Selasa, 13 November 2018

Sukses Lakukan Tes DNA Mumi Tertua Leluhur Asli Suku Amerika



ZONAKONSPIRASI- Beberapa ilmuwan temukan rangka manusia purba yang diketahui dengan nama “Spirit Cave Mummy” pada 1940. Mumi itu tersembunyi di gua berbatu di Great Basin Desert, Nevada, AS. 

Walau telah diketemukan lama, tapi beberapa periset baru tahu umur mumi itu sesudah tehnik penanggalan radiokarbon muncul pada 1990-an. Akhirnya tunjukkan jika Spirit Cave Mummy berumur 10.600 tahun - membuatnya jadi mumi alami paling tua yang sempat diketemukan dalam dunia. 

Sesudah pertarungan panjang, tehnik pengurutan DNA pada akhirnya mengutarakan jika Spirit Cave Mummy terkait dengan suku asli Amerika, yang sudah lama mengaku gua itu menjadi sisi dari tanah leluhurnya. Spirit Cave Mummy, sekarang ini sudah dihubungkan dengan suku Fallon Paiute-Shoshone di Nevada. 

Penemuan mengagetkan ini ada menjadi sisi dari studi genetika yang diterbitkan pada majalah Science—menganalisis beberapa penemuan kuno yang polemis dari mulai Alaska sampai Patagonia. Temuannya sangat mungkin beberapa ilmuwan untuk mencari gerakan grup manusia purba sebab mereka menebar secara cepat di semua Amerika saat Jaman Es. 

Studi paling baru itu melawan teori lama yang menjelaskan jika grup berlainan, diketahui menjadi Paleoamericans, mungkin sudah menempati Amerika Utara sebelum masyarakat asli Amerika mengerjakannya. 

Menjadi sisi dari riset, beberapa ilmuwan ikut mengurutkan DNA grup manusia berumur 10.400 tahun yang diketemukan di Lagoa Santa, Brazil, pada era ke-19. Riset awal mulanya berdasar pada morfologi kranial—atau kontrol bentuk tengkorak—telah ke arah pada teori jika kerangka Lagoa Santa bukan masyarakat asli Amerika sebab bentuk tengkorak mereka berlainan. 

“Studi kami menunjukkan jika Spirit Cave Mummy serta Lagoa Santa sebetulnya dengan genetis lebih dekat dengan masyarakat asli Amerika di banding grup kuno atau kontemporer yang lain yang telah diurutkan sampai sekarang ini,” kata Eske Willeslev, pemimpin riset dari University of Cambridge and University of Copenhagen. 

“Meski demikian, lihat tonjolan serta bentuk kepala mereka tidak langsung menolong Anda mengerti asal mula genetik sejati satu populasi. Yang tentu, kami sudah menunjukkan jika ada beberapa orang yang tampak begitu berlainan, tetapi begitu erat hubungan,” tuturnya. 

Tidak hanya sisa-sisa Spirit Cave Mummy serta Lagoa Santa, studi ini pula mengkaji DNA dari kerangka Lovelock (dari Nevada ikut), seekor mumi Inca serta gigi susu berumur sembilan ribu tahun dari seseorang gadis muda yang diketemukan di Trail Creek Cave di Alaska. 

Pertempuran hukum atas nasib Spirit Cave Mummy berlangsung pada 2000, saat Biro Pengendalian Tanah AS akan memutuskan untuk memulangkan jasadnya. Suku Fallon Paiute-Shoshone menuntut pemerintah sebab melanggar Undang-Undang Perlindungan serta Pemulangan Jasad. Masalah ini bersambung sampai 2015 saat suku Fallon Paiute-Shoshone mengijinkan Willerslev serta timnya lakukan pengurutan gen pada DNA yang diambil dari tengkorak Spirit Cave. 

Sesudah analisa DNA menunjukkan jika mumi itu berkaitan dengan penduduk asli moderen di saat ini, kerangka Spirit Cave juga dikembalikan pada mereka. Disemayamkan kembali ikuti upacara suku asli, Spirit Cave pada akhirnya bisa beristirahat di tengahnya keturunannya 

Share:
Lokasi: Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © ZONA KONSPIRASI | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com