Minggu, 17 Mei 2020

Kejadian Dyatlov Pass, Mirakel Tewasnya 9 Pendaki Rusia


ZONAKONSPIRASI- Kejadian Dyatlov Pass, Mirakel Tewasnya 9 Pendaki Rusia. 20 Februari 1959, satu team pelacak di turunkan untuk cari beberapa pendaki yang hilang di Pegunungan Ural, Rusia. Awalannya team penelusuran cuma terbagi dalam dosen serta mahasiswa Ural Polytechnic Institute. Selanjutnya polisi serta tentara di turunkan untuk menolong penelusuran memakai pesawat serta helikopter. Tetapi apa yang mereka dapatkan bisa menjadi kejadian pendaki paling mengerikan serta mirakelus yang sempat ada. 

Akhir Januari 1959, sekumpulan orang pendaki dari Ural Polytechnic Institute pergi ke Pegunungan Ural diperintah oleh Igor Dyatlov (yang sesudahnya jadi nama kejadian ini). Pendaki sejumlah 10 orang yang terbagi dalam delapan orang pria serta dua orang wanita. Beberapa pendaki ini adalah beberapa orang profesional serta sudah eksper lakukan ekspedisi. 


10 orang pendaki pada kejadian Dyatlov Pass 

Berangkatlah 10 orang pendaki itu dengan arah lereng gunung Otorten yang terletak di Pegunungan Ural. Rute arah yang akan mereka menempuh ini sebetulnya termasuk ekspedisi tingkat III (paling susah). Mereka memakai kereta waktu datang di Ivdel pada 25 Januari 1959. Setelah itu mereka memakai truk untuk pergi ke Vizhai. Vizhai ialah penghentian paling akhir sebelum mereka pergi ke Otorten. 

Beberapa pendaki pergi memakai truk ke arah Vizhai 

Tetapi dalam perjalanan sebelum mereka ke arah Otorten, salah satunya pendaki yakni Yuri Yudin jatuh sakit serta pada akhirnya tidak turut rombongan pendaki meneruskan ekspedisi ke Otorten. Sakit itu yang pada akhirnya selamatkan Yuri Yudin serta jadi salah satu pendaki yang selamat dalam kejadian mengerikan ini. 


Yuri Yudin (tengah) dipeluk Dubinina. Yuri Yudin sangat terpaksa tidak meneruskan ekspedisi sebab sakit 

Sembilan orang pendaki selanjutnya meneruskan perjalanan mereka diperintah oleh Igor Dyatlov. Dari diary yang diketemukan tercatat jika pada tanggal 31 Januari 1959 beberapa pendaki mulai siap-siap untuk lakukan pendakian. Situasi semua pendaki bak-baik saja, serta makanan serta perlengkapan mereka pada keadaan surplus. 

Hari selanjutnya tanggal 1 Februari 1959 mereka mulai mendaki sama seperti yang diperkirakan. Mereka merencanakan membangun tenda sebab cuaca yang semakin lebih buruk mengakibatkan badai salju serta berkurangnya daya melihat. Tetapi mereka mendadak tersesat, kehilangan arah, serta mulai ke arah barat persisnya Kholat Syakhl (yang dalam bahasa lokal disana bermakna gunung kematian). Mereka juga pada akhirnya membangun tenda disana. 

Photo paling akhir beberapa pendaki sebelum pada akhirnya diketemukan meninggal 

Beberapa pendaki ini direncanakan kembali pada Vizhai pada 11 Februari 1959 serta akan mengirim telegraf dari Vizhai satu hari sesudahnya. Tetapi telegraf yang dijanjikan oleh ketua pendaki, Igor Dyatlov itu tidak sempat sampai. Tidak ada info dari beberapa pendaki membuat keluarga mereka kuatir, serta pada akhirnya putuskan untuk lakukan penelusuran. Penelusuran besar juga dilaksanakan. Menyertakan mahasiswa, dosen, polisi serta tentara. Tidak kurang dari pesawat serta helikopter diterbangkan untuk menolong penelusuran. 

Sesudah lakukan penelusuran pada akhirnya pada tanggal 26 Februari 1959 team pelacak sukses mendapatkan satu tenda di Kholat Syakhl. Tenda yang diketemukan itu sudah pada keadaan rusak serta anehnya semua sepatu dari barisan pendaki ini diketemukan masih ada di tenda. Kejanggalan dari kejadian ini juga diawali. 

Team penyelamat mendapatkan tenda yang sudah rusak serta tertutup salju 


Tenda diketemukan pada kondisi rusak, tetapi bukan di luar tapi dari dalam. Beberapa pendaki diprediksikan keluar dari tenda dengan terburu-buru, bertelanjang kaki tanpa ada kenakan sepatu mereka. Dari jejak kaki yang diketemukan di seputar tenda mereka nampak tergesa-gesa ke arah rimba. Dua mayat pendaki diketemukan di bawah pohon cedar tidak jauh dari tenda barusan. Ranting pohon itu anehnya rusak sampai ketinggian 5 mtr.. Disangka dua orang pendaki berupaya selamatkan diri dengan memanjat pohon. Mereka ialah Krivonischenko serta Doroschenko diketemukan tanpa ada sepatu serta cuma kenakan pakaian dalam dengan kulit jemari terkelupas. 

Pohon cedar yang disangka dipanjat dua orang korban 

Selain itu, tiga mayat yang lain diketemukan antara pohon-pohon serta tenda yang mereka bangun tidak jauh dari penemuan dua mayat awalnya yakni Slobodin, Kolmogorova, serta Dyatlov. Tempat mayat seperti terlihat mereka ingin kembali pada tenda. Mereka diketemukan pada kondisi buta serta salah satunya alami keretakan pada tengkorak. Selain itu 4 mayat pendaki yang lain diketemukan sesudah 2 bulan makin penelusuran. 

4 Mei 1959 pada akhirnya empat korban yang lain diketemukan. Mereka diketemukan tertimbun salju sedalam 4 mtr. di rimba 75 mtr. dari pohon-pohon cedar. Mereka berempat anehnya diketemukan dengan baju komplet tetapi dengan situasi yang semakin lebih kronis dibanding 5 rekanan mereka awalnya. Anehnya empat orang ini memakai baju rekan mereka yang sudah wafat di dekat tenda. Contohnya saja Zolotariov diketemukan kenakan mantel serta topi Dubinina,  sedang kaki Dubinina terbungkus potongan celana Krovinishenko. 

Ke-4 orang paling akhir ini diketemukan dengan situasi benar-benar mengerikan. Nikolai diketemukan dengan tulang tengkorak hampir pecah. Selain itu Kolevatov serta Zolotarev alami patah tulang rusuk serta cedera dada yang kronis. Wanita paling akhir yakni Dubinina serta diketemukan pada kondisi lidah terpotong serta bola mata yang hilang. 

Keanehan serta kengerian tidak stop sampai disana sebab sesudah penyidikan dilaksanakan, pada baju beberapa korban diketemukan faktor radio aktif dalam tingkat yang tinggi sekali. Selain itu, dokter yang lakukan kontrol juga menjelaskan jika cedera yang beberapa korban temui mustahil dikarenakan oleh manusia. Traumanya sama dengan korban yang tertabrak mobil. 

Terdapat beberapa pertaruhan serta teori yang bertumbuh sesudah kejadian Dyatlov Pass ini. Satu teori menjelaskan jika kemungkinan mereka meninggal sebab menanggung derita hipotermia. Cuaca yang benar-benar dingin, serta capai -30 derajat mengakibatkan mereka mati kedinginan. Teori ini juga coba menjawab kenapa beberapa pendaki dengan cara mendadak dari tenda. Teori ini menjelaskan jika beberapa pendaki alami seperti halusinasi sampai pergi keluar tanpa ada kenakan pakaian serta bertelanjang kaki. 

Teori lain mengutarakan jika terjadi badai salju hebat yang mengakibatkan longsor. Hingga beberapa pendaki tergesa-gesa keluar dari dalam tenda tanpa ada menggunakan baju serta tanpa ada alas kaki. Meskipun teori ini nampak paling logis, tetapi tidak menjawab kenapa situasi mayat yang diketemukan benar-benar mengenaskan serta sampai kehilangan lidah serta bola mata. 

Teori yang lain ialah mereka disangka terserang oleh suku Mansi yang menempati wilayah itu. Teori yang lain yang tidak kalah polemis ialah ada tempat militer Sovyet tersembunyi di wilayah itu. Teori ini seakan ingin menjawab fakta ditemukan faktor radioaktif tinggi pada baju korban. Perlu untuk diketahui di saat itu Rusia (dahulu Uni Sovyet) masih tertutup. Tidak tutup peluang ada faksi militer yang coba sembunyikan fakta-fakta masalah ini. 

Masalah kematian yang sama di Kholat Syakhl 


Ada bukti menarik dan mengerikan. Pada Kejadian Dyatlov Pass ada sembilan orang pendaki meninggal di Kholat Syakhl. Awalnya ada juga sembilan orang suku mansi diketemukan meninggal di Kholat Syakhl dengan tempat tidak jauh dari beberapa korban Dyatlov Pass diketemukan. Serta yang paling akhir di tahun 1991, satu pesawat alami kecelakaan tidak jauh dari tempat itu. Coba terka berapakah banyaknya penumpang pesawat? Ya, betul sembilan orang. Kebetulankah? Entahlah... 
UPDATE TERSEDIA LIVECHAT POKER757 
DENGAN VERSI ANDROID & IOS
KLIK DI BAWAH INI

Share:

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2025 ZONA KONSPIRASI | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com