Sabtu, 11 Juli 2020

5 Fakta Seputar Yahudi Yang Harus Kamu Ketahui

ZONAKONSPIRASI- 5 Bukti Sekitar Yahudi Yang Harus Kamu Kenali. Ketua Hadassah Indonesia Monique Rijkers memaparkan beberapa bukti berkaitan agama Yahudi yang sering disalahpahami beberapa orang. Buat ia, bukti yang dipahaminya jadi penting disosialisasikan, mengingat Yahudi serta Israel ialah dua tema yang belum pernah selesai diulas di Tanah Air.

"Sempat ada analisa yang memperlihatkan jika kata Yahudi atau Israel sering jadi tema hangat di Indonesia, walau tidak selamanya viral nomor satu. Kita dapat melihat tempo hari, rumor Yahudi serta Israel dapat gerakkan orang bersama-sama ke Monas. Di Indonesia ini dua kata itu peka sekali, jangan-jangan jarum jatuh saja dapat disambung-sambungkan ke Yahudi," kata Monique pada IDN Times, belakangan ini.

Untuk usaha mendidik warga serta meluruskan pandangan yang tidak betul berkaitan dua tema di atas, Monique membangun Hadassah Indonesia, untuk fasilitas menebarkan toleransi ditengah-tengah kabar berita yang terkadang tidak sama. Hadassah Indonesia ialah organisasi yang mendidik mengenai keberagaman, terutamanya berkaitan Yahudi serta Israel.

"Saya sempat jadi jurnalis di beberapa media beberapa tahun kemarin. Selanjutnya saya bertandang ke Israel serta lihat, kok beda sekali sama apakah yang dikabarkan, untuk jurnalis saya berasa sebel, dong. Nah, Hadassah ini dibangun untuk sediakan kabar berita sama sekaligus juga memberi pandangan pada warga tentang Yahudi," kata Monique.

1. Tidak sembarangan orang dapat memeluk agama Yahudi

Untuk bukti pertama, wanita kelahiran Makassar itu menjelaskan Yahudi bukan agama yang bisa dipeluk oleh sembarangan orang. Cuma mereka yang mempunyai turunan Bani Israel yang dapat memeluk agama ini.

"Agama Yahudi ini bukanlah agama syiar, jika bahasa di Kristen itu misionaris, ya. Berarti, tidak ada yang dapat memeluk Yahudi terkecuali turunannya. Oleh karenanya, saya pikir Muslim di Indonesia atau pengikut agama lain tak perlu cemas dengan kehadiran Yahudi harusnya," katanya.

2. Yahudi sudah ditanggung Tuhannya jadi golongan minoritas

Alumni Fakultas Biologi Kampus Kristan Salatiga itu mengatakan, kehadiran golongan Yahudi untuk minoritas adalah janji Tuhan seperti termaktub dalam firman-Nya.

"Di mana saja kita ada, kita tentu mendapatkan Yahudi, tetapi banyaknya tidak besar. Sebab memang demikian perkiraan Tuhan. Saya sich menduga, mentok-mentok pengikut Yahudi di dunia cuma 18 juta jiwa dengan sebagian besar tinggal di Yerussalem serta New York," katanya.

"Walau agama mereka larang pemakaian obat semacam KB (pencegah kehamilan), tetap jumlah mereka tetap jadi minoritas kapan juga. Kemungkinan ini yang jadikan standard minimum untuk umat Yahudi melaksanakan ibadah ialah 10, jika di Islam untuk salat Jumat itu kan 40, ya," kata Monique.

3. Keyakinan akan ‘tanah yang dijanjikan'

Monique mencuplik penggalan sabda Tuhan di Yehezkiel 37:21. Menurut ayat itu, Tuhan sudah menjanjikan pada golongan Yahudi untuk kembali pada ‘tanah yang dijanjikan', dalam ini ialah Israel, sesudah mereka diminta mejadi diaspora ke beberapa negeri pasca-Perang Dunia.

"Pengikut Yahudi mempunyai keharusan untuk Aliyah, yakni keharusan untuk kembali pada tanah yang dijanjikan. Aliyah ini bahasa teologisnya, banyak orang mengenali dalam bahasa politiknya, yakni Zionisme," papar Monique.

"Tetapi harus diingat, Aliyah cuma harus buat mereka yang memeluk agama Yahudi. Buat saya, walau saya adalah turunan Yahudi, saya tidak berkewajiban untuk Aliyah. Saya cinta agama saya serta saya cinta Indonesia. Jadi saya tidak kerja keras untuk kembali pada ‘tanah yang dijanjikan' itu," ia meneruskan.

4. Rumor pembangunan kembali lagi Kuil Salomon bukan kebijaksanaan Pemerintah Israel

Sesaat lalu, pernah tersebar info bila golongan Yahudi di Israel sudah mempersiapkan gagasan spesial untuk kembali lagi membuat tempat beribadah yang istimewa di atas puing-puing Kuil Salomon. Berkaitan hal tersebut, Monique malah menanyakan siapakah yang wajar jadi Rabbi?

"Di Yahudi itu tidak dapat sembarangan klan atau marga yang dapat jadi Rabbi. Itu juga mereka harus menikah dengan klan yang sama serta banyak beberapa aturan yang lain," tutur Monique.

Walau, miniatur dari Kuil Salomon yang dibangun lagi sudah menebar di dunia maya, wanita berdarah Yahudi Belanda ini menangkis dakwaan jika pembangunan itu adalah kebijaksanaan dari pemerintah Israel.

"Pemerintah (Israel) tidak berencana untuk membuat lagi (Kuil Salomon), sebab memang itu perintahnya dari Tuhan. Sedang Tuhan tidak memerintah supaya membuat kuil untuk yang ke-3 kalinya. Karena itu saya, kita, rumor pembangunan kembali lagi itu dimainkan oleh segelintir barisan atau yayasan yang punyai kebutuhan," kata Monique.

5. Yahudi mempunyai keharusan memberikan faedah buat lingkungan sekelilingnya

Seperti agama biasanya, Yahudi mempunyai keharusan Tikkun Olam atau melakukan perbaikan bumi. Dalam ini, dimana saja golongan Yahudi hidup, mereka harus memberi faedah buat lingkungan sekelilingnya.

"Semua kesibukan mereka harus untuk tingkatkan kualitas kehidupan serta bawa efek positif buat dunia. Ini sebagai andil orang Yahudi di beberapa penjuru dunia," tutur Monique.

Semakin jauh kembali, kata Monique, keharusan dalam agama Yahudi hampir sama seperti Islam. Seperti larangan untuk melahap babi, melakukan perbuatan zina, serta mereka harus juga beribadah tiga waktu dalam satu hari.

"Karena itu saya ingat dengan salah satunya tokoh yang saya jumpai ketika hadiri undangan di Israel. Katanya, sebenarnya Islam serta Yahudi menyembah Tuhan yang sama, yakni Allah," tutup Monique.
UPDATE TERSEDIA LIVECHAT POKER757 
DENGAN VERSI ANDROID & IOS
KLIK DI BAWAH INI
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © ZONA KONSPIRASI | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com