Paparan itu dikatakan Ustaz Karunia Baequni dalam dialog publik bersama-sama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Dialog mengulas masalah pro-kontra dakwaan lambang Illuminati masjid Al-Safar. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa barat mengadakan dialog itu di Bale Asri Pusdai Jawa barat, Kota Bandung, Senin (10/6/2019). Maksudnya buat menahan masalah.
Dalam dialog, Ustadz Karunia Baequni menjelaskan, segitiga adalah lambang yang dipakai zionis Yahudi dalam beberapa hal. Segitiga terbalik melambangkan iblis serta segitiga ke atas melambangkan dajjal. Hingga saat kedua-duanya disandingkan karena itu ada simbol Yahudi yang saat ini jadi bendera Israel.
Ia menjelaskan, jika golongan zionis internasional mempunyai tiga jadwal besar. Pertama kumpulkan semua golongan Yahudi di penjuru dunia. Ke-2, membangun negara yang berdaulat di atas tanah merah Palestina. Paling akhir memberikan dampak atas dunia di beberapa kehidupan untuk terciptanya The New World Order atau tatanan dunia baru.
Diawalnya paparannya ia menerangkan berkaitan lahirnya jin sampai menjadi iblis. Singkat kata seorang jin yang mempunyai nama Ajazil tidak ingin sujud ke Nabi Adam sebab memandang dianya lebih bagus. Waktu itu jin itu mendapatkan gelar iblis dari Allah.
"Zionis Yahudi tidak terima Ajazil disebutkan iblis pembangkang. Menurutnya ajazil ini korban ketidak adilan tuhan. Karena itu Zionis Yahudi tidak menyebutkan iblis tetapi dikasih gelar penghormatan yaitu Lucifer (sang pencerah), " katanya.
Ia lalu menjelaskan beberapa negara atau suku yang pernah menyembah matahari, diantaranya di Mesir yang menyembah Dewa Horus. Dari sana mulai ada mitologi segitiga satu mata.
"Siapa saja memiliki hak mempunyai segitiga contohnya itu ialah lambang geometri, trigonometri. Tetapi janganlah lupa zionis Yahudi membuat ini untuk melambangkan tuhan yang mereka tunggu-tunggu, " tuturnya.
Berkaitan paparan Ustaz Karunia Baequni, Pendiri Hadassah of Indonesia, satu yayasan yang memberi edukasi berkaitan Yahudi serta Israel, Monique Rijkers turut menyikapi. Ia memandang paparan Ustaz Karunia Baequni yang mengkaitkan Illuminati serta Yahudi itu salah kaprah.
"Tentunya tidak bener. Itu salah kaprah. Apa yang disebut Pak Ustaz Karunia salah, sebab simbol bintang daud atau dua segitiga yang disebutkan Pak Ustaz untuk kombinasi iblis serta dajjal, pasti tidak diketahui oleh orang Yahudi. Menurut orang Yahudi, bintang daud itu perisainya Nabi Daud. Jadi ini ada misinformasi, " kata Monique waktu dikontak detikcom, Kamis (13/6/2019).
Selanjutnya Monique menjelaskan masalah ketidaksamaan Illuminati dengan Yahudi. Ia menjelaskan pendiri Illuminati bukan beragama Yahudi, tetapi Kristen.
"Ada Illuminati, Freemason, Teosofi serta banyak. Jika Illuminati yang disebutkan Pak Karunia itu Illuminati yang berdiri di Jerman, pendirinya orang Jerman, bukan beragama Yahudi atau Yudaisme. Ia beragama Kristen. Namanya Adam Weishaupt. Jika dihubungkan dengan Yahudi, kemungkinan sebab anggota Illuminati ada si Rothschild, " tutur wanita yang pernah jadi wartawan ini.
Dikontak terpisah, periset serta penulis buku Di Bawah Kuasa Antisemitisme: Orang Yahudi di Hindia Belanda 1861-1942, Romi Zarman menyebutkan jalinan Illuminati dengan Yahudi cuma cocoklogi. Menurut dia, langkah orang Indonesia mengerti teori konspirasi itu salah.
"Illuminati untuk beberapa warga Indonesia condong dimengerti dari teori konspirasi. Cocokloginya ke Yahudi untuk dalang dibalik semuanya benar-benar kebablasan serta tidak berdasarkan. Jadi, bukan masalah apa Illuminati itu eksis di Indonesia atau mungkin tidak, tetapi langkah berpikir dari umumnya warga kita tersebut yang memiliki masalah, " kata Romi.
UPDATE TERSEDIA LIVECHAT POKER757
DENGAN VERSI ANDROID & IOS
KLIK DI BAWAH INI
0 komentar:
Posting Komentar