Selasa, 14 April 2020

Jika Saya Yakin Teori Konspirasi Memangnya Mengapa?

Jika Saya Yakin Teori Konspirasi Memangnya Mengapa? 
ZONAKONSPIRASI- Beberapa orang terlaluan dalam mengolok-olok kehadiran teori konspirasi. Walau sebenarnya konpirasi toh memang ada pada kehidupan setiap hari. 

Status mega-seleb-Facebook Iqbal Aji Daryono pada dinding Facebook-nya memberi komentar kejadian teori konspirasi, menggugah saya untuk bikin tulisan ini. Pokoknya Iqbal katakan, kita jangan terlalu berlebih menertawai teori konspirasi. 

Sebelum Iqbal mengemukakan itu, diam-diam saya cukup kurang suka saat beberapa orang terlalu mengolok-olok kehadiran teori konspirasi dan beberapa orang yang mempercayainya. Karena, seperti kata Iqbal, kenyataan kehidupan ini tidak langsung sesuai apa yang kita tonton di monitor HP serta tv. 

Saya ingin meningkatkani: jangankan apa yang diperlihatkan di monitor kaca, apa yang kita tonton langsung dengan mata kepala sendiri saja juga kadang belum pasti sesuai apa yang kita pikir. Framing ada dimana saja, serta tanpa ada perlu dari kacamata mass media sekalinya. 

Seorang memiliki rambut panjang yang berdiri larut malam di tepi taman kota, kemungkinan kita kira pengamen jalanan. Tapi, bisa rupanya ia bukan pengamen, tetapi pengedar narkoba yang tengah menanti konsumen. 

Sopir yang bawa kita ke arah tempat liputan jika kita wartawan bisa saja bukan orang asing yang benar-benar tidak ada sangkut pautnya dengan hidup kita, tapi pembunuh bayaran yang disewa oleh mafia atau petinggi yang sakit hati sebab sempat kita beritakan usaha gelapnya. 

Ustaz populer yang kita anggap mengajar ngaji beberapa anak di kampung, rupanya penjahat kelamin yang tengah menyamar. Pastor-pastor gereja yang kita kira sudah melepaskan nafsu berahinya, ternyata menjelma binatang buas yang menyodomi beberapa anak. 

Konglomerat yang memberikan hadiah juta-an rupiah pada penulis yang bersedia menulis mengenai lingkungan, bisa saja adalah bos satu perusahaan tambang yang tetap menebangi rimba dengan cara ugal-ugalan serta mengakibatkan kerusakan lingkungan. 

Juara kontes kecantikan yang kita pikir memang patut untuk menang, bisa saja rupanya wanita simpanan si pelaksana kontes. 

Penulis-penulis yang diambil sebagai wakil negara untuk lakukan residensi ke luar negeri, kita pikir semula sebab karya-karya mereka lebih baik dibandingkan karya penulis-penulis lain. Tapi rupanya sebab mereka punyai hubungan spesial dengan panitia yang memilih. 
Contoh-contoh yang saya katakan di atas saya pikir tidak khayal sebab memang sempat berlangsung di kehidupan riil. 

Jujur saja, saya sendiri sebetulnya termasuk juga orang yang turut menertawai teori konspirasi saat beberapa orang ramai mengulas Masjid Al Safar di Jawa Barat yang dihubung-hubungkan dengan Illuminati, dajjal, dll, akhir-akhir ini. Buat saya—untuk masalah itu—tudingan tanpa ada kerangka berpikir yang pasti memang terlalu lucu tidak untuk diketawai. 

Tapi, itu bukan bermakna saya langsung menggugurkan kepercayaan saya akan kehadiran konspirasi dalam kehidupan ini. Ditambah lagi pengalaman hidup sudah banyak memberi bukti. Apalagi, konspirasi tidak selalu masalah kejahatan, kan? Ada saatnya konspirasi hanya sebatas keusilan. Justru ada juga konspirasi yang dilaksanakan untuk kebaikan. 

Dalam cakupan kehidupan anak SD saja konspirasi itu ada. Contohnya, aktor penghinaan di kelas terkadang susah dicari oleh guru, khususnya saat sang aktor adalah murid paling bandel yang paling ditakuti beberapa temannya. 

Akan ada murid lain yang dijadikannya "tumbal" serta diminta untuk berpura-pura untuk aktor, sesaat dia masih aman dari hukuman guru. Ya, murid itu ialah saya sendiri pada saat belajar di madrasah dahulu. 

Di keluarga, ibu serta ayah, dibantu adik wanita, bersekongkol menjodohkan anak lelakinya dengan anak tetangga. Ada banyak lagi contoh konspirasi simpel yang maksudnya baik yang berada di seputar kita. 

Jika kita memang kepingin sekali ingin turut ketawa masalah kehadiran teori konspirasi, saya anggap titik target yang paling pas ialah sikap beberapa orang yang terlalu suka menggunakan cara cocoklogi, yang memaksa diri dalam mengait-ngaitkan suatu hal dengan kejahatan terselubung. 

Ditambah lagi bila pengkait-kaitan itu tidak dibarengi dengan bukti serta nalar yang kuat. Ya, kira-kira seperti masalah Masjid Al Safar itu lah. 

Yang buat saya bingung, antara banyak faksi yang memandang yakin teori konspirasi untuk satu kekonyolan, media-media massa juga termasuk juga ikutan. 

Manfaatkan momen, banyak mass media lalu berlomba menyiarkan artikel yang didalamnya memojokkan teori konspirasi serta beberapa orang yang mempercayainya. 

Walau sebenarnya, jika orang yakin akan teori konspirasi, memangnya mengapa? 

Ditambah lagi, yakin pada teori konspirasi pada intinya senafas dengan sikap skeptis ; sikap tidak untuk yakin demikian saja pada apa yang terlihat di permukaan. Serta sikap skeptis ini (seharusnya) ada di diri seorang jurnalis. 

Apa pejabat media-media itu tidak pikirkan opini beberapa jurnalisnya? 

Saya ketahui, jurnalis yang tidak yakin akan teori konspirasi banyak. Tetapi, umumnya mereka cuma cukup sampai pada babak "tidak yakin" saja, tanpa ada sempat betul-betul meng-cross-check suatu hal yang ditunjuk beberapa orang untuk sisi dari konspirasi rahasia. 

Tidak perlu jauh. Dalam menyampaikan masalah penangkapan narkoba berkilo-kilo gr saja, sering jurnalis hanya sebatas mencuplik pembicaraan polisi dalam pertemuan pers—sambil bisa saja pulang bawa serta amplop. 

Benar-benar jarang-jarang ada wartawan yang ingin (serta teringat juga tidak) mencari peluang ada keterkaitan aparat penegak hukum di usaha narkoba yang dia beritakan itu. 

Di lain sisi, saya percaya jika jurnalis yang yakin pada kehadiran konspirasi juga cukup banyak. Tapi, mereka "dibungkam ", "diminta" untuk tak perlu repot cari kebenaran. Mereka cukup dicampurkan saja dengan pekerjaan-tugas liputan teratur sesuai dengan desk semasing. 

Jadi pokoknya, jika kita memang berasa punyai logika yang gawat, semestinya kita jangan langsung memandang remeh waktu dengar frasa teori konspirasi. Juga pada beberapa orang yang yakin, ialah goblok kita saat kita terburu-buru mengatai mereka "goblok ". 

Agar tidak mudah menertawakan, yang penting kita ingat satu: konspirasi itu tetap berbentuk terselubung, skemaatis, senyap, susah, serta mengendap-ngendap. Makin besar misi yang akan diraih oleh beberapa aktornya, makin terselubung serta skemaatis serta susah pulalah konspirasi itu digerakkan. 


UPDATE TERSEDIA LIVECHAT POKER757 
DENGAN VERSI ANDROID & IOS
KLIK DI BAWAH INI

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © ZONA KONSPIRASI | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com