Rabu, 09 Desember 2020

5 Fakta Dr Judy Mikovits yang Viral karena Konspirasi COVID-19

5 Fakta Dr Judy Mikovits yang Viral karena Konspirasi COVID-19

ZONAKONSPIRASI- 5 Fakta Dr Judy Mikovits yang Viral karena Konspirasi COVID-19. Pencarian nama Dr Judy Mikovits meningkat seiring dengan kontroversi film dokumenter 'Plandemic' yang bikin konspiratif. Meski isi dari 'Plandemic' banyak dibantah dan dinyatakan hoaks, keingintahuan untuk mengenal sosok Dr Judy makin bertambah.

Siapa Dr Judy yang menjadi tokoh utama dalam 'Plandemic'? detikINET merangkumnya dari berbagai sumber.

1. Karier dan latar belakang pendidikan

Dr Judy Mikovits adalah mantan ilmuwan penelitian biokimia (didiskreditkan) dan penulis literatur konspirasi. Ia merupakan lulusan ilmu sains jurusan kimia dari University of Virginia di tahun 1980.

Setelah lulus, ia menapaki karir ke National Cancer Institute, Frederick, Maryland. Tahun 1986-1987, Dr Judy bekerja di Upjohn Pharmaceuticals di Kalamazoo, Michigan. Dr Judy menyelesaikan program PhD di Biochemistry and Molecular Biology di George Washington University tahun 1991. Dia juga seorang sarjana pasca doktor untuk virologi molekuler di Laboratory of Genomic Diversity, National Cancer Institute.

2. Sempat ditahan

The Whittemore Peterson Institute for Neuro-Immune Disease memecat Mikovits pada September 2011 sebagai direktur penelitian setelah studinya yang menghubungkan retrovirus tikus dengan sindrom kelelahan kronis didiskreditkan dan ditarik kembali oleh Science, sebuah jurnal peer-review bergengsi.

Meski ia menyangkal, pada November 2011, ia diajukan tuntutan pidana dugaan mencuri data komputer, buku catatan, dan properti lainnya dari institut. Mikovits sempat dipenjara sebentar di California atas tuduhan kriminal. Pada 11 Juni 2012, kantor kejaksaan mengajukan petisi untuk memberhentikan dakwaan tanpa prasangka.

3. Menuliskan buku berbau konspirasi

Wanita yang berusia 62 tahun ini dikenal juga sebagai penulis buku dengan isu yang kontroversial dan berbau konspirasi. Salah satunya adalah 'Plague of Corruption: Restoring Faith in the Promise of Science' yang ia tulis bersama Kent Heckenlively.

Kendati banyak yang mencekal buku ini, pujian juga banyak berdatangan dan memperoleh rating yang tinggi di Google Read.

"Apa yang buku ini ajarkan kepadamu adalah sains merupakan permainan yang berbahaya. Gagasan bahwa sains itu tepat dan tidak ambigu adalah salah," tutur Dr Stephanie Seneff, Senior Research Scientist, MIT Computer Science and Artificial Intelligence Laboratory ketika memberikan testimoni soal buku ini.

4. 'Anti-Fauci'

Dr Judy dikenal tidak akur dengan Kepala Gugus Tugas COVID-19 Amerika Serikat sekaligus Ketua Institut Nasional untuk Alergi dan Penyakit Menular AS (NIAID) Dr Anthony Fauci. Dalam beberapa kesempatan, termasuk dalam film 'Plandemic', ia mengaku Dr Fauci menekannya dalam berkarier.

Secara terbuka Judy menyebut nama-nama Dr Anthony Fauci, Dr Robert Redfield (CDC Atlanta), dan Dr Deborah Brix dalam buku dan juga film 'Plandemic'.

5. Tidak mendukung vaksinasi

Dalam 'Plandemic', tanpa ragu, Dr Judy menyebutkan bahwa vaksin flu digunakan sebagai sarana penempatan virus Corona. Ia pun menambahkan, "Dengan menggunakan masker sebenarnya mengaktifkan virus tersebut."

Tim dari MIT Technology pun angkat suara soal ujaran Dr Judy. Mereka mengatakan para anti-vaksin pasti punya ragam cara untuk menyebarkan informasi dan meyakinkan supaya masyarakat enggan melakukan vaksinasi.

DENGAN VERSI ANDROID & IOS
KLIK DI BAWAH INI
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © ZONA KONSPIRASI | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com