ZONAKONSPIRASI- Apa Kemungkinan Ada Data Palsu dalam Tragedi MH370?. Peringatan setahun hilangnya pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 pada 8 Maret 2014 lalu itu menimbulkan kembali lagi beberapa teori konspirasi yang dibuat publik.
Teori-teori konspirasi itu ada sebab insiden hilangnya MH370 tidak pernah berlangsung awalnya, bagaimana kemungkinan satu pesawat memiliki badan lebar (Boeing 777-200) dapat hilang demikian saja dengan tidak tinggalkan sisa benar-benar.
Walau (bila betul) jatuh di laut, sampai sekarang belum diketemukan satu keping serpihan tubuh pesawat atau beberapa barang yang lain yang berada di dalam pesawat yang mengambang di lautan.
Di lain sisi, kesan-kesan penyidikan yang tertutup dan info yang dikeluarkan setengah-setengah yang dilaksanakan oleh faksi Malaysia meningkatkan bingung beberapa pengamat dunia penerbangan.
Kembali pada teori konspirasi yang bertumbuh, sesudah beberapa teori konspirasi yang ada sejauh ini, seperti teori senjata rahasia AS yang diselinapkan ke Tiongkok, teori pilot MH370 yang disangka bunuh diri, sampai teori ditembak jatuh, sekarang ada satu teori baru yang menyebutkan MH370 terbang mengarah utara, bukannya ke selatan tempat dimana sejauh ini dipercaya MH370 jatuh.
Peluang akan teori konspirasi baru ini sedang didalami dari sisi perform pesawat, seberapa jauh B777-200 Malaysia Airlines itu dapat terbang mengarah barat laut dengan situasi cuaca serta angin saat malam 8 Maret 2014 waktu itu.
Lalu, bagaimana beberapa penyelidik dapat sampai tertipu bila betul MH370 terbang ke utara? Teori yang disingkap oleh Jeff Wise serta diambil oleh The New York Magazine pada 23 Februari 2015 lalu itu mengatakan jika data "ping" dalam MH370 sudah dipalsukan.
Jeff menjelaskan, ada seorang yang ada di pesawat yang menyiasati databurst frequency offset (BFO) yang dikeluarkan oleh perangkat pemancar signal di pesawat.
"Pesawat dibawa terbang ke utara telusuri tepian antar-negara untuk hindari radar serta usai di Baikonur Cosmodrome di Kazakhstan," tutur Jeff. Tempat itu ialah lapangan terbang sepi di Kazakhstan yang sebetulnya disewa oleh Rusia.
Sangkaan itu diperkokoh oleh ada 3 orang etnis Rusia sebagai penumpang MH370 saat malam 8 Maret 2014 itu. Ke-3 orang etnis Rusia itu dua salah satunya menggenggam paspor Ukraina.
Apa menariknya 3 orang beretnis Rusia dalam penerbangan MH370 malam itu? Jeff menyamakan data bangku penumpang waktu ke-3 orang etnis Rusia itu duduk di pesawat. Yang mencengangkan, sikap duduk ke-3 penumpang itu benar-benar dekat sama perangkat elektronik yang pancarkan signal ke satelit Inmarsat.
Dikisahkan oleh Jeff, seseorang masyarakat Rusia itu duduk di kelas usaha dibagian depan, yang jaraknya cukup dekat sama pintu palka "Electronics-and-Equipment" di lambung pesawat.
Disamping itu, 2 orang berpaspor Ukraina duduk dibagian tengah pesawat, pas di bawah antena Satcom Inmarsat ada, dan disamping dimana kotak controller ada, yakni di gang samping kiri.
Peta bangku B777-200 MH370, B ialah sikap duduk penumpang Rusia yang dekat sama Electronics-and-Equipment (E/E) bay, CD: tempat penumpang berpaspor Ukraina yang dekat sama instalasi Satcom. (Jeff Wise)
Palka Electronics-and-Equipment (E/E bay) ialah pintu di fundamen lantai kabin yang memberikan akses ke perangkat computer yang mengolah sinyal-sinyal elektronik pesawat. Pintu ini terselinap di bawah karpet kabin serta tempatnya sedikit di belakang pintu kokpit pesawat.
Satu video yang diupload di YouTube menerangkan dengan cara detil dimana tempat E/E bay dalam satu pesawat B777 serta bagaimanakah cara mengaksesnya.
Belum tahu apa ke-3 penumpang etnis Rusia itu menyengaja pilih tempat bangku itu atau mungkin tidak. Bila sangkaan yang diutarakan Jeff betul, Jeff memiliki pendapat mereka dalang dibalik hilangnya signal MH370 dan memalsukannya.
Lalu, semudah apa memalsukan data BFO yang ditransmisikan oleh pemancar signal pesawat? Pemerhati penerbangan dari Indonesia, Gerry Soejatman, menjelaskan, hal itu cukup gampang buat yang pahami.
Menurut Gerry dalam website pribadinya, data BFO yang disebut data eror dari revisi Doppler di antara pesawat serta satelit gampang untuk diakali dengan mematikan Satcom serta menyiasati Satellite Data Unit (SDU) saat akan ditransmisikan.
Tempat pesawat diketahui dari inertial reference sistem (IRS) yang selanjutnya ditransmisikan ke SDU lewat jalan komunikasi ARINC (penyuplai service komunikasi yang banyak dipakai oleh maskapal di dunia, diantaranya Malaysia Airlines).
Transmisi itu dapat diganti dengan satu Satellite Reference Unit (SRU) berdiri sendiri, yakni skema IRS yang lain dari yang berada di pesawat.
SRU serta IRS itu, disebutkan Gerry, dapat juga ditransmisikan lewat emulator ARINC. Emulator itu serta dapat digerakkan lewat satu laptop.
Untuk melakukan, tahapan-tahapan harus dilaksanakan, seperti menggantikan pesawat, mematikan transponder, mematikan salah satunya generator atau mematikan salah satunya computer di E/E bay, mengubah transmisi ARINC dengan menyambungkan ARINC emulator saat akan ditransmisikan ke SDU, serta nyalakan kembali lagi.
Berikut yang menerangkan kenapa koneksi ACARs serta satelit MH370 pernah "gelap" untuk sesaat waktu selanjutnya kembali lagi pancarkan signal serta melakukanhandshake tiap satu jam sekali dengan satelit Inmarsat.
Teori yang disingkap oleh Jeff itu menurut Gerry teori pilihan. "Itu teori pilihan, teori asumsinya sekarang ini masih mengarah Samudra Hindia," kata Gerry.
Berkaitan betul atau mungkin tidak teori itu, Gerry tidak ingin menjawab. Dia semakin mengutamakan pada kenaikan kesiagaan jika sebetulnya langkah penempatan unit komunikasi pesawat dengan satelit sejauh ini masih rawan bahaya, dapat dibuka dengan gampang serta diakali.
Untuk jalan keluar, Gerry menyebutkan sekarang ini diperlukan tehnologi pencarian pesawat dengan skema yang memiliki biaya tambah murah. Skema itu harus terpisah dari skema komunikasi satelit serta tidak dapat diubah-ubah di selama penerbangan.
0 komentar:
Posting Komentar