Beberapa spesies manusia tanpa ada kepala diberitakan pada jaman kuno menempati sisi terpencil dunia. Mereka diketahui untuk akephaloi (Yunani: tanpa ada kepala) atau Blemmyes. Blemmyae atau Blemmyes dikenal juga untuk Ewaipanoma ialah suku Afrika tanpa ada kepala yang dipercaya menempati Libya serta Ethiopia. Suku ini dilukiskan dalam riwayat Romawi kuno, dimana kehadiran mereka meneror Mesir Romawi seringkali pada era ke-3 masehi.
Blemmyes dilukiskan untuk manusia tanpa ada kepala dengan feature muka yang terdapat di dada mereka. Blemmyes disebutkan ada dua tipe yakni: dengan mata di dada serta mata di pundak. Suku ini sebelumnya dilukiskan untuk penghuni Nil (Aethiopia). Tradisi-tradisi setelah itu batasi habitat mereka dalam suatu pulau khusus yang terdapat di dekat Sungai Brisone. Beberapa orang tanpa ada kepala dari Brisone kadang disebutkan Epiphagi.
Etimologi Kata Blemmyes
Ada beberapa etimologi mengenai darimanakah sebetulnya asal mula nama Blemmyes. Tetapi yang terpopuler mungkin ialah Samuel Bochart dari era ke-17. Kata "Blemmyes" datang dari bahasa Ibrani yang ini berarti beberapa orang tanpa ada otak (walau tidak selamanya tanpa ada kepala).
Leo Reinisch di tahun 1895 menyarankan jika kata Blemmyes datang dari bahasa Bedauye (bahasa Beja) yakni dari kata balami yang bermakna beberapa orang gurun. Walau teori ini sudah lama diacuhkan, tetapi etimologi ini sudah diterima, di samping identifikasi jika beberapa orang Beja adalah keturunan sebetulnya Blemmyes pada jaman dulu.
Blemmyes Di Waktu Dunia Kuno
Rujukan awal darimanakah sebetulnya cerita Blemmyes ini ada disebutkan datang dari Herodotus, Histories, dimana dia menyebutkan beberapa orang tanpa ada kepala itu untuk akephaloi (bahasa Yunani: tanpa ada kepala). Menurut sumber dari Herodotus ini, terdapat beberapa makhluk "mengagumkan" yang tinggal di pinggir timur Libya kuno. Kecuali Akephaloi yakni manusia tanpa ada kepala, ada juga cynocephali yakni pria serta wanita liar yang disebutkan berkepala anjing.
Mela ialah yang pertama memberikan nama "Blemmyes" Afrika untuk tanpa ada kepala dengan muka mereka terkubur di dada mereka. Hal yang juga sama diutarakan Plinius dalam History of Nature. Dia memberikan laporan suku Blemmyae di Afrika Utara untuk (tidak) mempunyai kepala, mulut, serta mata mereka berada di dada mereka.
Pliny sendiri menyebutkan Blemmyae datang dari satu tempat di Aethiopia. Banyak yang menjelaskan jika "tanpa ada kepala" di sini kemungkinan adalah salah satunya strategi tempur mereka dengan jaga kepala mereka didesak dekat ke dada, sesaat 1/2 jongkok dengan satu lutut ke tanah. Solinus memberikan tambahan mereka dipercaya dilahirkan dengan sisi kepala yang terpotong, mulut serta mata mereka melekat pada dada.
Dalam teks classic China Pegunungan serta Laut dikisahkan jika dewi Xingtian dilukiskan tidak mempunyai kepala, serta dengan putingnya untuk mata serta pusar untuk mulut. Ini konon sebab ia dipenggal dalam pertarungan menantang Huangdi.
Blemmyes Pada Era Pertengahan
Pada era ke-7 atau ke-8 dalam satu Surat Firaun untuk Hadrian, ada beberapa cerita-kisah beberapa orang aneh misalnya wanita berjanggut (serta manusia tanpa ada kepala). Cerita-kisah ini dimasukkan ke Oriente mirabilibus (dikenal juga untuk Mirabilia), terjemahan Anglo-Saxon, risalah Gervase dari Tilbury, dan dalam legenda Alexander.
Teks Latin dalam resensi yang diketahui untuk Fermes Letter (ditranslate dengan cara verbal dalam Gervase dari Otia Imperialia Tilbury seputar tahun 1211) dikisahkan mengenai manusia tanpa ada kepala, yang mempunyai tingginya 12 kaki serta hidup dalam suatu pulau di Sungai Brisone (di Ethiopia).
Cerita tentang beberapa orang aneh ini tampil di Anglo-Saxon Wonders of the East (terjemahan Mirabilia) serta Liber Monstrorum. Ke-2 karya ini terikat dalam naskah Beowulf. Tidak ada nama spesial dalam penyebutan manusia di pulau ini yang mempunyai keanehan yakni tanpa ada kepala. Disamping itu disebut tingginya seputar 8 kaki di Wonders of the East.
Alexander Roman
Dalam prosa Roman d'Alexandre en prosa yang berbahasa Perancis Lama, manusia tanpa ada kepala berwarna emas yang didapati Alexander mempunyai tinggi 6 kaki serta janggutnya sampai lutut. Dalam versus Perancis, dikisahkan jika Alexander tangkap 30 orang. tanpa ada kepala untuk memperlihatkan sisi dunia yang lain, satu faktor yang kurang dalam bahasa Latin aslinya.
Buku-buku Alexander yang lain yang berisi cerita-kisah tentang manusia tanpa ada kepala yakni dalam romansa Thomas de Kent dan kronik Jean Wauquelin.
Peta Era Pertengahan
Beberapa blemmy atau orang tanpa ada kepala sudah diilustrasikan serta digambarkan dalam peta era pertengahan. Peta The Hereford Mappa Mundi yang datang dari seputar tahun 1300 mengatakan "Blemee" di Ethiopia, datang dari cerita Solinus atau Isidore of Seville.
Dalam peta itu kelihatan Blemee yang tengah berdiri dengan muka ada di dada mereka, serta yang lain mempunyai mata serta mulut di bahu mereka. Beberapa opini kekinian yakin jika sebetulnya dua type Blemmyae yang lain itu sebagai wakil dua tipe blemmy yakni pria serta wanita.
Contoh yang lain ada dalam peta Ranulf Higden (seputar 1363), yang berisi tulisan mengenai beberapa orang tanpa ada kepala di Ethiopia, walau dalam peta ini tidak dibarengi dengan gambar beberapa orang tanpa ada kepala.
Mendekati Era Pertengahan Akhir, dalam peta dunia mulai tempatkan beberapa orang tanpa ada kepala semakin jauh ke timur, yakni di Asia, seperti dalam peta Andrea Bianco (1436). Peta Bianco ini memvisualisasikan beberapa orang yang tidak mempunyai kepala ada di India, di semenanjung yang sama juga dengan sungai terestrial. Tetapi ada peta lain yang datang dari periode sama yakni peta Andreas Walsperger (seputar 1448) malah mengatakan manusia tanpa ada kepala ada di Ethiopia. Peta Guillaume Le Testu pasca-abad pertengahan memvisualisasikan manusia berkepala anjing di utara di luar pegunungan Himalaya.
Era Pertengahan Akhir
The Travels of Sir John Mandeville menulis mengenai "beberapa orang buruk tanpa ada kepala, yang mempunyai mata di pundak" dengan mulut mereka dilukiskan bundar seperti sepatu kuda yang ada di tengahnya dadanya. Manusia tanpa ada kepala ini hidup antara masyarakat di pulau itu. Contoh mengenai ras tanpa ada kepala tampil di Buch der Natur atau Kronik Nuremberg.
The Buch der Natur (seputar tahun 1349) dicatat oleh Conrad of Megenberg, memvisualisasikan "beberapa orang tanpa ada kepala" itu mempunyai bulu yang lebat sang semua badannya, dengan rambut kasar seperti binatang liar. Tapi saat versus buku yang diciptakan ada, contoh potongan kayu Blemmyes malah memvisualisasikan mereka mempunyai badan yang halus. Conrad sendiri memiliki pendapat jika manusia tanpa ada kepala itu adalah cacat fisik yang disebabkan oleh dosa dari nenek moyang mereka.
Selama saat The Age of Discovery, rumor mengenai manusia tanpa ada kepala yang disebutkan Ewaipanoma disampaikan oleh Sir Walter Raleigh dalam bukunya Discovery of Guiana. Raleigh menjelaskan manusia tanpa ada kepala ini sudah hidup di pinggir Sungai Caura. Dari ceritanya, walau Raleigh tidak menyaksikannya langsung dia menjelaskan jika mereka betul-betul ada. Cerita tentang manusia tanpa ada kepala itu didapatnya dari beberapa anak yang tinggal di propinsi Aromaia serta Canuri. Ia mencuplik panampakan Ewaipanoma dari orang Spanyol.
Tetapi Joannes de Laet, pakar geografi Belanda menampik narasi itu. Dia menulis jika kepala masyarakat asli ini ditempatkan benar-benar dekat sama pundak hingga beberapa orang seakan yakin jika mata mereka menempel pada pundak serta mulut mereka ada di dada.
Semasa periode yang sama yakni seputar tahun 1589-1600, Richard Hakluyt, memvisualisasikan perjalanan oleh John Lok ke Guinea, dimana dia mendapatkan orang tanpa ada kepala, yang disebut mempunyai mata serta mulut di dada mereka ". Tetapi tulisan laporan ini problematis.
Persamaan di antara Raleigh serta tulisan Hakluyt kemungkinan memperlihatkan kehadiran legenda urban pada saat itu, sebab kedua-duanya ialah penulis Inggris yang menulis pada periode yang sama, mengenai perjalanan ke beberapa benua (Afrika serta Amerika Latin).
Ewaipanomas dilukiskan pada banyak peta selanjutnya memakai Raleigh untuk rujukan. Jodocus Hondius masukkan manusia tanpa ada kepala dalam bagan Guyana tahun 1598-nya dan dalam satu pajangan yang diperlihatkan untuk bangsa Amerindian di peta Amerika Utara yang dikeluarkan di tahun yang sama.
Cornelis Claesz, yang sudah kerja bersama-sama Hondius dalam banyak peluang, selanjutnya menghasilkan penampilan ini di peta Amerika tahun 1602, tapi melakukan modifikasi Ewaipanoma dengan mempunyai kepala yang betul tapi tidak mempunyai leher, mengendalikan figur itu di tingkat pundak.
Ewaipanoma alias manusia tanpa ada kepala mulai turun populeritasnya untuk motif kartografi sesudah waktu ini. Peta dunia Hondius tahun 1609 tidak masukkan Blemmyes, tapi cuma menulis jika ada manusia tanpa ada kepala yang disampaikan di Guyana, tetapi menyangsikan kebenaran klaim itu. Peta dunia Pieter van den Keere yang dikeluarkan tahun 1619, tampilkan figur suku Indian tanpa ada leher. Peta ini adalah peta paling akhir dimana figur manusia tanpa ada kepala disebut.
Keterangan Logis
Jadi pertanyaannya saat ini ialah apakah benar manusia tanpa ada kepala itu betul-betul ada di waktu dulu? Atau mungkinkah itu cuma kekeliruan beberapa penulis jaman kuno serta era pertengahan? Lalu apa yang sebetulnya mereka melihat?
Dalam Jaman Pencerahan, Joseph-Francois Lafitau memperjelas jika walau ras manusia tanpa ada kepala "acephalous" betul-betul berada di Amerika Utara, mereka tidak kurang dari karakter lokal sebab kepala mereka tenggelam di bahu. Ia memiliki pendapat jika laporan mengenai karakter "tanpa ada kepala" di Hindia Timur oleh beberapa penulis jaman kuno ialah bukti jika beberapa orang dari kelompok genetika yang sama bermigrasi dari Asia ke Amerika Utara.
Literatur kontemporer menjelaskan penulis khusus memandang fisik Blemmyes untuk potensi untuk mengusung ke-2 bahu ke ketinggian yang mengagumkan, serta jaga kepala mereka ada antara ke-2 bahu itu.
Keterangan lain tentang kebenaran ada manusia tanpa ada kepala ialah jika mereka adalah pejuang pribumi yang kemungkinan memakai strategi jaga supaya kepalanya masih ada di dekat dada sekalian berbaris dengan satu lutut di tanah. Atau, mungkin mereka mempunyai rutinitas bawa perisai yang dihiasi dengan bentuk muka serta ditempatkan di dada, hingga orang yang menyaksikannya salah menduga..
Selain itu, beberapa orang Eropa memandang jika Blemmyes manusia tanpa ada kepala yang mempunyai mata di dada sebetulnya adalah laporan terlalu berlebih mengenai spesies kera. Seperti kita kenali kera tempatkan kepalanya di dada.
Bagaimana menurut kalian, Merrior?
UPDATE TERSEDIA LIVECHAT POKER757
DENGAN VERSI ANDROID & IOS
KLIK DI BAWAH INI
0 komentar:
Posting Komentar