Kamis, 11 Juni 2020

40 WNI yang Dipasarkan ke Tiongkok Jadi Istri Lelaki Ditempat Sukses Diselamatkan

ZONAKONSPIRASI- 40 WNI yang Dipasarkan ke Tiongkok Jadi Istri Lelaki Ditempat Sukses Diselamatkan. Jumlah wanita serta lelaki yang tidak setimbang membuat banyak pria Tiongkok cari wanita Indonesia, khususnya dari Kalimantan, untuk dinikahi. Mereka sering disiksa serta dieksploitasi.

Perdagangan manusia dalam kedok cari pengantin asal Indonesia rupanya masih teratur berlangsung di Tiongkok. Pada Selasa (7/1) tempo hari, Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok Djauhari Oratmangung menjelaskan faksinya sukses memulangkan 40 "pengantin pesanan" itu dari Negeri Gorden Bambu.

"Sekitar 40 orang yang kami pulangkan itu masuk ke kelompok TPPO [Tindak Pidana Perdagangan Orang)]. Yang perlu, mereka dapat kami pulangkan ke tanah air dengan selamat serta lncar," tutur Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok Djauhari Oratmangung pada Di antara.

Koordinator Peranan Prosedur serta Kekonsuleran KBRI Beijing Ichsan Firdaus pemulangan tidak berjalan gampang. KBRI harus bermasalah dengan polisi sebab faksi suami memberikan laporan kehilangan istri pada kepolisian.

"Saat ini jika ada masalah semacam itu lagi, langsung kami kembalikan pada suaminya. Diamkan pasangan itu putuskan sendiri, ingin pisah atau terus bangun rumah tangganya," tutur Ichsan dikutip Detik.

Soalnya, beberapa pengantin korban perdagangan orang ini umumnya datang dari ekonomi loyo serta baru pertama-tama ada di Tiongkok. Mereka siap geser ke negara asing bersama-sama lelaki asing sebab dijanjikan imbalan uang. Saat kekerasan berlangsung, kecuali restriksi di rumah, WNI-WNI ini bingung harus lari ke mana sebab tidak kuasai geografi serta bahasa lokal.

Perdagangan orang bermodus perkawinan telah jadi rumor bilateral. Juli lalu Menlu Retno Marsudi serta Menlu Tiongkok Wang Yi mengulas pelanggaran HAM ini di celah Tatap muka Tingkat Menteri ASEAN di Bangkok. Dalam pidatonya Retno mencela penipuan serta kekerasan yang dirasakan WNI yang menikah dengan pria Tiongkok.

"Beberapa korban sampaikan jika mereka diambil oleh agen yang memberi info palsu. Beberapa dari mereka alami kekerasan di rumah tangga, kekerasan sekual, dan tidak diberi makanan yang memenuhi," kata Retno pada Wang Yi dikutip Di antara.

Retno minta kerja sama pemerintah Tiongkok untuk lakukan tiga hal. Pertama, ikut memberikan fasilitas pemulangan beberapa korban yang telah meminta perlindungan ke KBRI Beijing. Ke-2, memeriksa lagi dokumen akreditasi pernikahan kombinasi di Tiongkok supaya dicheck semakin cermat. Ke-3, berharap kerja sama untuk pembasmian praktik TPPO di masa yang akan datang.

Kekerasan di rumah tangga pada beberapa pengantin pesanan sama seperti yang disebutkan Menlu Retno betul ada. Dalam satu rekaman telephone dari Tiongkok, salah seorang korban namanya Titin Agustin akui merasakannya.

"Situasi di sini jelek sekali. Saya diberi makan melalui jendela. Saya cuma ingin pulang," tutur Titin dalam rekaman telephone yang diterima VICE. Dia akui harus menghubungi dengan berbisik-bisik supaya tidak diketahui suaminya untuk keselamatan diri.

Juni tahun kemarin, seorang penyintas perdagangan orang bermodus perkawinan siap menjelaskan ceritanya dalam temu wartawan. Monika Normiati (23) asal Pontianak akui ditipu, disiksa, serta dieksploitasi suami serta mertuanya sendiri di Tiongkok.

Cerita Monica berawal pada awal September 2018 di Pontianak, waktu dia diperkenalkan seorang mak comblang yang memerantarai seorang lelaki Tiongkok yang ingin menikah dengan wanita Indonesia. Mak comblang itu memberikan keyakinan Monika, pernikahan dengan lelaki asing ini akan memberikannya kesejahteraan hidup. Monika terima penawaran itu sebab ingin membayar pendidikan adik-adiknya.

Populasi gender yang berbeda tidak hanya bikin rugi lelaki, wanita Tiongkok juga jadi sulit bisa jodoh:


Monika lalu diperkenalkan dengan dua calon suami, tapi dia tidak senang. Lalu dia dibawa ke Kota Singkawang, memiliki jarak 150 km. dari Pontianak, untuk berjumpa seorang pria Tiongkok berumur 28 tahun. Pria ini akui pekerja bangunan dengan penghasilan Rp10 juta satu bulan. Dengan uang begitu, mak comblang jamin Monika dapat kirim uang bulanan pada orang tuanya.

"Penghubung itu menjelaskan, saya dapat pulang serta menengok orangtua kapan juga saya ingin," sebut Monika, diambil Kompas. Dengan lelaki berikut Monika sepakat menikah.

Mak comblang mempersiapkan wali nikah palsu, hajatan simpel, dan sarana hotel untuk mempelai. Waktu proses pernikahan, Monika dikasih cincin serta uang Rp19 juta. Pernikahan dibikin seakan-akan sah serta legal adanya surat info serta akta nikah dari Dinas Kependudukan serta Catatan Sipil Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Terakhir diketahui surat serta buku itu dibikin oleh joki melalui pelaku di Disdukcapil.

Satu minggu sesudahnya, Monika telah dalam pesawat ke arah Tiongkok. Tetapi dia selanjutnya tahu pendapatan suaminya tidak menentu sebab dia hanya kerja sembarangan di proyek-proyek pembangunan.

Untuk menolong ekonomi keluarga barunya, Monika diminta membuat bunga kertas semasa 12 jam tiap hari untuk dipasarkan mertuanya. Saat menampik atau menantang, Monika dapat tidak dikasih makan semasa dua sampai 3 hari.

"Saya sempat ditelanjangi mertua sebab tidak ingin layani suami dengan fakta haid, ia tidak yakin. Saya sempat juga tidur di luar tanpa ada selimut serta bantal waktu musim dingin. Suami saya diam saja," sebut Monika, dikutip CNN Indonesia.

Berasa ditipu, Dia coba menghubungi mak comblang untuk meminta pulang. Tetapi, nomor yang diberi rupanya tidak aktif. Monika selanjutnya merencanakan kabur. Dia curi-curi menggunakan internet untuk belajar bahasa Mandarin. Sesudah kuasai beberapa kosakata serta langkah ke arah kantor polisi, dia kabur keluar dari rumah lalu menghentikan bis ke arah terminal Wuji. Dari sana dia naik taksi ke arah kantor polisi Hebei.

Monika pernah berlindung 3 hari di kantor polisi, tetapi selanjutnya siap turut kakak iparnya pulang ke satu apartemen di Wuhan sebab keluarga suaminya akui ingin kembalikan paspornya. Kenyataannya dia justru ditahan di apartemen itu serta diharap kembalikan uang Rp100 juta untuk tukar rugi "pembeliannya" sebelum dibolehkan pulang ke Indonesia.

Tidak mau mengulang-ulang cerita yang sama, Monika merencanakan kabur dengan dibantu mahasiswa asal Indonesia. "Saya berkomunikasi [sama mahasiswa Indonesia] hari apa ingin kabur. Jika ingin kabur langsung di muka universitas saja begitu (kata mahasiswa). Jadi saya beranikan diri buat lari dari apartemen itu, dari lantai 31 kan saya beranikan diri untuk turun, saya setop taksi," katanya, diambil Liputan6.

Sesudah masalah Monika terbongkar, polisi menggerebek satu rumah di Pontianak yang dipercaya punya salah satunya mak comblang. Operasi itu ungkap 60 wanita yang akan diterbangkan ke Tiongkok untuk menikah dengan pria yang telah bayar sampai Rp400 juta per satu wanita. Menurut pernyataan Kepala Biro Penerangan Warga Seksi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, keuntungan agen perdagangan manusia mengundang selera. Dedy mendapatkan info jika agen untung sampai Rp70 juta untuk setiap kepala.

Import pengantin ialah usaha ilegal menjanjikan di Tiongkok sesudah Kebijaksanaan Satu Anak menyebabkan ketimpangan gender kronis: Beda jumlah lelaki serta wanita di Tiongkok capai 34 juta. Beberapa puluh juta lelaki yang terancam tidak mempunyai istri langsung jadi target empuk mafia pengimpor pengantin wanita dari beberapa negara Asia Tenggara.
UPDATE TERSEDIA LIVECHAT POKER757 
DENGAN VERSI ANDROID & IOS
KLIK DI BAWAH INI
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © ZONA KONSPIRASI | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com