Senin, 18 Mei 2020

Abracadabra, Cari Keajaiban di Kotak Sulap Misteri

ZONAKONSPIRASI- Abracadabra, Cari Keajaiban di Kotak Sulap Misteri. Masuk 2020, pencinta film Indonesia diterima dengan satu film bertopik, Abracadabra yang telah mulai tampil pada 9 Januari. Ini ialah film pertama yang mengangkat jenis fantasi garapan sutradara, Faozan Rizal. 

Bawa serta mengaplikasikan jenis baru di dunia perfilman Indonesia bukan masalah gampang. Masalahnya sejak dahulu pasar Indonesia tetap dikendalikan oleh tiga jenis yakni, drama, humor, serta seram. 

Telah jelas nampak, peruntungan Abracadabra untuk mendapatkan banyak pemirsa benar-benar kecil. Tetapi narasi, ciri-ciri, dan penampilan artistik unik yang diusung Abracadabra, dapat memberi pengalaman tidak terlewatkan buat pemirsa. 

Film ini bercerita seorang grandmaster atau pesulap namanya Lukman (Reza Rahadian). Jadi figur populer, membuat dianya makin percaya tidak untuk meyakini ada keajaiban di hidupnya. Waktu atraksi sulap terakhir kalinya, dia merencanakan untuk tidak berhasil sekaligus juga pamitan ke beberapa temannya jika dia tidak lagi bermain sulap. 

Lukman menyiapkan trick gampang dari kotak kayu kedaluwarsa punya ayahnya. Dia menyebut seorang sukarelawan untuk masuk ke dalamnya, memakunya, serta dia juga ucapkan matra "Abracadabra! ". Pasti, hal yang dia kehendaki ialah trick-nya tidak berhasil, serta anak dalam kotak masih berada di tempat sebelumnya. 

Tetapi, langsung pandangannya mulai beralih waktu kotak kedaluwarsa itu terbuka. Anak itu kenyataannya lenyap. Berapa keras dia berusaha untuk mendatangkan anak itu rupanya percuma. Lukman tidak pahami bagaimana itu dapat berlangsung. 

Seorang Kepala Polisi (Butet Kartaredjasa) yang benar-benar inginkan kotak itu, berupaya memburu Lukman serta mendakwanya dengan masalah penculikan anak. Cerita itu menjadi permainan kucing serta tikus di antara, Lukman serta Kepala Polisi. 

Perjalanan Lukman untuk mulai yakin pada keajaiban menjadi lagi susah, saat seorang wanita, Sofnila (Salvita Decorte) mendadak ada dari kotaknya. Sofnila salah satu asisten pesulap paling hebat sekaligus juga ayah Lukman namanya, Lukito yang dahulu lenyap dengan cara mirakelus di kotak itu. Deretan mirakel ini juga membuat makin ingin tahu. Sampai kemauannya makin kuat untuk pecahkan masalah itu. 

Rayakan Ketidaktahuan 

Sama seperti dengan Lukman, selama film, pemirsa dibawa oleh arus ketidaktahuan narasi yang dibikin sutradara. Karena karena yang umumnya dikisahkan dengan jelas, di film ini semua nampak kabur. 

Lebih, macam pesan semiotik yang menyengaja diatur dengan cara acak, membuat pemirsa harus makin sabar untuk mengolah serangkaian insiden di film, jadi satu benang merah yang utuh. 

Melihat dengan tenang serta nikmati, ialah langkah paling baik yang kelihatannya diharapkan sutradara. Serta, dalam satu video singkat, Faozan menjelaskan pada media, jika film ini dibikin untuk rayakan satu ketidaktahuan. 

"Dunia magic serta dunia sinema ialah dua dunia yang dapat membuat saya hidup di dunia imajinasi saya sendiri. Meskipun penuh ketidaktahuan, tetapi pokoknya bagaimana kita harus yakin. Jadi silahkan kita merayakan ketidaktahuan ini, " jelas Faozan. 

Disamping itu, akting beberapa pemain yang terjebak menarik. Reza Rahadian untuk Lukman yang kembali lagi mengisap perhatian sebab, peranan serta pesonanya jadi pesulap tidak berhasil sudah ditunjukkan. 

Selanjutnya, film ini mendatangkan belasa tokoh unik yang dimainkan oleh deretan aktor tersohor. Seperti, performa ciri-ciri penyihir kakak beradik, Savitri (Jajang C. Noer) serta Ashima (Dewi Irawan) pun tidak akan terlewatkan. 

Selanjutnya, ganda eskapologis yakni, Lindu serta Winda yang semasing dimainkan oleh Lukman Sardi serta Poppy Sovia tampil oke dengan style baju yang ektravaganza. Ditambah, Ence Bagus yang sukses jadi scene-stealer ditengah-tengah ketidaktahuan yang menempa. 

Sesudah melihat film ini, kelihatannya semua pemirsa akan setuju jika film ini ialah karya yang benar-benar imajinatif serta estetik. Bukan hanya tawarkan narasi yang unik, tapi mata pemirsa mendapatkan agunan untuk lihat beberapa gambar yang indah. 

Siapa kira? Semua latar tempat yang dipakai untuk syuting di film ini 100 % berada di Yogyakarta. Dengan sentuhan sedikit CGI, lewat Abracadabra, Yogyakarta seperti terlihat satu tempat baru dari dunia angan-angan. 

Demikian dengan scoring-nya, pemirsa dapat dengar semua suara gemerincing lonceng, suara langkah, suara jam dinding. Semua suara ini berahasil diracik secara baik, sampai bawa pemirsa masuk ke dunia ke dunia sulap yang sarat dengan keajaiban.
UPDATE TERSEDIA LIVECHAT POKER757 
DENGAN VERSI ANDROID & IOS
KLIK DI BAWAH INI

Share:

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2025 ZONA KONSPIRASI | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com