Senin, 28 September 2020

Cerita di antara hidup serta mati beberapa gadis pencicip makanan Adolf Hitler

Cerita di antara hidup serta mati beberapa gadis pencicip makanan Adolf Hitler

ZONAKONSPIRASI- Cerita di antara hidup serta mati beberapa gadis pencicip makanan Adolf Hitler. Sebelum 2013, tidak sempat tersingkap peranan 15 wanita pencicip makanan Adolf Hitler yang bekerja untuk pastikan ada-tidaknya toksin dalam makanan orang nomor satu Jerman masa Nazi itu.

Agustus lantas, satu drama teater di Edinburgh Fringe Festival berusaha menceritakan kehadiran mereka.

Pikirkan bila tiap piring makanan di depan Anda dapat jadi makanan paling akhir Anda. Semua makanan Anda, dari sarapan sampai makanan malam kemungkinan beracun, tetapi Anda harus tetap mengkonsumsinya.

Buat sekumpulan wanita di Third Reich, itu adalah kenyataan sehari-harinya mereka. Beberapa wanita itu harus mencicip makanan Hitler semasa 2,5 tahun paling akhir periode Perang Dunia II.

Hitler, yang sering dipanggil Führer, ingin wanita muda Jerman dipilih untuk ambil contoh tiap makanannya. Dia cemas, faksi Sekutu berusaha merancuninya.

Serta beberapa wanita itu melihat pekerjaan itu untuk satu kebanggaan serta dedikasi.

Cerita mengagumkan mengenai beberapa wanita muda itu jadi jelas benderang tahun 2013. Waktu itu, Marget Wölk yang berumur 95 tahun ungkap peranan yang sempat dilaluinya itu ke majalah berbahasa Jerman, Der Spiegel.

Serta sekarang, Hitler's Tasters (Beberapa Pengecap Hitler), satu drama teater karya Michelle Kholos Brooks dengan cara bebas memvisualisasikan lagi intimidasi kematian yang ditemui beberapa wanita itu, dari satu suapan ke suapan yang lain.

Sesudah diadakan di sejumlah kota di Amerika Serikat, atraksi itu sekarang akan diperlihatkan semasa satu bulan di Edinburgh Fringe, festival seni paling besar di dunia.

Dimainkan oleh pemeran yang semuanya wanita, drama ini konsentrasi pada empat figur yang tinggal di gedung sekolah tepat di samping Wolf's Lair, pusat kendali pertarungan Jerman di East Prussia (sekarang Polandia).

Perjumpaan Brooks dengan cerita beberapa pengecap Hitler itu berlangsung tanpa ada menyengaja. Sejawat penulisnya menyebutkan cerita itu sekalian lantas waktu mereka habiskan waktu saat akan terbang dengan pesawat.

"Saya mengatakan 'apakah kamu akan menulis cerita itu? Sebab jika tidak, saya akan melakukan,'" tutur Brooks.

Untuk satu cerita, narasi itu benar-benar kaya buat Brooks.

"Itu sama dengan segalanya yang saya pikir serta kuatirkan, yakni mengenai bagaimana wanita muda diperlakukan, bagaimana beberapa anak diikutsertakan dalam perang, seberat apa jadi remaja wanita serta semacam apa bentuk kecurangan politik," kata Brooks.

Semua cerita itu berkesan demikian berat untuk diolah, tetapi lakon itu sebetulnya diperlihatkan dalam pendekatan humor gelap.

Brooks mainkan drama itu dalam kerangka sejarahnya, walau tampilkan beberapa pengecap itu untuk remaja wanita kontemporer.

Beberapa wanita muda itu menari dalam iringan musik pop, berfoto swafoto, tetapi menggunjingkan figur seperti Frank Sinatra, Clark Gable, serta - dengan muak - Hitler tersebut.

Mereka terlibat perbincangan seperti gadis-gadis lembah California, menyebut keduanya dengan arti 'girlfriend' atau 'loser'. Mereka keluarkan macam kedengkian pada beberapa orang Yahudi.

"Saya lihat beberapa gadis ber-selfie serta memerhatikan kemauan mereka untuk bikin swafoto yang prima.

"Saya lalu tersadarkan jika mereka tidak tidak sama dengan wanita muda (beberapa pengecap makanan Hitler). Tidak ada pengecualian terkecuali latar waktu," kata Brooks mengenai ketetapannya membuat sudut pandang ganda untuk teaternya itu.

"Saya tidak mau ciri-ciri-karakter ini jadi sekumpulan orang dengan cerita abu-abu dalam riwayat. Saya ingin mereka disaksikan dalam kerangka modern," tutur Brooks.

Drama teater ini tampilkan bab yang ganjil dalam riwayat Perang Dunia II. Brooks memakainya untuk menunjukkan pengalaman umum remaja wanita, walaupun berlangsung dalam lingkungan dengan intimidasi kematian besar.

Tetapi, kehidupan baru berasa bermakna buat beberapa wanita muda waktu mereka hadapi tiap suapan yang penuh bahaya. Keadaan itu pun demikian banal serta menjemukan.

Dibanding pengalaman seseorang semasa perang, beberapa wanita itu jalani kehidupan yang bertambah gampang. Tahun 1944, waktu beberapa orang kelaparan di Jerman, mereka makan 3x dalam satu hari.

Tentunya, mereka mendapatkan menu vegetarian sebab Hitler diketahui jauhi panganan memiliki bahan daging. Marget Wölk menyebutkan menu itu, diantaranya deretan sayuran, nasi, pasta, mi, serta buah-buahan eksotik yang paling jarang-jarang diketemukan saat itu.

Tetapi walau semua panganan itu lezat, Wölk mengatakan, mereka tidak dapat betul-betul menikmatinya.

"Sebagian dari mereka mulai menangis waktu mulai makan sebab mereka benar-benar takut," kata Wölk dalam satu session interviu tahun 2013.

"Kami harus habiskan semuanya, lantas menanti satu jam. Serta kami tetap takut akan jatuh sakit. Kami menangis seperti anjing sebab demikian bahagia bisa bertahan hidup."

Beberapa anggota tubuh paramiliter Nazi, SS, yang akan mempersiapkan makanan ke Hitler umumnya menanti sejam. Bila beberapa wanita muda itu terjungkal, mereka gagal menyajikannya.

Tetapi bila tidak ada efek yang nampak antara beberapa pengecap makanan itu, mereka akan selekasnya menyajikannya ke Hitler.

Tetapi antara interval makanan, beberapa wanita muda itu tidak melakukan perbuatan apa saja, terkecuali menanti kalau-kalau mereka mati.

Yang diselami Brooks dalam tulisannya ialah "mengenai bagaimana mereka membunuh waktu, membunuh rasa jemu yang ada.

"Apakah yang mereka bicarakan waktu itu? Saya pikir, untuk bertahan hidup, Anda selalu harus kembai menjadigadis muda biasanya: sama-sama mengepang rambut, ketawa, serta cari langkah hadapi kegilaan yang berlangsung," kata Brooks.

Sejauh yang kita ketahui, tidak ada antara wanita muda itu yang pada akhirnya betul-betul keracunan makanan. Tetapi cerita mereka hampir tidak terdokumentasikan. Bila bukan lantaran Wölk, kita kemungkinan tidak akan mengenalinya.

Kelihatannya, Wölk ialah salah satu pengecap makanan Hitler yang selamat.

Waktu pasukan Rusia mengepung Jerman, seorang letnan selundupkan Wölk di kereta yang ditumpangi pimpinan Nazi, Joseph Goebbels, yang tengah ke arah Berlin.

Diprediksikan, semua pengecap makanan Hitler meninggal ditembak pasukan Soviet, terkecuali Wölk.

Membuat satu humor atas peristiwa itu dapat berbuntut pada suatu hal yang dijauhi, kata Brooks. Beberapa orang menanyakan kepadanya apa ketawa diperkenankan semasa teater berjalan. Ada juga yang menampik melihat drama itu.

"Sebagian orang menyebutkan tidak ingin melihat sebab kita menertawai suatu hal yang keji. Tetapi bila Anda melihat teater itu, Anda akan mengetahui jika kami tidak menertawakannya.

"Kami tidak bersekongkol dengan Hitler. Kami sebetulnya tidak menyenanginya!" kata Brooks bergurau. Dia tidak yakin perlu menerangkan hal tersebut.

Lakon Hitler's Tasters ajak penontonnya ketawa bersama-sama wanita muda yang tidak berdosa. Drama itu memperlihatkan jika menertawai beberapa orang fasis satu diantara strategi menggugurkan kemampuan mereka.

UPDATE TERSEDIA LIVECHAT POKER757 

DENGAN VERSI ANDROID & IOS
KLIK DI BAWAH INI
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © ZONA KONSPIRASI | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com