Rabu, 29 Juli 2020

Mengonsumsi Daging 7 Anak, Mayat Manusia Kanibal Ini Ditampilkan Semasa 62 Tahun

Bermediasi- Mengonsumsi Daging 7 Anak, Mayat Manusia Kanibal Ini Ditampilkan Semasa 62 Tahun. Di tahun 1958 Sang Quey dipastikan bersalah sebab membunuh tujuh anak. Semakin mengerikan lagi Sang Quey memasak daging manusia itu serta mengkonsumsinya. Sesudah sukses diamankan, Sang Quey dilakukan mati di Bangkok, Thailand.

Mayat seorang pembunuh berantai, sekaligus juga kanibal, sudah diawetkan serta ditampilkan semasa 62 tahun di Museum Klinis Bangkok, Thaland. Sampai pada akhirnya badan mayat kanibal itu dikremasi.

Mayat itu ialah seorang pembunuh namanya Sang Quey yang dilakukan pada umur 32 tahun. Dia sudah lakukan pembunuhan berantai serta mengonsumsi daging tujuh anak yang sudah dibunuhnya.

Eksekusi pada Sang Quey dilaksanakan di tahun 1958, selanjutnya mayatnya diolesi pengawet jasad. Sesudah diolesi pengawet di sekujur badannya, mayat kanibal itu dipamerkan dalam suatu museum semasa enam dasawarsa atau 62 tahun untuk peringatan yang mengerikan buat warga.

Di tahun 1958 Sang Quey dipastikan bersalah sebab membunuh tujuh anak. Semakin mengerikan lagi Sang Quey memasak daging manusia itu serta mengkonsumsinya. Sesudah sukses diamankan, Sang Quey dilakukan mati di Bangkok, Thailand.

Sebelum dipamerkan di Museum Klinis Rumah Sakit Siriraj, mayat kanibal itu dipakai untuk riset lalu diawetkan.

Pameran mayat kanibal itu dibuat untuk peringatan serta pelajaran buat beberapa pengunjung. Beberapa orangtua jadikan cerita ironis itu untuk peringatan pada anak-anaknya tidak untuk berperilaku kejahatan.

Serta lahir satu frasa untuk menakuti beberapa anak agar tidak melakukan perbuatan jahat. " Bila kamu melakukan perbuatan salah, Sang Quey akan tiba serta menangkapmu."

Sekarang ini, mummi Sang Quey itu pada akhirnya disemayamkan dengan proses penyemayaman tradisionil Buddha. Mayatnya ditempatkan dalam suatu peti hiasan serta dikremasi dengan ritual keagamaan dalam suatu kuil Propinsi Nonthaburi memiliki jarak 20 mil dari Bangkok.

Seorang Profesor di Fakultas Kedokteran Rumah Sakit Siriraj Kampus Mahidol, Prasit Wattanapa, menjelaskan badan mayat itu awalannya dibuat pameran untuk bentuk peringatan pada warga.

"Memperlihatkan badan mayat itu mengajari warga untuk mengetahui jika lakukan satu kekeliruan, maka mendapatkan hukuman," sebut Profesor Wattanapa.

Dia memberikan tambahan barisan Hak Asasi Manusia menyebutkan pameran badan mayat kanibal itu untuk pelanggaran HAM.

"Beberapa simpatisan Hak Asasi Manusia menjelaskan jika pameran itu ialah pelanggaran, lalu kami lakukan perantaraan serta negosiasi. Lalu kami putuskan kami tidak mau jadi orang yang lakukan pelanggaran," sambungnya.

Aktivis HAM Angkhana Neelaphaijit menyongsong baik ketetapan Museum Klinis itu. Dia menjelaskan fakta mayat itu diawetkan ialah sebab tidak ada saudara yang tiba untuk mengaku serta memakamkannya.

Berdasarkan catatan polisi, beberapa mayat anak yang dibunuh serta disangka dibuat dan dikonsumsi oleh Sang Quey diketemukan di daerah Thap Sakae.

Disamping itu mayat pembunuhan yang lain diketemukan di Nakhon Pathom serta Rayong, Bangkok, tempat Sang Quey dibekuk polisi. Tetapi mayat-mayat yang lain belum pernah diketemukan.

Sang Quey pada akhirnya dikremasi pada Hari Kamis 23 Juli 2020 di Wat Bang Praek Tai, salah satu dari dua kuil tempat upacara penyemayaman buat beberapa terpidana yang dilakukan mati oleh regu tembak. Kuil itu ada di samping Penjara Bang Kwang, tempat Sang Quey ditahan serta dilakukan.
UPDATE TERSEDIA LIVECHAT POKER757 
DENGAN VERSI ANDROID & IOS
KLIK DI BAWAH INI

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © ZONA KONSPIRASI | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com