Selasa, 16 Juni 2020

Mirakel harta karun paling besar dunia, Emas Jenderal Yamashita

ZONAKONSPIRASI- Mirakel harta karun paling besar dunia, Emas Jenderal Yamashita. 23 Februari 1946, Pengadilan militer Amerika Serikat di Filipina menyelesaikan mati Jenderal Tomoyuki Yamashita. Ia digantung dengan dakwaan lakukan kejahatan perang semasa perang Dunia II.

Kematian Yamashita akhiri hidupnya, sekaligus juga buka salah satunya mirakel paling besar. Pas sesudah 68 tahun sesudah kematian si jenderal tetap menjadi legenda.

Salah satunya harta karun paling besar di dunia dipercaya ialah timbunan emas Jenderal Yamashita. Harta itu adalah rampasan perang tentara Jepang di Indonesia, Singapura, Filipina dan negara Asia Tenggara lain semasa Perang Dunia II.

Jenderal Tomoyuki Yamashita digelari Harimau Malaya. Diawalnya Perang Dunia II Yamashita dengan gampang merampas Singapura yang dipertahankan pasukan kombinasi inggris serta sekutu.

30.000 Tentara Jepang sukses menarik 130.000 tentara Inggris, India serta Australia. Selama riwayat, berikut rekor paling banyak tentara Inggris menyerah.

Tetapi ternyata kecuali berperang kekaisaran Jepang membebankan misi spesial pada Jenderal Yamashita. Mereka diperintah kumpulkan sebanyak-banyaknya emas dari beberapa negara jajahan.

Ada organisasi spesial namanya Kin No Yuri atau bunga Lili Emas. Saudara Kaisar Hirohito, Pangeran Yasuhito, dipercayai jadi ketua. Mereka merebut emas dari Asia Tenggara selanjutnya mengumpulkannya di Filipina, baru dikapalkan ke Jepang.

Beberapa kali sudah pengiriman emas serta barang bernilai ke Jepang ini sukses. Dari emas rampasan berikut Jepang membayar peperangan di Pasifik. Satu front pertarungan yang melintang luas dari Manchuria sampai Kepulauan Solomon. Tentu saja ini kuras ongkos mengagumkan besar.

Tetapi semenjak tahun 1943, harta rampasan tidak dapat dikirim ke Jepang. Pemicunya, armada Jepang telah kalah di lautan.

Mereka tidak punyai lagi cukup kapal perang atau pesawat tempur buat menjaga beberapa kapal emas itu ke Jepang. Pesawat tempur sekutu serta kapal selamnya siap mengkaramkan kapal Jepang yang melalui.

Seputar tahun 1945, Jepang telah hampir kalah keseluruhan. Pangeran Yasuhito, Jenderal Yamashita serta beberapa petinggi lain meledakkan terowongan serta gua untuk tutup timbunan emas dalam gua-gua di bawah tanah.

Info yang tersebar, ada seputar 6.000 ton emas, serta tidak terhitung lagi berapakah jumlah permata serta harta yang lain.

Ini baru jumlah yang di Filipina. Belum yang ada di Indonesia, Singapura, Burma, Malaya serta teritori lain. Disangka ada banyak yang belum dapat diangkut ke Filipina untuk dipadukan.

Beberapa puluh tahun, emas Yamashita ini tetap menjadi mirakel. Beberapa ratus pemburu harta karun menelusurinya. Seorang namanya Rogelio Roxas mengakui sempat mendapatkan patung budha dari berlian serta emas murni dari terowongan Jepang di Filipina. Ia menyangka penemuan ini baru sejumlah kecil dari Emas Yamashita.

Banyak versus yang mengatakan emas ini pada akhirnya dipisah oleh kekaisaran Jepang dengan Intelijen militer Amerika Serikat. Emas berikut yang dipakai AS untuk operasi intelijen semasa perang dingin hadapi Uni Soviet serta Blok Timur.

Sesaat Jepang memakai emas bagiannya untuk membuat perekonomiannya yang morat-marit selesai perang.

Fakta penguatnya, bagaimana Jepang dapat membuat perekonomian sesudah perang tanpa ada suntikan modal yang mengagumkan besar.

Penguat yang lain, tidak ada satu juga anggota Kin No Yuri yang hidup sesudah perang, kecuali Pangeran Yosuhito yang melarikan diri dengan kapal selam dari Filipina ke Jepang. Jenderal Yamashita serta prajurit lain, jika tidak meninggal waktu perang, tentu diganjar hukuman tentara AS.

Ada versus lain, emas ini telah dikendalikan oleh pemerintahan Ferdinand Marcos yang kuasai Filipina dari tahun 1965-1986. Diktator yang punyai rekening mengagumkan gendut ini ialah bekas tentara Filipina waktu perang Dunia II. Kekayaannya menyebar di sejumlah bank di Eropa. Diakuinya kaya bukan lantaran korupsi tetapi sebab harta karun.

Profesor Rico Jose, seorang periset dari Kampus Filipina menanyakan masalah harta karun Yamashita ini. Jose memandang Emas Yamashita cuma mitos.

"Tahun 1943 Jepang tidak lagi kuasai lautan. Kemungkinan kecil emas ini dibawa ke Filipina," kata Jose pada media Filipina.

Tetapi analisis Jose tidak menurunkan kemauan beberapa pelacak harta karun. Bila tidak di Filipina, karena itu pasti ceceran emas rampasan Jepang ini masih berada di beberapa negara lain. Termasuk juga Indonesia. Apa ada yang masih tetap sisa?
UPDATE TERSEDIA LIVECHAT POKER757 
DENGAN VERSI ANDROID & IOS
KLIK DI BAWAH INI
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © ZONA KONSPIRASI | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com