Sabtu, 19 Desember 2020

Misteri ketidakhadiran pemimpin Aljazair yang dirawat karena COVID-19

Misteri ketidakhadiran pemimpin Aljazair yang dirawat karena COVID-19

ZONAKONSPIRASI- Misteri ketidakhadiran pemimpin Aljazair yang dirawat karena COVID-19. Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune menandai satu tahun masa jabatannya pada Sabtu, tetapi dia tidak terlihat di mana pun sejak evakuasi ke Jerman lebih dari enam minggu yang lalu untuk pengobatan COVID-19

Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune menandai satu tahun masa jabatannya pada Sabtu, tetapi dia tidak terlihat di mana pun sejak evakuasi ke Jerman lebih dari enam minggu lalu untuk pengobatan COVID-19.

Kantor presiden mengeluarkan pernyataan pada 30 November yang mengatakan Tebboune telah meninggalkan fasilitas medis "khusus", melanjutkan pemulihannya dan harus kembali ke rumah "dalam beberapa hari mendatang."

Pernyataan itu menambah misteri yang berkembang seputar Tebboune yang berusia 75 tahun, keberadaan dan kesehatannya. Klinik tempat dia dirawat tidak pernah dipublikasikan.

Absennya kepala negara, yang juga menjabat sebagai kepala pertahanan, mengingat lama absennya pendahulunya, Abdelaziz Bouteflika untuk perawatan stroke di Prancis pada 2013 dan kemudian di Swiss untuk berbagai pemeriksaan kesehatan, dengan banyak spekulasi dan sedikit informasi tentang keberadaan atau kesehatannya.

Bouteflika jarang tampil di depan umum tetapi tetap berkuasa. Dia terpaksa membatalkan upayanya untuk masa jabatan kelima tahun lalu sebelum didorong dari jabatannya di bawah tekanan dari protes jalanan dan tentara yang kuat.

Tebboune berangkat ke Jerman 28 Oktober.

“Saya dengan tulus berharap dia memberi kami kejutan dengan pulang hari ini untuk ulang tahun pertama pemilihannya. Ini waktu yang ideal, ”kata Hassiba Aoudia, pensiunan guru bahasa Prancis, Jumat malam. Dia pernah menjadi anggota kelompok pendukung Tebboune ketika dia menjadi kandidat.

Perdana Menteri Abdelaziz Djerad telah bertanggung jawab selama Tebboune absen, mencolok ketika negara itu berjuang dengan ekonomi yang diperburuk oleh virus corona dan sejumlah masalah lainnya.

Guru besar hukum tata negara Fatiha Benabou mengatakan tidak ada tanggal yang membatasi kapan Tebboune bisa pergi.

"Pihak berwenang memiliki margin manuver yang besar," katanya. “Tapi pada level politik, absennya presiden, yang memiliki kekuatan esensial, jelas menjadi masalah.”

DENGAN VERSI ANDROID & IOS
KLIK DI BAWAH INI
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © ZONA KONSPIRASI | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com