Kamis, 25 Juni 2020

Pemkab Tapanuli Gelar Sayembara Papar Mirakel Hewan Ternak Mati Diisap Darahnya

ZONAKONSPIRASI- Pemkab Tapanuli Gelar Sayembara Papar Mirakel Hewan Ternak Mati Diisap Darahnya. Hadiahnya Rp10 juta. Aktivis lingkungan memandang pemda tergesa-gesa lari ke mitos, walau sebenarnya kematian ternak berulang-ulang ini peluang dipacu kerusakan tempat di Sumatra Utara.

Dua minggu terakhir, masyarakat Desa Pohan Tonga, Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara geger. Pemicunya, beberapa puluh ternak punya Saut Simanjuntak seperti ayam, bebek, serta babi mendadak lenyap dari kandang. Waktu dijelajahi, hewan ternak diketemukan mati di seputar rimba dengan situasi yang seragam: irisan di leher serta selama badan, tanpa ada darah, serta tanpa ada organ dalam.

Mulai Rabu (24/6), team kombinasi TNI, Polri, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), serta Pemkab Taput bersatu mengincar figur mirakelus pengisap darah hewan. Perbincangan masalah "Homang", makhluk mistis yang sering membidik bayi-bayi untuk dikonsumsi, ada ke permukaan. Tetapi, kasus makhluk gaib agar diulas sama Nessie Judge, kita ulas yang berbentuk duniawi saja.

Bupati Taput Nikson Nababan mengadakan rapat dengan masyarakat serta aparat ditempat untuk merasakan fakta jika momen ini ialah tayangan lagi.

"Kapolsek Siborongborong Silalahi memberikan laporan sebetulnya ini terjadi sekian tahun beruntun semenjak tahun 2017, 2018, serta 2019, yaitu [menimpa] binatang bebek, enthok, serta angsa," Nikson pada Kumparan. Masyarakat menceritakan jika makhluk mirakelus ini cuma berlaga di saat spesifik dalam satu tahun, lalu lenyap lagi.

Kerja sama juga dengan Dinas Lingkungan Hidup, Nikson minta masyarakat yang hewan ternaknya jadi korban di waktu akan datang untuk selekasnya diautopsi di dalam rumah sakit. Keinginannya, sisa irisan di leher dapat dikaji semakin dalam apa sebab benda tajam atau oleh binatang buas. Camera juga telah terpasang di sejumlah titik. Nikson membuat sayembara ungkap masalah.

"Hadiahnya Rp10 juta, ya agar semangat regu-regu untuk menunjukkan kebenaran jika apa itu mistis apa itu riil? Dengan sayembara ini seluruh pihak jadi berperanan aktif," kata Nikson.

Mangatur Hutasoit ialah sukarelawan yang ikut-ikutan memburu hewan mirakelus yang menggempur kampungnya itu. Rombongannya akui mendapatkan satu gua d bawah air terjun Rimba Simarunjal-unjal, dua km. dari tempat ternak Saut Simanjuntak mati. Gua itu populer angker sebab situasi medannya cukup beresiko. Waktu pencarian, Mangatur serta teamnya mendapatkan jejak asing binatang yang disangka makhluk pengisap darah itu di pinggir genangan air terjun. Tetapi, mereka menangguhkan kemauan masuk semakin dalam sebab cuaca tidak berteman.

"Waktu kami akan ke arah gua yang cuma bisa dilakukan dengan menyelami permukaan air sungai, situasi hujan yang terus menguyur membuat permukaan air sungai semakin meninggi di fundamen air terjun, sampai kami batal meneruskan pemburuan ke arah tempat gua," kata Mangatur.

Kepala Seksi BKSDA Sumut Manigor Lumbantoruan menjelaskan faksinya telah punyai panduan hasil perburuan sejauh ini. Dari jejak yang tertanam di tanah seputar tempat insiden, pemangsa dideteksi mempunyai lima cakar. Tesis Manigor, musang jadi tersangka pertama lihat korbannya yang ayam serta bebek. Tetapi, nama beruang liar ada mengingat babi seberat beberapa puluh kilo jadi korban. Pertanyaannya, memang musang serta beruang minum darah?

Nikson punyai tesis sendiri lagi. Dia curigai ternak masyarakatnya sudah terserang chupacabra, hewan mistis yang dikatakan sebagai anjing-vampir pengisap darah hewan ternak. Hewan jadi-jadian ini terkenal di Amerika Latin.

Memandang masalah ini dilaksanakan mahluk 1/2 setan memang menarik, tetapi menurut Direktur Walhi Sumut Dana Tarigan jangan cepat-cepat ke situ. Pada VICE dia menjelaskan, walau menghormati kearifan lokal tiap wilayah, pemda Taput begitu cepat membawa permasalahan ini mengarah mitos makhluk pengisap darah serta membuat beberapa warga yakin.

"Semestinya didatangkan team pakar yang membedah permasalahan ini sebab kita percaya ternak itu dimangsa oleh hewan buas di rimba yang keluar dari habitatnya," tutur Dana pada VICE. Makin hari, Dana lihat situasi rimba sebagai habitat makin gawat hingga tidaklah heran jika hewan-hewan itu masuk pemukiman.

"Sebelumnya banyak masalah yang berlangsung, perselisihan satwa dengan manusia, terutamanya harimau serta gajah. Tapi, beberapa pihak sebagai penopang kebutuhan belum pernah belajar cari akar permasalahannya, yakni habitat hewan yang makin hancur," jelas Dana. "Di Tapanuli Utara serta Toba banyak pengurangan posisi teritori rimba untuk kepentingan rimba tanaman industri. Serta, itu beberapa ratus ribu hektare."

Insiden sama memang sudah berlangsung seringkali di beberapa daerah di Indonesia. VICE sempat mengumpulkan insiden serangan pada ternak domba di Probolinggo, Jawa Timur. Ada narasi masyarakat ditempat yakini domba terserang kawanan anjing yang bukan anjing. Contoh lain, ternak kambing serta sapi di Kabupaten Buleleng, Bali, tiba-tiba meninggal dengan pelut berlubang. Rumor masyarakat katakan ini tingkah manusia berkepala anjing.

Di Gunungkidul, Yogyakarta juga sama. Masyarakat merasakan 50 kambingnya meninggal dengan darah terisap di bagian leher, tepat seperti di Taput. Kemungkinan dapat jadi panduan. Suseno Budi dari Dinas Pertanian serta Pangan ditempat yakini anjing liar untuk aktor pengisapan darah hewan ternak di Gunungkidul. Beberapa anjing ini dipercaya kehabisan air sebab kekeringan serta turun sampai ke wilayah peternakan lalu menyedot darah kambing karena haus.

Apa ini menerangkan hal sama berlangsung di Taput? Silahkan nantikan lanjutan penyelidikan setelah itu. Demikian kasus duniawi masalah ini. Untuk keterangan beberapa hal mistis, kami persilakan Nessie Judge unjuk gigi.
UPDATE TERSEDIA LIVECHAT POKER757 
DENGAN VERSI ANDROID & IOS
KLIK DI BAWAH INI

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © ZONA KONSPIRASI | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com