Jumat, 03 Juli 2020

Bagian Mistis Pantai Widuri yang Mengerikan

ZONAKONSPIRASI- Bagian Mistis Pantai Widuri yang Mengerikan. Pantai kecuali punyai bagian keromantisan, punyai bagian mistis. Ditambah lagi jika di dekat pantai itu ada kuburan massal. Pantai dengan ciri yang demikian itu menempel pada pantai Widuri, kabupaten Pemalang. Jika bagian keromantisan pantai, saya anggap biasa, jadi kesempatan ini akan saya paparkan bagian kemistisan pantai Widuri. Apa, baca sampai bawah.

1. Kesetiaan si pasangan

Mitos yang ini dapat kalian praktikan bersama-sama pasangan kalian agar pasangan kalian setia sampai akhir hayat. Memang apa mitosnya? Nah menurut narasi yang tersebar serta dipercayai masyarakat seputar pantai Widuri, mereka yang mengikat janji bersama-sama pasangannya di pantai Widuri bisa menjadi pasangan yang setia.

Mitos di atas punyai hubungan erat dengan riwayat penamaan pantai Widuri. Dahulu pantai Widuri masih berbentuk rawa, serta disana tinggal sepasang suami istri namanya Ki Pedaringan serta Nyai Widuri. Ceritanya waktu Ki Pedaringan pergi cari nafkah beberapa hari, gubug mereka didatangi Pangeran Purbaya. Pangeran Purbaya ialah prajurit Mataram, ia minta air serta pertolongan pada Nyai Widuri agar sang Nyai ingin menyembuhkan cedera-lukanya. Sang Pangeran Purbaya ini terluka karena menumpas penjahat yang ada di pesisir Cirebon.

Sesudah berkunjung istirahat serta cedera-lukanya pulih, sang pangeran pamit mengundurkan diri buat meneruskan perjalan pulangnya ke Mataram. Nah kemudian ki Pedaringan pulang serta mengetahui sudah ada yang bertandang ke biliknya. Nyai Widuri juga bercerita apakah yang berlangsung semasa Ki Pedaringan tidak di dalam rumah.

Tetapi ki Pedaringan tidak yakin, serta berasa jika Nyai Widuri sudah berselingkuh. Nyai Widuri juga ingat keris yang dibiarkan Pangeran Purbaya, selanjutnya minta pada suaminya untuk menggoreskan cedera pada jemari Nyai Widuri memakai keris itu. Keris itu bisa menjadi saksi apa Nyai Widuri selingkuh atau mungkin tidak. Selanjutnya Nyai Widuri memerintah Ki Pedaringan menetaskan darah jarinya yang keluar karena guratan dari keris itu pada bunga yang berwarna putih. Jika bunga itu sesudah ditetesi darah Nyai Widuri berwarna merah, itu bermakna Nyai Widuri sudah selingkuh. Tetapi jika sesudah ditetesi darah itu bunga itu masih berwarna putih, itu bermakna Nyai Widuri tidak menghianati suaminya.

Serta rupanya bunga yang sudah ditetesi darah Nyai Widuri tidak berwarna merah maupun putih, tapi ungu. Ki Pedaringan juga terkejut serta minta izin istrinya untuk mengejar Pangeran Purbaya. Tetapi sesampainya di Mataram, Ki Pedaringan tidak pulang kembali lagi, dia jadi abdi Mataram, serta tinggalkan istrinya di Pemalang. Nyai Widuri juga tinggal sendirian sampai akhir hayatnya dengan kesetiaanya pada si suami.

Nah itu asal-usul mitos jika siapa saja yang mengikat janji bersama-sama pasangannya di pantai Widuri bisa menjadi pasangan yang setia sampai akhir hayat.

2. Sumur keramat pengobat semua penyakit

Sumur keramat ini ada dekat sama pantai Widuri. Konon sumur itu dahulunya digali sendiri oleh Syekh Maulana Syamsuddin yang umum diketahui dengan Mbah Kramat. Nah walau ada di bibir pantai, air sumur itu tidak terasa asin benar-benar. Sumur yang terdapat dekat ruang makam Mbah Kramat itu dipercayai dapat mengobati semua penyakit yang dialami beberapa masyarakat.

3. Kesurupan serta penyemayaman massal korban 65

Kesurupan yang berlangsung di ruang pantai Widuri ini seringkali. Sempat ada yang membuat kemah di ruang pantai Widuri, serta salah satunya anggotanya buang pembalut asal-asalan. Nah kemudian baik anggota yang buang pembalut itu atau beberapa temannya alami kesurupan.

Masalah paling akhir yang menggegerkan tentang kesurupan di ruang pantai Widuri berlangsung 17 Desember tahun kemarin. Ceritanya ada sekumpulan pengunjung pantai Widuri, mereka sejumlah 20 orang serta semua wanita. Mereka berpose ria di dalam rumah pohon yang ada ruang pantai Widuri, serta mendadak satu dari mereka menangis histeris, selanjutnya diiringi yang lain. Keseluruhan ada enam wanita yang kesurupan.

Jika dijelajahi jejak sejarahnya, di sebalah kanan tepian pesisir ada pohon rindah. Nah di bawahnya itu ialah kuburan massal korban momen 65'. Ada dua belas masyarakat Pemalang yang dilakukan dengan ditembak disana serta dikubur disana. Entahlah ada hubungannya atau mungkin tidak di antara kesurupan yang seringkali berlangsung di pantai Widuri dengan kuburan massal korban 65 itu, yang pasti kesurupan yang berlangsung di ruang pantai ini cukup seringkali.
UPDATE TERSEDIA LIVECHAT POKER757 
DENGAN VERSI ANDROID & IOS
KLIK DI BAWAH INI
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © ZONA KONSPIRASI | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com