Jumat, 31 Juli 2020

Unik serta Mirakelus Masjid Tiban Gunungkidul, Pendirinya Tidak Diketahui

ZONAKONSPIRASI- Unik serta Mirakelus Masjid Tiban Gunungkidul, Pendirinya Tidak Diketahui. Masjid Tiban di Dusun Gambarsari, Desa Jurangjero, Kecamatan Ngawen, Gunungkidul dapat disebut unik sebab mempunyai konstruksi bangunan yang lain dibandingkan masjid yang lain. Dibuat tanpa ada paku, masjid ini mempunyai atap dari rumput ilalang.

Kecuali konstruksi bangunan yang beda dari lainnya, sampai sekarang ini belum tahu siapa yang membuat masjid memiliki ukuran seputar 4x4 mtr. itu. Konon, masjid itu dulunya ada di puncak menthuk serta sebab hal spesifik pada akhirnya terhempas sampai ke Dusun Gambarsari.

Masjid Tiban berada di belakang rumah masyarakat Dusun Gambarsari, Desa Jurangjero, Kecamatan Ngawen, Gunungkidul, persisnya dalam suatu pekarangan yang dikelilingi pohon-pohon serta tumbuhan. Dari sisi konstruksi, bangunan itu seperti rumah panggung dengan memakai anyaman bambu untuk dinding serta rumput ilalang kering untuk atapnya.

Masjid itu pun tidak memakai dasar dari semen, tetapi cuma kayu memiliki ukuran besar yang terpasang seperti tiang dengan tehnik pantek. Disamping itu ada juga satu gentong memiliki bahan tanah liat yang terdapat di luar Masjid Tiban, gentong itu peluang dipakai untuk simpan air yang dipakai untuk berwudhu.

Melihat ke masjid itu, terlihat beberapa kaligrafi yang dipasang di tiap bagian dindingnya. Untuk alasnya, dibuat anyaman bambu yang sekarang dilapis karpet hijau.

Disamping itu, dibagian dalam masjid ada sajadah serta peralatan salat seperti sarung serta mukena.

Situasi masjid ini termasuk sepi tetapi asri, hal tersebut sebab Masjid Tiban ada ditengah-tengah perkebunan jati yang jauh dari keramaian.

Juru kunci Masjid Tiban, Mantos Suwitnyo (75) menjelaskan, jika dia tidak paham kapan masjid itu mulai dibuat. Menurut dia, masjid itu mendadak saja ada di pekarangan yang tidak jauh dari tempat tinggalnya.

"Sebab mendadak berada di sini (pekarangan di belakang rumah Mantos) karena itu dinamakan Masjid Tiban, serta masjid ini telah berada di sini lama sekali. Serta orang sini tidak ada yang mengetahui siapa yang membuat serta mengalihkannya (Masjid Tiban) sampai sini," katanya waktu didapati di Masjid Tiban, Dusun Gambarsari, Desa Jurangjero, Kecamatan Ngawen, Gunungkidul, Selasa (14/5/2019).

Walau demikian, Mantos menyebutmasjid itu sebelumnya ada di pegunungan samping barat tempat tinggalnya. Tetapi selanjutnya masjid itu beralih ke Dusun Gambarsari.

"Jika dari narasi orang-tua dahulu, Masjid Tiban ini semula ada di puncak menthuk atau gunung di samping barat itu (samping barat rumah Mantos). Terus yang membuat Masjid itu kemungkinan membuat kekeliruan serta pada akhirnya beberapa wali waktu itu mengalihkannya ke bawah sini," tuturnya.

"Serta dari dipindahkan sampai saat ini bentuk bangunannya masih semacam itu, tidak beralih," tambah Mantos.

Mantos menerangkan bangunan Masjid Tiban pernah alami seringkali perbaikan terutamanya di bagian atap serta dinding. Mengingat sisi atap cuma memakai rumput ilalang serta dindingnya dibuat dari anyaman bambu.

"Umumnya yang teratur ditukar itu sisi atap sama gedhek (dinding anyaman bambu), yang mengubah umumnya dibantu sama masyarakat seputar. Jika sisi yang masih tetap utuh dari dahulu sampai saat ini cuma gedhek dekat pintu masuk ini, sama kayu-kayunya ini tidak ada yang ditukar alias masih utuh," sebut Mantos.

Mantos mengimbuhnkan, walau ada di wilayah terpencil, beberapa orang yang berkunjung ke Masjid Tiban. Menurut dia, beberapa orang itu datang dari beberapa golongan.

"Sempat ada 30 siswi tiba kesini untuk salat serta berdoa supaya lulus, mereka yang memberikan hiasan kaligrafi dibagian dalam masjid itu," tuturnya.

Kecuali dari golongan biasa, Mantos mengaku ada petinggi yang sempat tiba ke Masjid Tiban untuk melaksanakan ibadah serta memanjatkan doa. Serta, kemarin ada rombongan di luar DIY yang tiba malam hari untuk salat di Masjid Tiban.

Tidak cuma seringkali didatangi, Masjid Tiban mempunyai cerita unik, diantaranya waktu seorang masyarakat Ngawen akan pinjam padasan atau gentong tanah liat di muka Masjid Tiban.

"Jadi sempat ada orang minjam padasan Masjid Tiban untuk dibawa ke Gunung Gambar, yang bawa serta waktu itu malam hari. Nah, cocok ingin alat subuh itu padasannya hilang serta rupanya balik lagi ke Masjid Tiban," katanya.

"Serta dengan orang itu diikuti lagi ke Masjid (Tiban) dengan niatan ingin membawanya lagi. Tetapi diangkattujuh kali tidak berhasil-berhasil serta cocok yang ke-8 kali itu orangnya roboh sebab kecapekan tidak dapat mengusung padasan," ujarnya.
UPDATE TERSEDIA LIVECHAT POKER757 
DENGAN VERSI ANDROID & IOS
KLIK DI BAWAH INI
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © ZONA KONSPIRASI | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com