ZONAKONSPIRASI- Likho, Makluk Bermata Satu asal Slavia. Dalam mitologi bangsa Slavia ada makhluk aneh namanya Likho. Likho ini menurut keyakinan beberapa orang Slavik ialah penjelmaan dari kejahatan serta kegetiran. Ada beberapa cerita yang dikisahkan menyebar tentang Likho ini. Serta umumnya insiden yang mengerikanlah yang sering jadi akhir dari narasi itu, atau kita seringkali mengatakan sad ending. Siapa saja yang menemui atau berjumpa Likho, minimal, jika bukan nyawa orang itu melayang-layang, ia pasti alami hal jelek. Meskipun begitu, dalam beberapa cerita pertemuan seorang dengan figur mengerikan ini ada makna yang bias kita mengambil.
Figur Likho ini populer lewat narasi dongeng dari beberapa Negara Slavia Timur. Mereka memvisualisasikan figur mengerikan untuk wanita tua yang bajunya serba hitam. Serta kadang mereka menggambarkannya untuk figur yang seperti goblin jantan. Mereka yakin jika Likho pilih badan yang sangat besar serta tinggi sampai tingginya melebihi pohon-pohon. Nah satu ciri Likho yang mencekam ialah jika ia itu bermata satu, seperti dajjal atau Cyclops. Sebab ciri uniknya ini, ia seringkali disebutkan sang Mata Satu.
Orang orang bangsa Slavia kuno yakini Likho untuk pelayan kematian. Mereka, sebelum Kristen tiba kesana, tetap lakukan upacara penyembahan untuk usaha menyingkirkan epidemi pandemik. Dalam upacara itu dibuatlah berhala sama wanita dengan mata satu. Berhala itu mereka kira untuk bentuk sang Likho. Selanjutnya dalam upacara itu, berhala bermata satu itu dibakar dengan keinginan epidemi pandemik yang menggempur desa itu akan hilang serta tidak lagi mengonsumsi korban.
Bagaimana sang Likho ini membunuh korbannya? Nah ada banyak narasi yang menjelaskan jika sang Likho ini akan melonjak ke leher korban. Sang Likho akan berpegangan benar-benar erat sekalian tunggangi badan sang korban. Nah siapa saja yang punggungnya ditunggangi Likho, siapa saja yang jatuh dalam cengkraman Likho, tidak bisa melepas sang makhluk mengerikan itu. Walau korban korban itu awalnya tahu jika mereka tidak bisa terlepas dari cengkraman Likho, mereka bersikukuh semaksimal mungkin cari langkah untuk melepaskannya, serta umumnya mereka akan menyeburkan diri ke sungai atau kubangan air yang lain dengan arah untuk menenggelamkan Likho.
Apa cara tersebut mujarab? Tidak, sang korban pindah alih ingin selamatkan nyawanya, ia justru menghilangkan nyawa sendiri. Kog dapat, bagaimana ceritanya? Rupanya bangsa Slavia punyai mitos lain, yakni mitos figur arwah namanya Rusalka serta Vodyanoy, mereka berdua ialah arwah air yang membunuh korbannya dengan menenggelamkannya di air.
Ada satu narasi lagi tentang pintar besi serta penjahit yang berjumpa Likho. Ceritanya, dalam satu malam mereka berdua setuju untuk pergi memburu kejahatan. Entahlah pada malam ke bererapa mereka berdua datang dalam suatu gubuk punya penyihir tua. Serta mereka meminta pada sang penyihir itu untuk mengizinkan mereka menginap di gubuknya. Sang penyihir tua memperkenankan.
Waktu mereka tertidur, sang penyihir tua mempersiapkan kuali besar di atas perapian untuk memasak sang penjahit serta pintar besi. Sesudah terjaga, mereka baru sadar jika figur yang berada di depan mereka rupanya ialah sang Likho. Mereka tidak mampu ke mana mana. Sang penyihir tua alias Likho pertama tama memasak sang penjahit serta melahapnya. Waktu gantian pintar besi datang, Likho menanyakan apa kerjanya. Pintar besi menjawab serta tawarkan pada Likho jika ia akan menempa, membikinkan karya apa saja yang Likho kehendaki asal dianya dapat bebas.
Sang Likho menimbang penawaran itu, serta putuskan untuk dibuatkan mata agar ia punyai dua mata seperti orang orang biasanya. Pintar besi menyanggupi, tetapi awalnya sang Likho harus diikat dengan kursi agar waktu menggetok lubang untuk mata satunya ia tidak kelojotan serta banyak gerak. Sebab pergerakan yang tiba-tiba dapat membuat nahas sang Likho sendiri. Sesudah Likho terikat dengan kuat serta aman di bangku, sang pintar besi ambil besi merah panas penggali api serta menusukkannya ke mata sang Likho.
Serta selekasnya sesudahnya, pintar besi melarikan diri. Waktu perjalanannya melarikan diri ia mendapatkan kapak emas yang tertanam dalam suatu tunggul pohon. Diapun coba mengambilnya, tetapi apesnya ia tidak dapat serta tangannya malas terlepas dari gagang sang kapak. Lanjutan dari cerita ini ada yang menjelaskan jika sang pintar besi tertangkap serta terbunuh, ada pula yang menjelaskan jika sang pintar besi sukses kabur sebelumnya setelah memangkas tangannya sendiri.
Memang sesudah kita lihat dengan cermat, narasi di atas seperti dengan narasi Odisseus waktu terjerat di pulau rumah Poplyphemus serta berupaya melarikan diri darinya. Meskipun begitu ada makna yang dapat kita mengambil dari cerita paling akhir di atas, yakni jangan mencoba mencari-mencari kejahatan, mengincar kejahatan atau kegetiran yang tidak perlu. Hal tersebut seirama dengan pepatah beberapa orang Rusia, "Jangan sampai menggugah Likho, saat ia sedang terlelap tenang.
UPDATE TERSEDIA LIVECHAT POKER757
DENGAN VERSI ANDROID & IOS
KLIK DI BAWAH INI
0 komentar:
Posting Komentar