Jumat, 21 Agustus 2020

Trump Menunjuk WHO Membantu Cina Tutupi Data Korban Covid, Meneror Potong Bantuan

ZONAKONSPIRASI- Trump Menunjuk WHO Membantu Cina Tutupi Data Korban Covid, Meneror Potong Bantuan. "Instansi itu seringkali sekali berpihak Cina. Walau sebenarnya Amerika turut membayar budget operasional WHO. Kelak akan saya penilaian alokasi budget itu," kata Trump. Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Rabu (8/4) siang waktu ditempat, seperti umumnya melemparkan pengakuan polemis saat memberikan laporan perubahan baru epidemi corona di negaranya. Ia mendakwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersekongkol denga Tiongkok untuk menutupi angka kematian serta penyebaran sebetulnya dari Covid-19.

Sesudah panen kecaman dari masyarakat serta politisi partai oposisi sebab berkesan tidak serius menyiapkan diri hadapi epidemi, Trump sekarang mulai cari kambing hitam baru. WHO jadi targetnya. Ia mendakwa aksi instansi internasional itu memuji-muji kesuksesan Cina akhiri penyebaran virus corona—serta yakin demikian saja dengan angka kematian di seantero Tiongkok—sebagai bukti suport WHO buat propaganda Beijing.

"Semua pengakuan WHO itu berkesan bias memberikan dukungan Cina. Tidak bener itu," kata Trump dalam temu wartawan di Gedung Putih, Washington D.C. "Mereka tentu sebetulnya lihat ada data yang ditutup-tutupi oleh Tiongkok, tetapi tidak disampaikan ke penjuru dunia."

Amerika jadi negara paling kronis terpengaruh virus corona, sesudah awal tahun ini Trump serta beberapa pendukungnya memandang penyakit ini "hanya flu biasa." Mengacu data paling baru, di AS jumlah masalah positif Covid-19 capai 431.838, dengan New York jadi teritori paling kronis. Keseluruhan pasien corona yang wafat sekitar 14.762 orang, sesaat yang pulih baru 23 beberapa ribu.

Dakwaan sama seperti yang dilemparkan Trump disuarakan oleh politisi konvensional dari Partai Republik serta beberapa penyiar Fox News, jaringan TV nasional yang suka menjilat si presiden. Dua minggu paling akhir, baik AS atau Tiongkok, saling sama-sama menebar dakwaan tidak berdasarkan. Di mata golongan konvensional Negeri Paman Sam, Tiongkok sebetulnya alami angka penyebaran serta kematian semakin tinggi, tetapi data sebetulnya tertutupi agar mereka berkesan sukses menangani epidemi.

Senator Rick Scott dari Florida, salah satunya simpatisan militan Trump, minggu kemarin sampai minta Kongres AS membikin penyidikan masalah keterkaitan WHO, "menolong komunis Cina tutupi info sebetulnya mengenai intimidasi virus corona."

Tidak hanya Scott yang melemparkan dakwaan serius. Editorial media massa prestise seperti The Wall Street Journal, ikutan menyoroti negatif WHO. Termasuk juga saat WHO meralat pengakuan jika gunakan masker dalam tempat terbuka tidak penting buat orang yang masih tetap sehat ditengah-tengah epidemi corona. "Instansi itu [WHO] peluang telah lakukan disinformasi," kata team redaksi. "Karena itu supaya kekuatan dunia hadapi epidemi lebih baik, pilihannya jelas: kerjakan reformasi atau sekaligus kita tidak perlu lagi turut menadanai WHO."

Pilihan untuk memberikan ancaman tidak mendanai WHO itu nampaknya diperhitungkan Trump. WHO, untuk salah satunya instansi di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sejauh ini didukung oleh pungutan negara anggota. Instansi itu perlu ongkos operasional US$4,4 miliar setiap tahun, dengan AS memberi seperlima dari budget itu.

"Beberapa pengakuan WHO belakangan ini saya pikirkan begitu berpihak Cina. Walau sebenarnya Amerika turut membayar budget operasional mereka," kata Trump. "Kelak akan saya penilaian alokasi budget itu."

Salah satunya sikap "berpihak" itu, contohnya pengakuan WHO yang beri pujian kesuksesan skema karantina daerah di Propinsi Hubei, dan memandang angka kematian akiabt covid-19 di semua Cina sebesar 3.333 orang telah tepat. Menurut Trump, angka itu tentu disiasati, walau sebenarnya aslinya semakin besar. Serta karenanya, menurut si presiden, WHO memberikan kesan-kesan salah pada komune internasional jika Covid-19 bukan penyakit membahayakan.

Pantas dikenang, penyebaran teori konspirasi tidak hanya dilaksanakan politisi Amerika. Tiongkok juga memang lakukan propaganda sesudah negara mereka sedikit terlepas dari cengkraman Covid-19. Kementerian Luar Negeri Tiongkok turut menebar teori konspirasi jika virus corona ditebar oleh masyarakat negara AS yang singgah ke Wuhan.

WHO sebetulnya semenjak 30 Januari lalu telah memberitahukan kekuatan kritis kesehatan internasional karena corona. Jadi, dakwaan Trump jelas salah. Waktu informasi itu menyebar, Trump cuma tutup jalan masuk buat WN Tiongkok ke negaranya serta tidak menyiapkan skema tes cepat. Saat pada akhirnya masalah Covid-19 meledak di New York serta negara sisi Washington, pemerintah AS belingsatan.

Dunia nampaknya akan lihat trend sama-sama mempersalahkan di antara AS-Tiongkok terus berjalan, serta sampai nantinya epidemi ini usai.

Saksikan dokumenter VICE masalah perlakuan corona yang kacau di link berikut:

UPDATE TERSEDIA LIVECHAT POKER757 
DENGAN VERSI ANDROID & IOS
KLIK DI BAWAH INI
Share:

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2025 ZONA KONSPIRASI | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com