Facebook larang barisan teori konspirasi QAnon di tengah-tengah kenaikan info yang keliru
ZONAKONSPIRASI- Facebook larang barisan teori konspirasi QAnon di tengah-tengah kenaikan info yang keliru. Raksasa sosial media Facebook sudah memberitahukan jika mereka akan larang seluruhnya barisan "sebagai wakil" QAnon, mengelompokkan pergerakan teori konspirasi untuk beresiko. Limitasi akan semakin makin tambah meluas ke Instagram punya Facebook.
Raksasa tehnologi AS Facebook memberitahukan di hari Selasa jika mereka akan larang barisan yang dengan terbuka memberikan dukungan QAnon , sebentuk teori konspirasi terkenal yang sudah mengakibatkan penebaran info yang keliru di semua Amerika Serikat serta negara lain.
"Awal hari ini, kami akan meniadakan seluruhnya Halaman Facebook, Group, serta account Instagram yang sebagai wakil QAnon, walau tidak berisi content kekerasan," kata Facebook dalam sebentuk posting website. Ini mengidentifikasi penyelewengan dari kebijaksanaan Facebook awalnya, yang menjelaskan jika group QAnon akan dihapus cuman bila mereka mempromokan kekerasan.
"Kami mempunyai tujuan untuk melawan ini bertambah efisien dengan penyempurnaan ini yang menguatkan serta memperlebar penegakan hukum kami pada pergerakan teori konspirasi," kata perusahaan itu.
Di bawah ketentuan baru, Facebook akan menyaksikan beberapa unsur untuk pastikan apa group itu harus tidak boleh. Ini termasuk juga nama group, biografinya, "sisi mengenai", content yang di-publish dalam group atau oleh account Instagram.
Facebook akan menonaktifkan account personal beberapa administrator group ini.
"Keputusan Facebook untuk larang QAnon dari seluruhnya platformnya benar-benar diperlukan, bila telat, cara untuk bersihkan teori konspirasi beresiko dari basis itu," kata Jonathan Greenblatt, CEO dari Anti-Defamation League.
"Kami mengharap ini ialah usaha ikhlas untuk bersihkan kedengkian serta antisemitisme dari basis mereka, serta bukan tanggapan langsung pada desakan dari anggota Konferensi serta khalayak," sambungnya.
Apakah itu QAnon?
Pergerakan QAnon, yang lahir serta dibesarkan di Internet, dengan salah mengakui jika dunia digerakkan oleh elit pedofil internasional yang jalankan jaringan perdagangan anak global.
Simpatisan QAnon yakin jika lingkaran elit ini - yang meliputi selebritas serta figur politik sayap kiri - membuat apakah yang disebutkan deep state, satu bentuk pemerintah rahasia. Mereka mengakui jika beberapa tokoh itu berusaha untuk menjatuhkan Presiden AS Donald Trump yang dilihat untuk figur penyelamat.
Pergerakan ini bertumpang-tindih dengan beberapa mitos konspirasi yang lain serta mambahkan penyewa pokoknya dengan teori lama mengenai vaksin serta tehnologi mobile 5G.
QAnon menyatukan majas dominasi kulit putih serta anti-Semit dan politik sayap kanan.
QAnon diawali di Oktober 2017, saat seorang pemakai anonim namanya Q mulai menebarkan teori yang tidak logis di papan pesan 4chan. Pergerakan ini sudah beralih dari tepian Internet untuk menyaksikan perkembangan basis sosial media arus penting di penjuru dunia, termasuk juga Facebook, Instagram, YouTube serta Twitter.
Menebarkan info yang keliru
Retorika apakah yang disebutkan pergerakan itu berefek besar di politik arus penting, serta kerap kali menyebabkan kekerasan di dunia riil.
Sebntuk laporan FBI mengenai barisan konspirasi tahun kemarin menjelaskan jika QAnon satu diantara dari beberapa pergerakan yang bisa menggerakkan "baik barisan atau pribadi berlebihanis untuk bertindak kriminil atau kekerasan."
Kejadian belakangan ini termasuk juga penebaran info yang keliru mengenai asal mula kebakaran rimba yang menempa daerah berarti di sejauh Pantai Barat AS.
Facebook menjelaskan sudah "menyaksikan content QAnon yang lain berkaitan dengan bermacam-macam kerusakan dunia riil, termasuk juga klaim belakangan ini jika kebakaran rimba Pantai Barat diawali oleh barisan spesifik, yang mengubah perhatian petinggi lokal dari melawan kebakaran serta membuat perlindungan khalayak."
Barisan QAnon sudah menebarkan info palsu mengenai virus corona serta mengenai pengambilan suara - yang penting mendekati pilpres AS 3 November.
Di masa lampau, Facebook sudah dinilai sebab sediakan basis untuk informasi palsu serta penebaran teori konspirasi, khususnya mendekati pilpres 2016 di AS, yang membuat Trump menang.
saksikan / rs (AP, dpa, Reuters, AFP)
0 komentar:
Posting Komentar