Minggu, 07 Juni 2020

Cerita Dibalik Makam Sunan Bonang serta Mirakel Masjid Tiban di Lasem

ZONAKONSPIRASI- Cerita Dibalik Makam Sunan Bonang serta Mirakel Masjid Tiban di Lasem. Masjid Tiban salah satu bukti peninggalan salah satunya Walisongo, yaitu Sunan Bonang. Konon, masjid ini dibuat oleh si wali cuma pada sebuah malam.

Belajar perubahan ceramah Islam di tanah Jawa, pasti kita tidak dapat melepaskan cerita perjuangan Walisongo. Sunan Bonang diketahui untuk salah satunya penebar agama Islam secara baik, khususnya buat masyarakat pesisir awasi utara.

Ditambah di daerah Desa Bonang, Lasem, Kabupaten Rembang. Di daerah ini, nama Sunan Bonang berasa sangat menempel di hati tiap penduduknya. Ini dapat dibuktikan dengan dipakainya nama Bonang untuk nama desa itu.

Demikian istimewanya figur Sunan Bonang di mata masyarakat desa Bonang memanglah bukan tanpa ada fakta. Sunan Bonang mempunyai nama Makdhum Ibrahim adalah orang yang pertama-tama membuat desa Bonang yang awalnya ialah satu rimba belantara, hingga beliau benar-benar dihormati di tempat itu.

Disebut dalam satu artikel berjudul ‘Mengulik Situs Sunan Bonang', Nurhadi Rangkuti dari Balai Arkeologi Yogyakarta mengatakan, di bawah kepemimpinan Sunan Bonang, desa Bonang sempat jadi salah satunya daerah yang cukup padat. Ini dapat dibuktikan dari penemuan seputar 145 sumur kuno yang disangka dibuat masyarakat di waktu kepemimpinan Sunan Bonang.

Dari banyaknya sumur, dua sumur yang ada di masjid serta pesarean disebutkan mempunyai narasi tertentu. Konon, sumur itu dibikin oleh Sunan Bonang dengan menanamkan tongkatnya ke tanah.

Beberapa orang yakin, dua sumur itu mempunyai kelebihan belum pernah surut walau musim kemarau. Airnya berasa tawar serta fresh, tidak sama dengan sumur biasanya di seputar tempat itu yakni berasa payau.

Mirakel Masjid Tiban

Tidak cuma sumur, masjid peninggalan Sunan Bonang mempunyai narasi tertentu. Diceritakan, masjid itu dibuat oleh si wali cuma dalam tempo satu malam. Dengan fakta berikut masyarakat ditempat menyebutkan masjid itu dengan nama Masjid Tiban.

Tentang Masjid Tiban ini ada banyak versus narasi turun temurun yang bertumbuh sampai saat ini. Ada yang memprediksi masjid itu adalah peninggalan Sunan Bonang, tetapi ada juga yang yakin sisi dari Sunan Langgar, salah satunya murid Sunan Bonang.

Merilis dari hops.id -Jaringan Suara.com, Masjid ini ada di Desa Gedongmulyo, Lasem. Sempat dipugar di tahun 1976, bagian-bagian khususnya dibagian mihrab serta menara masih dipertahankan keasliannya. Sesaat, sisi lainnya alami peningkatan sesuaikan jumlah jamaah yang makin banyak.

Dibagian belakang masjid ada komplek makam, di lokas itu Sunan Bonang dan beberapa imam masjid disemayamkan.

Walau demikian, banyak versus yang bertumbuh berkaitan makam Sunan Bonang. Kecuali di Lasem, makam Sunan Bonang diketahui ada di Tuban serta Pulau Bawean. Akan tetapi, Abdul Top, si juru kunci memberikan keyakinan jika makam si wali ada di Lasem, dalam tempat rumah tinggalnya.

"Desa Bonang ini ialah rumah Sunan Bonang sampai beliau wafat, serta berdasar hukum Islam orang yang wafat harus disemayamkan di wilayah dimana ia wafat, oleh karena itu saya percaya jika Sunan Bonang disemayamkan di sini sebab beliau wafatnya di sini," katanya.

Apakah yang disampaikan oleh Abdul Top benar-benar sangat logis. Tetapi lepas dari beberapa pro-kontra itu semua, di makam Sunan Bonang kita dapat mendapatkan suatu hal yang menarik yang lain dengan biasanya makam beberapa wali. Di makam Sunan Bonang ini kita tidak mendapatkan batu nisan. Yang terlihat dalam pandangan mata kita hanya berbentuk bentangan tanah memiliki ukuran seputar 3×5 mtr. yang dipenuhi oleh tanaman bunga melati.

Buat mereka yang tidak paham kemungkinan memandang tanah yang berpagar besi keliling itu ialah satu kebun bunga melati.

Ini lumrah berlangsung sebab di bentangan tanah itu kita tidak mendapatkan ada sinyal satu makam. Fundamen hukum dalam Islam yang menyarankan supaya makam tidak dikasih sinyal berlebihan agar tidak membuat beberapa orang yang masih tetap hidup mengistimewakannya betul-betul diaplikasikan di sini.

"Kanjeng Sunan Bonang itu ialah figur yang benar-benar teguh dalam jalankan hukum Islam. Jadi waktu beliau wafatpun konon pernah berwasiat supaya tidak memberikan sinyal pada makamnya. Serta hal inipun dipatuhi beberapa penganutnya. Mereka tidak menempatkan sesuatupun yang dipakai untuk sinyal. Serta dahulu tuturnya sempat di atas makamnya dibuat satu cungkup. Tetapi demikian cungkup usai dibuat, mendadak cungkup itu ambruk sendirinya," kata Abdul Top.
UPDATE TERSEDIA LIVECHAT POKER757 
DENGAN VERSI ANDROID & IOS
KLIK DI BAWAH INI


Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © ZONA KONSPIRASI | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com