Minggu, 14 Oktober 2018

Saat Diteliti, Beginilah Rupanya DNA Seekor Jenglot. Cukup Mengerikan?



ZONAKONSPIRASI- Sebagian besar masyarakat Indonesia benar-benar sangat meyakini perihal mistis. Hingga tidak heran sangat banyak film atau sinetron horror yang laku dipasaran. Cerita dari siaran bertopik gaib itu ikut tidak jauh dari kehidupan penduduk keseharian. Salah satunya yang tidak asing di kelompok penduduk ialah kehadiran jenglot. Tidak cuma diketemukan di satu dua tempat Indonesia, jenglot rupanya banyak menyebar hampir di semua pelosok Indonesia. 

Menurut data di Wikipedia sendiri, jenglot adalah figur hominoid yang memiliki bentuk kecil, seputar 10 sampai 17 cm. Mukanya seram, dengan struktur kasar bak mumi komplet dengan taring serta kuku panjang. Buat beberapa orang, masih tetap jadi misteri, apakah serta siapakah jenglot itu? Tidak heran bila beberapa periset ingin tahu sampai akan memutuskan untuk lakukan tes DNA. Serta beginilah akhirnya. 

1. Jenglot itu hidup? 


Beberapa orang yang yakin jika jenglot itu hidup, bahkan juga minum darah. Menurut paranormal, jenglot adalah jelmaan orang sakti yang hidup di waktu kemarin. Akan tetapi, bila dihubungkan dengan riset, jenglot tidak penuhi prasyarat menjadi makhluk hidup. Masalahnya makhluk hidup tentu butuh makan, bernapas dan lain-lain. Badan makhluk ikut harusnya terbagi dalam organ seperti jantung, paru-paru, hati dan lain-lain. Sedang jenglot tidak mempunyai semuanya. Tentunya jenglot tidak dapat disebutkan hidup. 

2. Hasil DNA jenglot 


Karena sangat ingin tahunya dengan kejadian jenglot yang sering diketemukan atau bahkan juga dipunyai oleh masyarakat, seseorang periset dari UI bernama Djaja Surya Atmaja pada akhirnya mempelajari jenglot. Dalam peluang itu, Djaja temukan karakter kulit jenglot yang mempunyai persamaan dengan kulit manusia. Walau akhirnya demikian, akan tetapi belumlah dapat diyakinkan jika figur kecil itu ialah manusia. Masalahnya bisa jadi contoh jenglot yang dipakai untuk riset telah terkontaminasi atau sempat diolesi darah manusia awal mulanya. 

3. Susunan tulang 


Sesudah pengecek DNA, periset ikut lakukan rontgen. Riset itu dikerjakan langsung oleh Budi Sampurna DSF sisi forensic RSCM. Riset itu ikut dilihat oleh beberapa puluh wartawan, paramedic serta mahasiswa praktek. Hasil dari riset itu, tersingkap jika susunan badan jenglot cuma berbentuk penyangga kepala sampai tubuh, serta berarti jenglot tidak mempunyai tulang. Serta kembali, meksi jenglot diketahui mempunyai kuku panjang, nyatanya jenglot tidak mempunyai jaringan kuku. Walhasil, hasil riset itu tentunya menyanggah asumsi jika jenglot adalah jelmaan manusia, sebab jenglot tidak mempunyai susunan tulang seperti manusia biasanya. 

4. Ramainya jenglot diperjual-belikan ialah boneka bikinan 


Semakin hebohnya berita mengenai jenglot di kelompok penduduk nyatanya menimbulkan inspirasi untuk bikin jenglot palsu. Beberapa orang kreatif manfaatkan kepala monyet, ekor kuda sampai kulit tupai untuk dibuat demikian rupa sampai mirip jenglot. Hal tersebut tentunya tidak lepas dari usaha. Boneka jenglot itu nanti di jual belikan di harga yang tentunya mahal. Akan tetapi, menurut sebagian orang, jenglot yang asli tidak dapat diperjual-belikan. 

Walau sudah dikerjakan riset, kelihatannya bukti tentang jenglot belumlah dapat dikupas selesai. Keberadaannya masih tetap mistis serta tidak lepas dari mitos-mitos yang bau gaib. Tidak heran bila sampai sekarang ini penduduk masih yakin bila jenglot dapat membuat orang bertambah kaya bila dikasihkan darah untuk makan. Ngeri sich, tetapi apakah kamu yakin? 

Share:
Lokasi: Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © ZONA KONSPIRASI | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com