Senin, 22 Juni 2020

Smartfren Tanggapi masalah 5G Ditunjuk Jadi Biang Kerok Covid-19

ZONAKONSPIRASI- Smartfren Tanggapi masalah 5G Ditunjuk Jadi Biang Kerok Covid-19. Beberapa saat beberapa orang yang yakin teori konspirasi menunjuk jaringan 5G adalah pemicu tersebarnya virus corona baru serta penyakit Covid-19.

Di luar negeri seperti Belanda, serta beberapa orang yang turut membakar menara BTS 5G sebab yakin teori konspirasi ini.

VP Technology Relations & Relations & Special Proyek Smartfren Munir Syahda Prabowo menyebutkan, isu atau rumor berkaitan dengan 5G cukup beredar banyak, serta jauh sebelum ada Covid-19.

Salah satunya isunya ialah, bila ada segerombolan burung yang melalui di frekwensi 5G, burung-burung itu akan berjatuhan dari udara.

Munir juga memberi keterangan dari sisi tehnis. Menurutnya, pada konsepnya, untuk sampai ke pemakai, frekwensi dapat memakai beberapa band (pita frekwensi).

Gelombang Frekwensi Punya pengaruh ke Lingkungan?

Dia juga menerangkan, sekarang ini pilihannya ada frekwensi yang tinggi sekali, yaitu 26Ghz, 28Ghz, serta 3,5GHz atau juga bisa memakai band rendah. Di Indonesia, pita frekwensi rendah dipakai untuk mengadakan service 3G serta 4G.

"Pada umumnya, itu dari bagian pengetahuan frekwensi. Semakin tinggi frekwensi, efeknya seperti gelombang mikro, dimana frekwensi tinggi punya pengaruh ke lingkungan. Tetapi itu dapat juga dibatasi. Berarti, jika semua terarah tidak ada permasalahan," kata Munir waktu memberi keterangan.

Munir menjelaskan, selama ini pita frekwensi telah dipakai untuk jaringan radio serta semua tidak ada permasalahan sebab karakternya yang terarah serta bisa dikontrol.

"Untuk tehnologi 5G, saya pribadi masih sangsi apa hubungan dengan Covid-19," katanya.

Smartfren Menunda Trial Ke-2 5G

Dalam peluang yang sama, Munir memberi keterangan tentang gagasan Smartfren untuk mengetes coba implikasi 5G untuk pemakaian customer perorangan yang perlu dipending sebab Covid-19.

"Jika diberi pertanyaan 5G terpengaruh Covid-19, pasti iya sebab 5G di dunia masih juga dalam perubahan belum mature 100 %. Smartfren gagasannya ingin kerjakan trial ke-2 untuk service konsumen setia," papar Munir.

Tetapi, sebab Covid-19, eksperimen 5G untuk layani customer individu juga harus dipending.

"Harusnya April ini dapat trial, tapi sebab Covid pada akhirnya terlambat, sampai kapannya belum mengetahui sebab (beberapa alat) harus import di luar negeri. Jadi harus menanti sampai Covid berkurang," tuturnya.

Munir menjelaskan, tidak dapat masukkan alat yang di luar negeri ke Indonesia di saat seperti saat ini.

Smartfren sendiri pernah mengetes coba 5G pada 2019.

"Pertama uji-cobanya untuk memberikan dukungan industri di salah satunya pabriknya Sinarmas yang beroperasi di sektor minyak goreng," tuturnya.
UPDATE TERSEDIA LIVECHAT POKER757 
DENGAN VERSI ANDROID & IOS
KLIK DI BAWAH INI
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © ZONA KONSPIRASI | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com