Kamis, 22 Oktober 2020

Gagasan Keji dibalik Virus Pembasmi Massal Manusia


ZONAKONSPIRASI- Gagasan Keji dibalik Virus Pembasmi Massal Manusia. Jauh sebelumnya Amerika Serikat tercipta jadi satu negara, kemampuan yang mengendalikan serta mengatur tanah yang baru itu ialah terorisme, pembasmian masal, serta perang biologi lewat penebaran kuman-kuman serta beberapa penyakit pada warga aslinya. Salah satunya serangan yang terdaftar dalam riwayat ialah yang dilaksanakan oleh Jendral Jeffrey Amherst.

Beberapa data yang tercantum pada The Atlas of the North American Indian, and the Conspiracy of Pontiac and the Indian War after the Conquest of Canada, memperlihatkan jika pahlawan militer yang populer ini, sudah "menyepakati" pembagian selimut serta sapu tangan yang sudah tercemar bibit cacar untuk dipakai jadi alat perang pandemi penyakit pada Indian Amerika. Bahkan juga ada bukti tercatat berbentuk surat yang dicatat sendiri oleh Jeffrey Amherst. Dalam suratnya ke Kolonel Henry Bouquet, Komandan angkatan membawa senjata Inggris, Jenderal Amherts menanyakan :

"Tidak dapatkah ditata satu langkah untuk pengiriman bibit campak ke suku-suku Indian yang tidak membahagiakan itu? Dalam soal ini kita harus memakai beberapa taktik agar bisa kurangi jumlah mereka."

Bouquet menjawab,

"Saya akan berusaha untuk menyebarkan penyakit itu ke mereka lewat selimut-selimut yang akan jatuh ke tangan mereka serta berupaya semaksimal kemungkinan tidak untuk turut terjangkit."

Benar-benar jelas terdokumentasikan dalam catatan punya William Trent tertanggal 24 Mei 1763, seorang komandan militer lokal dari Pittsburgh.

"Kami memberikan mereka 2 selimut serta satu sapu tangan yang kami mengambil dari Small Pox Hospital. Saya berharap hal tersebut akan memunculkan imbas yang diinginkan."

Pandemi cacar dengan cepat menyebar antara lelaki, wanita serta beberapa anak suku Pontiac (suku Indian).

Jenderal Amherst benar-benar berkesan berdasar hasil yang paling efisien di perang kuman itu, hingga dalam suratnya ke kolonel Henry Bouquet tertanggal 16 Juli 1763, ia menetapkan PERANG BIOLOGI SEBAGAI KEBIJAKAN RESMI AMERIKA serta memerintah penebaran selimut-selimut yang sudah terkena campak untuk "menghancurkan beberapa Indian" serta merekomendasikan supaya Bouquet coba cara-cara lain yang bisa menghancurkan ras yang jelek ini. Dalam suratnya tertanggal 26 Juli 1763, Bouquet menjawab surat Amherst serta mengonfirmasikan jika.

"semua panduan anda akan kami lihat"

100 tahun selanjutnya, Dengan periodik, pemakaian kuman jadi senjata dalam peperangan sudah jadi kebijaksanaan AS. Dengan periodik, sejauh era ke 19, angkatan membawa senjata AS menebarkan selimut-selimut serta beberapa benda yang lain sudah tercemar bibit penyakit ke suku asli Amerika, termasuk juga mereka yang sudah ditahan di kemp-kemp fokus (Pemerintahan dengan sah menyebutkan tempat ini jadi daerah booking/ reservations. Arah dari gempuran biologi ini untuk menghancurkan serta membunuh sebanyak-banyaknya Indian Amerika, bila tidak merusak mereka semua.

Pemerintah awalnya Amerika, selanjutnya Pemerintah Amerika Serikat yang berdiri dengan resmi, belum pernah memandang Suku asli Amerika jadi manusia. (Mereka memandang suku asli jadi makhluk yang tidak diharapkan, serta bermutu di bawah manusia).

Agen penebar penyakit yang dipakai yang terdaftar dalam riwayat tidak cuma cacar. Sekarang ini merangkumun memakai Variola, yang bisa ditaruh pada keadaan kering, kolera serta cacar. Metoda penebaran yang mereka tentukan masih lewat penebaran selimut-selimut serta beberapa alat yang lain dialokasikan ke beberapa Indian.

Pada tahun 1900, Angkatan membawa senjata Amerika Serikat mulai melakukan eksperimen dengan beberapa jenis senjata biologi, beberapa salah satunya dipakai di tahanan perang baik masyarakat Amerika atau asing. Beberapa korban termasuk juga 5 orang tahanan masyarakat Filipina yang terkontaminasi beberapa jenis tipe penyakit, serta 29 tahanan yang dengan menyengaja disebarkan penyakit beri-beri.

Pada tahun 1915, Agen-agen pemerintahan mulai lakukan eksperimen dengan toksin-racun yang bisa menyerbu serta merusak otak serta skema syaraf pusat. 2 belas orang Amerika yang ditahan di penjara Mississippi terkontaminasi pellagra. (kekurangan Vitamin B3 atau niacin).

Masyarakat Puerto Rico yang Malang

Di tahun 1931, Dr. Cornellius Rhoads, seorang agen pemerintahan yang dikontrak oleh Rockefeller Institute for Medical Investigation, mulai menginjeksi lelaki, wanita serta beberapa anak dengan beberapa sel kanker. Jadi Ketua Seksi Senjata Biologi Angkatan Membawa senjata Amerika Serikat, serta sebagai anggota komisi energi atom, Rhoads jalankan radiasi rahasia yang dilaksanakan pada beberapa ribu masyarakat AS yang tidak diduga.

Dalam surat-suratnya untuk Departermen Pertahanan, Rhoads dengan gambalang mengatakan "pemberantasan" beberapa pemberontak dengan memakai "bom kuman". Di saat diberi pertanyaan tentang warga Puerto Rico, Dr. Rhoads menulis

" Yang diperlukan kepulauan itu bukan pekerjaan untuk kesehatan umum, tapi satu ombak pasang, yang bisa habiskan semua komunitas."

Dr. Rhoads selanjutnya menjelaskan,

"Beberapa orang Puerto Rico ialah ras manusia yang sangat kotor, sangat malas, sangat beresiko serta ras perampok yang sempat hidup di bumi ini. Saya sudah lakukan yang terhebat yang saya sanggup untuk lakukan proses pembasmian, dengan lakukan proses pembunuhan pada 8 serta mentransplantasi kanker ke sejumlah lagi.... Seluruhnya pakar kesehatan menerimanya dengan suka hati dalam penganiayaan atas korban yang tidak berdaya."

Dr. Rhoads mengakui sudah menginjeksi beberapa ratus orang Puerto Rico dengan sel kanker.

Uji coba Siphilis

Di 1931, Pemerintahan Amerika Serikat mulai bereksperimen dengan siphilis. Korban pertama kali yang diketahui ialah seorang kulit hitam yang tinggal di Tuskegee, Alabama. Pada tahun 1932, dokter-dokter di Servis Kesehatan Umum tidak lakukan penyembuhan pada pasien yang terkena dalam dalam rencana pelajari perubahan penyakit itu di subyek hidup. Beberapa pasien tidak mengenali jika mereka jadi uji coba di studi yang diakui dengan sah oleh pemerintahan itu. Mereka berpikir mereka memperoleh penyembuhan untuk penyakitnya. Walau sebenarnya, mereka dikasih beberapa obat palsu.

Sepuluh tahun selanjutnya, beberapa ribu masyarakat Amerika terpampang beberapa jenis agen biologi serta kimia. Ini termasuk juga 400 tahanan di penjara Chicago di tahun 1942. Mereka terkena malaria dalam rencana mendapatkan "profile dari penyakit itu".

Pemerintahan Amerika Serikat memberika izin untuk Komisi Energi Amerika untuk dengan rahasia menginjeksi beberapa pasien rumah sakit dengan Plutonium supaya memperoleh "Profile" dampak periode panjang. Beberapa pribadi ini jadi sakit kronis dan wafat.

Anthtrax

Amerika Serikat serta Inggris mulai lakukan kerja sama dalam peningkatan "Bom Anthrax" yang mereka targetkan untuk dijatuhkan di beberapa kota di Jerman. Sasaran prospektif termasuk Berlin, Hamburg, Frankfurt, Aachen serta Wilhelmshafen.

Sebab Jerman berserah sebelumnya bom-bom Antrhax ini dites di warga Jerman, (sasaran nonmiliter) bom biologis itu selanjutnya dijatuhkan di pedesaan Gurnard, satu pulau di samping barat laut Skotlandia. Beberapa sapi serta warga dusun menderita penyakit kronis dan meninggal, serta pulau itu tidak berpenghuni sampai dari 45 tahun.

Begitu juga yang diantar USA di perang teluk yang mematikan ke militer Irak. Beberapa propaganda mengatakan jika USA kirim beberapa senjata biologi serta kimia untuk Saddam Husein, untuk menghancurkan suku Kurdi yang malah jadi ujung tombak sendiri untuk Saddam Hussein. Ini disangka jadi bahan laporan untuk riset periset tentang beberapa efek yang diakibatkan berbahan itu.

"FBI menutupi bukti sebab mereka mengetahui jika gempuran Anthrax itu ialah pekerjaan orang dalam" (Dr. Barbara Hatch R.)

OPERATION PAPERCLIP

Di akhir periode Perang Dunia II, Amerika Serikat mengaryakan beberapa ratus dokter NAZI serta Jepang yang sudah lakukan uji coba-eksperimen yang sadis serta tidak manusiawi pada tahanan perang. Salah satunya dokter sadis yang sudah lakukan beberapa kejahatan pada manusia lewat uji coba-eksperimennya ialah Direktur Angkatan Kerajaan Jepang unit perang biologi, Dr. Ishii.

Ishii melakukan eksperimen dengan shyphilis, typhoid-laced tomatoes, tetanus, plague-infected fleas, kecuali bom-bom bibit penyakit yang dijatuhkan ke warga sipil serta tahanan yang diikat telanjang di tiang kayu buat bereksperimen.

Kelahiran HIV/AIDS

Sampai akhir 1960-an, Periset-ilmuwan di bawah pemantauan CIA, di Seksi Operasi spesial Fort Detrick, laboratorium dengan keamanan tingkat tinggi, mulai mendapatkan perkembangan yang berarti dalam peningkatan beberapa penyakit yang menyerbu skema imun badan.

Di tahun 1969, Dr. Robert MacMahan dari Departermen Pertahanan minta serta terima $ 10 juta dana dari konferensi AS untuk meningkatkan agen Biologi bikinan yang tidak ada kekebalan alami yang bisa meredamnya.

Dalam Konferensi ia menjelaskan :

"Ada 2 hal mengenai bagian agen biologi yang pengin saya katakan. Pertama kali ialah peluang surprise tehnologi. Biologi molekuler ialah bagian yang berkembang cepat sekali serta pakar-ahli biologi populer yakin jika dalam masa waktu 5 sampai 10 tahun akan kemungkinan dibuat satu agen biologi bikinan, satu agen yang dengan alamiah tidak ada, serta di mana kekebalan alami juga tidak ada. Dalam 5 sampai 10 tahun, memungkinkan untuk dibuat mikroorganisme penyakit yang bisa dibedakan dalam aspek spesifik dari organisme-organisme penyakit yang lain. Yang penting dari semuanya ialah penyakit itu kebal pada proses imunisasi atau therapy apa saja ketika kita akan melepas diri dari penyakit ini"

Jakob Segal, mengutarakan jika USA sudah sukses membuat AIDS untuk ditebarkan ke manusia. Menurut Segal, HIV/ AIDS dibuat di Fort Detrick, Maryland, dengan menyatukan genom Trending dari Visna serta HTLV-1, sebab kedua-duanya hampir sama dengan HIV genome.

Di 1957, waktu bereksperimen vaksin polio, Dr. Hillary Koprowski, memakai jaringan ginjal monyet yang sudah dijangkiti virus yang dekat sama AIDS, SV40, selanjutnya memantau proses injeksi vaksin yang sudah tercemar itu pada beberapa ratus ribu orang negro Afrika. Anehnya kenapa eksperimen itu tidak dilaksanakan saja ke beberapa orang Amerika sendiri. Walau demikian dia menampik jika dia turut dalam penciptaan HIV/AIDS serta Koprowski menampik bila mereka membuat vaksin polio dengan gainjal monyet.

Di 1978, Centers for Disease Control (CDC) mulai keluarkan advertising untuk homoseksual yang pengin berperan serta dalam "Eksperimen vaksin Hepatitis B". Eksperimen pertama kali yang dilaksanakan oleh CDC ialah di New York, Los Angeles, San Fransisco, di tahun yang serupa. Di tahun 1981 masalah AIDS pertama kali dijumpai terkena di lelaki homoseksual di New York, Los Angeles, serta San Fransisco, menghidupkan pertaruhan jika AIDS kemungkinan sudah di tulari lewat vaksin hepatitis B.

Wangari Maathai mengutarakan jika ia percaya AIDS ialah senjata biologi yang menyengaja diciptkanan.

"Beberapa orang menjelaskan jika Aids tiba dari monyet, tetapi saya menyangsikan hal tersebut, sebab kami sudah hidup bersama monyet semenjak jaman dulu, lainnya menjelaskan jika hal tersebut adalah sumpah tuhan, tetapi saya sebutkan itu mustahil"

"saya tidak mempunyai deskripsi siapa yang membuat AIDS serta apa itu adalah satu agen Biologi atau buan. Tetapi saya ketahui tentu beberapa hal semacam itu tidak demikian saja jatuh dari langit. Saya terus memikir jika penting untuk sampaikan kebenaran ke tiap orang, tetapi saya pikir ada banyak kebenaran yang jangan begitu dibeber"

Flu Burung

Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari mendakwa World Health Organization (WHO) serta USA lakukan konspirasi dalam penghimpunan sampel-sampel virus flu burung serta produksi-produksi vaksinnya. (The Jakarta Post/03/16/2008).

"Saya sebutkan ke WHO jika proses mereka dalam kumpulkan beberapa virus dari beberapa negara berkembang benar-benar tidak adil. Langkah yang serupa satu negara imperialis perlakukan koloninya"

Seterusnya ibu Siti Fadilah Supari geram saat mengenali contoh H5N1 yang dia kirimkan ke WHO rupanya dipakai dengan exclusive oleh 15 orang periset di laboratorium Amerika Serikat di Los Alamos.

NAMRU

Siti Fadilah Supari sempat mengatakan dalam satu interviu, jika laboratorium Tempat Angkatan Laut AS (NAMRU) yang ada di Indonesia untuk lakukan riset atas beberapa penyakit tropis benar-benar tidak memberi keuntungan apa saja di negara tuan-rumah, serta tidak terbuka dalam operasinya. Menteri menjelaskan jika laboratorium Angkatan Laut AS di Jakarta sudah terima contoh virus dari semua sisi Indonesia, tapi saat ini telah disetop.

"Kami tidak paham apakah yang berlangsung dengan beberapa virus yang kami kirimkan itu."

Endang Rahayu Sedyaningsih satu diantara WNI yang berkuasa atas kehadiran laboratorium Namru 2 (Naval Medical Research Unit/NAMRU-2), wanita yang sempat jadi staff litbang Depkes ini, ditunjuk oleh bekas Menteri kesehatan awalnya, Siti Fadilah Supari, jadi orang orang yang mengirim spesimen virus influenza A (H5N1) ke laboratorium NAMRU-2 waktu Departemen Kesehatan yang waktu itu ia memimpin putuskan untuk hentikan pengiriman spesimen buat protes proses transisi virus WHO yang tidak adil.

Ia mempunyai akses untuk masuk keluar dengan bebas di Namru. Kegiatannya ini selanjutnya dijumpai oleh Siti. Sebab diketahui itu selanjutnya Endang dimutasi kedudukannya serta diharap untuk meminta maaf ke Siti Fadilah.

Tentang kedekatannya dengan beberapa orang di laboratorium penelitian Angkatan Laut Amerika ini, Endang menjelaskan jadi periset ia kerap terkait dengan lembaga-lembaga penelitian di luar dan dalam negeri termasuk juga Namru 2 serta kenal beberapa orang yang kerja di situ.

"Jadi saya dekat sama Namru, saya dekat sama Belanda, saya dekat sama NIID (National Institute of Infectious Diseases) di Jepang, saya dekat sama China, ada riset malaria. Jadi periset kita dekat serta bekerja bersama. Jadi tidak ada saya dekat sama ini, tidak dekat sama itu. Itu seluruhnya berbasiskan profesional kerja sama," keras Menteri kesehatan Endang Rahayu saat diberi pertanyaan tentang kedekatannya dengan Namru, Kamis (22/10).

Kematian Beberapa Periset

Lee Jong-woo (61)

Wafat di 22 Mei 2006 , berasal dari gumpalan darah di otaknya. Ia pimpin perjuangan organisasinya untuk menantang intimidasi global Flu Burung, AIDS, dan lain-lain. Dirjen WHO semenjak 2003, Lee ialah petinggi Internasional terkenal yang tidak mempunyai kisah sakit.

Dr. Mario Alberto Vargas Olvera (52)

Wafat 6 Oktober 2007, sebab beberapa cedera beberapa benda tumpul di kepala serta lehernya. Polisi mengategorikannya jadi pembunuhan. Dia ialah seorang pakar biologi yang populer dengan nasional serta internasional.

Robert J. Lull

Meningggal 19 Mei 2005, wafat sebab pola pencurikan yang aneh. Inspektur sisi pembunuhan menjelaskan :

"Seorang pencuri biasanya akan ambil semakin banyak beberapa benda bernilai korban daripada kartu credit korban". Lull ialah bekas Kepala the American College of Nuclear Physicians, the San Fransisco Medical Society, dan bertindak selaku editor jurnal San Fransisco Medicine."

Bagaimana Virus serta Bakteri Dapat Dikontrol Jadi Senjata Biologi

Sebenarnya saya belum demikian memahami dengan proses penciptaan virus. Tetapi dari sabuah buku pelajaran saya bisa ambil simpulan jika Virus atau Bakteri bisa di buat dari Perubahan Biologis. Dalam formasi mutagen yang mempunyai kekuatan untuk mengganti situasi DNA satu sel, hingga akan alami perubahan. Selanjutnya virus atau bakteri bisa dibuat jadi vaksin atau senjata biologi.

"Perubahan warga ialah rumor yang besar sekali yang ditemui dunia di beberapa tahun kedepan, satu dunia di beberapa tahun kedepan, satu dunia dengan penghuni 10 juta manusia bukan dunia yang pengin kita tinggali. Apa situasi dunia ini tidak bisa kita hindari? Ada 2 langkah yang sangat mungkin situasi dunia semacam itu bisa dihindari. Apa dengan turunkan jumlah kelahiran atau tingkat kematian bertambah. Tidak ada langkah lain."

UPDATE TERSEDIA LIVECHAT POKER757 
DENGAN VERSI ANDROID & IOS
KLIK DI BAWAH INI
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © ZONA KONSPIRASI | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com