebihanis lain merebutkan sumber daya logistik. Untuk pemerintah ditempat, ISIS adalah intimidasi, tetapi petinggi AS cemas beberapa cabang ISIS, seperti pada Afghanistan atau Libya dapat memperlancar gempuran di negara Barat.

Laporan paling akhir dari inspektur jenderal operasi konsolidasi pimpinan AS memprediksi ISIS tetap punyai anggota sekitar 14.000 sampai 18.000 personil di Irak serta Suriah, terhitung 3.000 militan asing. Tetapi laporan itu memberikan catatan angka itu bisa saja berlainan sebab ISIS sampai sekarang masih menebar propaganda melalui sosial media untuk mengambil anggota baru.

Di Irak, bekas jenderal kontraterorisme, petinggi intelijen menjelaskan kematian Baghdadi tidak melumpuhkan ISIS yang sekarang ini pelan-pelan tengah bangun kembali di samping timur laut Irak.

"Ini bukanlah akhir, tetapi awalnya dari zaman baru, era baru dengan nama baru dari wujud terorisme baru," tutur Mayor Jenderal Ismail Almahalawi, veteran dalam perang menantang ISIS.

UPDATE TERSEDIA LIVECHAT POKER757 
DENGAN VERSI ANDROID & IOS
KLIK DI BAWAH INI

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © ZONA KONSPIRASI | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com